Gd. A Lantai 2 dan 3, Komplek GKN, Jl Tgk. Chik Ditiro, Banda Aceh

Portal InTress Aceh

Isu Restrukturisasi Pejabat Eselon - 4

Indeks Artikel

Terkait restrukturisasi pegawai pada suatu unit organisasi, menurut Bernardian and Russell dalam teori Manajemen Sumber Daya Manusia, terdapat  delapan cara yang dapat ditempuh untuk melakukan restrukturisasi tersebut, yaitu

  1. Downsizing merupakan model perampingan organisasi yang dilakukan dengan cara menghilangkan beberapa pekerjaan ataupun suatu unit di instansi tersebut. Dengan melakukan downsizing, maka instansi akan menjadi ramping dan menyebabkan pegawai yang bekerja di unit tersebut tidak dibutuhkan tenaganya. Model downsizing memiliki dampak kekhawatiran bagi pegawai di unit instansi karena merasa tidak dibutuhkan lagi oleh instansinya. Oleh karena itu bagi instansi yang menerapkan downsizing perlu melakukannya secara selektif.
  2. Delayering yaitu melakukan pengklasifikasian kembali suatu pekerjaan dengan cara mengelompokkan kembali jenis-jenis pekerjaan yang sudah ada. Dampak yang dapat terjadi dari delayering adalah berkurangnya jumlah pejabat karena terdapat penggabungan unit beberapa pekerjaan dari unit yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan dampak psikologis pada pejabat di unit yang digabung karena jabatan yang ada semakin terbatas.
  3. Decentralizing yaitu pendelegasian tugas dan fungsi pada unit organisasi yang lebih rendah. Dengan melakukan hal tersebut maka jumlah unit dan pegawai di suatu instansi berkurang serta bertambah kuatnya fungsi unit organisasi yang berada dibawahnya. Dengan melakukan decentralizing maka organisasi dapat memperbaiki komposisi pegawai yang masih perlu dipertahankan. Decentralizing memberikan dampak berupa terciptanya segmentasi dan fragmentasi dalam pekerjaan yang akan menimbulkan prilaku bersaing yang lebih kuat dikarenakan adanya peluang yang lebih terbuka untuk menduduki suatu jabatan.
  4. Reorganization merupakan bentuk reskturisasi yang dilakukan dengan cara melakukan peninjauan/penyusunan kembali inti bisnis yang masih kompetitif. Model seperti ini berpeluang mengakibatkan jumlah pegawai akan berkurang dikarenakan unit bisnis yang sudah tidak kompetitif akan dihapus/dikurangi sedangkan unit bisnis yang masih kompetitif akan dikuatkan/dipertahankan.
  5. Cost Reduction Strategy yaitu dilakukan dengan cara melakukan pengurangan biaya, dimana untuk pekerjaan yang sama akan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit dari saat ini. Strategi yang dilakukan adalah dengan melakukan penghematan sumber daya tanpa mengurangi output/hasil pekerjaan. Dampak yang ditimbulkan dari model ini adalah terjadi pengurangan jumlah pegawai dan pada pegawai yang bertahan akan terjadi peningkatan tekanan kerja dikarenakan beban kerja cenderung semakin meningkat.
  6. IT Innovation adalah strategi penyesuaian pekerjaan dengan pengoptimalan sistem/teknologi informasi. Pengurangan pegawai biasanya akan terjadi karena sistem akan menggantikan pekerjaan yang masih dilakukan secara manual. Bagi pegawai yang tidak memiliki pemahaman dan kemampuan yang memadai akan tersingkir karena tidak mampu menyesuaikan dengan perkembangan teknologi tersebut.
  7. Competency Measurement merupakan bentuk restrukturisasi yang dilakukan dengan cara melakukan pengukuran kembali pada kompetensi/keahlian yang dibutuhkan pegawai terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan. Dengan melakukan pengukuran kompetensi, maka akan terdapat pegawai-pegawai yang tidak memiliki cukup kompetensi/keahlian yang dibutuhkan setelah dilakukan pengukuran tersebut. Untuk mengurangi dampak yang terjadi maka organisasi perlu mengadakan pelatihan dan peningkatan kemampuan yang memadai sebelum dilakukan pengukuran kompetensi pada para pegawainya.
  8. Performance – Related Pay yaitu mengukur penghasilan/penghargaan yang diterima pegawai berdasarkan pada kinerja pegawai yang bersangkutan. Dengan melakukan penilaian berdasarkan kinerja yang dimiliki maka pegawai-pegawai yang memiliki kinerja baik akan mendapat penghargaan berupa promosi/kenaikan jabatan atau tambahan penghasilan. pada model ini tidak akan terjadi pengurangan pegawai secara masif, namun model ini memiliki dampak berupa munculnya sifat individualis pada masing-masing pegawai. Untuk pegawai yang nilai kinerjanya rendah biasanya akan mengalami demotivasi dan penurunan kepercayaan diri.

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Djuanda I Lt. 9
Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1 Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

IKUTI KAMI

Search