KPPN Watampone Gelar Dialog Kinerja Organisasi, Membahas Capaian Indikator Kinerja Utama dan Tinjauan Manajemen Risiko
KPPN Watampone menggelar kegiatan Dialog Kinerja Organisasi (DKO) bulan Juli 2022 yang dilaksanakan secara luring pada hari Senin tanggal 4 Juli 2022 atau lebih dini dari biasanya karena harus segera menyampaikan hasil capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) semester I Tahun 2022 ke Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Selatan paling lambat tanggal 5 Juli 2022. Tema DKO kali ini adalah pembahasan capaian IKU dan Tinjauan Manajemen Risiko Triwulan II Tahun 2022, yang dipimpin langsung oleh Kepala KPPN Watampone dan diikuti oleh seluruh pejabat pengawas, fungsional, dan staf terkait.
Kepala KPPN Watampone, Djoko Julianto, membuka acara dengan memberikan arahan bahwa kita harus bersyukur karena telah dapat menjalani semester I tahun 2022 ini dengan relative tidak ada kendala yang signifikan. Kinerja tersebut perlu dipotret sebagai laporan mengenai apa yang telah kita kerjakan dan sekaligus sebagai evaluasi agar dapat dipertahankan dan diperbaiki di semester II tahun 2022.
Selanjutnya dilakukan pemaparan mengenai capaian IKU oleh Kepala Sub Bagian Umum, Ana Kusmana. Dalam pemaparannya, Ana Kusmana meminta masukan atas capaian IKU Kemenkeu Three dari semua pejabat pengawas. Jumlah IKU Kemenkeu Three tahun 2022 sebanyak 20 (dua puluh). Namun dalam laporan capaian IKU triwulan II ini, ada 15 indikator yang perlu disampaikan capaian realisasinya, karena 5 (lima) IKU lain adalah tahunan. Dari 15 indikator tersebut ada 1 indikator yang sifatnya masih sementara yaitu Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran K/L yang masih dalam proses perhitungan setidaknya sampai tanggal 11 Juli 2022 karena data pada OM-SPAN masih terus bergerak. Selain itu, 1 (satu) IKU juga masih belum bisa dilaporkan karena penilaiannya menunggu keputusan dari kantor pusat DJPb, yaitu Persentase Tingkat Kualitas Pengelolaan BMN dan Pengadaan. Selain itu ada juga 1 (satu) IKU yang dinyatakan not available (N/A), yaitu Indeks Kualitas Pelaksanaan Rekonsiliasi tingkat UAKPA. Diluar pengecualian tersebut, 12 (dua belas) IKU lainnya telah dapat disampaikan capaiannya dan memenuhi target yang telah ditetapkan.
Setelah pembahasan capaian IKU, selanjutnya disampaikan pembahasan mengenai Tinjauan Manajemen Risiko yang dipandu oleh Kepala Seksi VeraKI, Andi Mashudin. Dalam Pembahasannya, Andi Mashudin meminta kepada semua pejabat pengawas untuk menyampaikan level dampak dan kemungkinan dari semua risiko yang telah ditetapkan pada setiap seksi. Dari hasil analisis sementara semua risiko yang ada berada pada level sedang, yang artinya semua mitigasi masih harus dijalankan pada triwulan III. Sebelum acara ditutup, disampaikan pula rencana pengeluaran kas pada triwulan III yang dipandu oleh Bendahara Pengeluaran, Muhammad Iqbal Bahrun. Rencana pengeluaran kas untuk triwulan III ini perlu segera disepakati karena harus segera diajukan melalui aplikasi SAKTI paling lambat 10 hari kerja pertama di bulan Juli.
Diharapkan melalui kegiatan DKO ini, menjadi bahan evaluasi agar target-target yang telah ditetapkan dapat terpenuhi. Selain itu juga, rapat DKO ini sebagai sarana untuk senantiasa dapat memberikan, pelayanan terbaik bagi mitra kerja, menjaga martabat organisasi dan adaptif terhadap perubahan yang terjadi.