Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Jawa Barat, Dedi Sopandi mengatakan, bahwa pembayaran gaji ke-13 PNS yang dicairkan Kanwil DJPb Jabar sudah 89,90 persen. Pencairan gaji ke-13 PNS sendiri sudah dimulai sejak awal Juni 2021.
Kebijakan pemerintah khususnya untuk PNS, setelah sudah ada THR sekarang diberikan gaji ke-13 PNS. Per 8 Juni realisasinya sudah Rp. 566,36 Milyar atau 89,80 persen dari yang harus dibayarkan. Saat ini masih ada yang belum mengajukan dan masih dalam proses yang akan disalurkan oleh 12 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) sebagai kantor bayarnya. Adapun dana yang dikelola oleh 12 KPPN tahun ini Rp. 64,99 triliun dan realisasinya sampai 8 Juni sudah mencapai Rp25,72 triliun atau 39,58 persen. Dengan rincian, belanja pegawai pagunya Rp 19,48 trilun realisasinya Rp9,03 triliun atau 4,68 persen. Belanja barang Rp16,89 Triliun, realisasinya Rp. 5,22 Triliun 30,93 atau persen, kemudian belanja modal pagunya Rp9,63 Triliun, realisasinya Rp3,21 Triliun atau 33,38 persen, bansos paginya Rp33,93 milyar Realisasinya Rp11,14 Milyar atau 32,85 persen serta transfer ke daerah pagunya Rp18,95 Triliun realisasinya Rp8,23 Triliun atau 43 persen.
"Jadi, dari pagu Rp64,99 Triliun realisasi sampai hari ini sudah Rp25,72 triliun atau 39,58 persen," kata Pak Dedi Sopandi.
Target realisasi pada semester tahun ini, kata dia, minimal 40 persen. Dengan capaian saat ini, pihaknya optimistis target minimal itu bakal tercapai.
Kepala Kanwil DJPb Jabar berkata "Saya optimistis karena 8 Juni realisasinya sudah 39,58. Tapi karena dalam kondisi ekonomi masyarakat yang belum optimal, maka dana APBN ini mempunyai peran yang sangat penting terutama dalam pemulihan ekonomi dalam kondisi Covid-19 ini,"
Menurut Pak Dedi Sopandi, jika realisasinya melebihi target minimal, maka efek multiplier dari penyerapan anggaran dapat membantu akselerasi perekonomian, khususnya di wilayah Jabar.
"Target pemerintah untuk 2021 ini targetnya 5 persen pertumbuhan ekonomi, saat ini secara nasional kita masih terkontraksi di 0,74 persen dan Jabar 0,8 persen lebih tinggi sedikit," ucapnya.
Diharapkan dengan diakselerasinya dana APBN semakin mempercepat pemulihan ekonomi dan target pertumbuhan ekonomi 5 persen dapat tercapai. Pergerakan ekonomi masyarakat yang terbatasi dalam keaadan pandemi sehingga salah satu yang harus bekerja keras dalam membantu pertumbuhan ekonomi adalah APBN. Oleh karena itu Kanwil DJPb Jabar berusaha bekerjasama dengan satuan kerja-satuan kerja agar dapat mengakselerasi dana APBN