Kanwil DJPb Provinsi NTB mempunyai Visi “Menjadi Pengelola Perbendaharaan yang Unggul di Tingkat Regional” dalam rangka mendukung Visi Kementerian Keuangan "Menjadi Pengelola Keuangan Negara Untuk Mewujudkan Perekonomian Indonesia Yang Produktif, Kompetitif, Inklusif, dan Berkeadilan. Untuk mewujudkan visi tersebut, Kanwil DJPb Provinsi NTB menjalankan misi yang sejalan dengan tugas dan fungsi Ditjen Perbendaharaan yang meliputi:
- Mewujudkan pengelolaan kas negara yang prudent, efisien, dan optimal;
- Mendukung kinerja pelaksanaan APBN yang efisien, efektif, dan akuntabel;
- Mewujudkan akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah yang akuntabel, transparan, andal, dan tepat waktu;
- Mewujudkan tata kelola investasi pemerintah yang modern, inklusif, dan berkelanjutan;
- Mewujudkan layanan dan tata kelola keuangan Badan Layanan Umum yang inovatif dan modern;
- Mewujudkan tata kelola sumber daya, proses bisnis, dan sistem teknologi informasi perbendaharaan yang modern, efektif, dan adaptif.
Memperhatikan visi dan misi diatas, dengan menggunakan metode analisis SWOT, TOWS, dan STEP dirumuskan strategi organisasi Kanwil DJPb Provinsi NTB sebagai berikut:
- Analisis SWOT
Dengan menggunakan analisis SWOT, bagaimana menghadapi pesaing, risiko/ancaman yang ada dengan memanfaatkan peluang dan keunggulan Kanwil DJPb Provinsi NTB yang dimiliki sebagai berikut:
- Faktor kekuatan/keunggulan organisasi (Strengths):
- Dukungan proses bisnis dan sistem yang kuat dan andal yaitu SPAN, dan didalamnya telah dibangun aplikasi SAKTI untuk memudahkan transaksi satker.. Sisi penerimaan negara, telah memperbaharui sistem penerimaan dengan meluncurkan MPN-G2 yang sudah berjalan optimal.
- Keunggulan dibidang SDM seperti pengetahuan semau pejabat/pegawai yang secara terus menerus ditingkatkan, sesuai dengan kompetensi yang ditentukan, untuk menambah wawasan, kemampuan dalam melaksanakan tugas, serta kemampuan networking yang mumpuni. Komposisi SDM lintas generasi menjadi keunggulan tersendiri dalam elaborasi dan kolaborasi dalam pencapaian tujuan organisasi.
- Aset berwujud yang dimiliki, seperti sarana dan prasarana yang sangat bagus serta didukung teknologi yang tinggi, yaitu jaringan internet yang stabil dan andal, dan alokasi dana yang memadai,.
- Keunggulan lain dibanding dengan organisasi lainnya, antara lain program Treasury Goes To Campus, program literasi Perbendaharaan, Perbendaharaan mengajar, berbagi, peduli lingkungan, dan Go Green.
- Faktor kelemahan yang bersifat negatif (Weaknesses) yang berpotensi mengganggu kinerja dan capaian organisasi antara lain:
- belum meratanya pemahaman pegawai terhadap peraturan
- belum optimalnya layanan pada jam istirahat
- wilayah kerja yang relatif luas, (ada kabupaten jaraknya cukup jauh)
- kurang optimalnya koordinasi dengan Pemerintah Daerah lingkup NTB
- kurang dikenalnya Tupoksi Kanwil DJPb di masyarakat luas.
- Faktor peluang (Opportunities) yang menunjang kinerja dan capaian organisasi antara lain:
- Satker sangat mudah melakukan layanan seperti pengajuan revisi DIPA, konsultasi pengelolaan anggaran, dan layanan lainnya
- Satker mendapatkan informasi yang cepat dan akurat. Kemudahan satker mengakses semua peraturan
- Pihak eksternal dapat memperoleh informasi APBN dan Tupoksi Kanwil DJPb dengan adanya program Treasury Goes To Campus, Perbendaharaan mengajar ke sekolah, esukasi ke masyarakat luas
- Optimalisasi media sosial untuk mendukung publikasi dan branding image Kanwil DJPb
- Menciptakan dan mengembangkan inovasi terkait dengan penyelenggaraan tugas maupun dalam konteks business process
- Faktor ancaman (Threats) yang mungkin dapat mengganggu kinerja dan capaian organisasi antara lain:
- SDM pada Satker kurang memahami peraturan di bidang perbendaharaan
- Gangguan Jaringan internet dan pemadaman listrik serta bencana alam
- Adanya perbedaan proses bisnis serta peraturaan terkait pengelolaan keuangan antara pusat dan daerah
- Masyarakat luas belum mengenal keberadaan Kanwil DJPb di daerah secara menyeluruh
MATRIKS SWOT KANWIL DJPb PROVINSI NTB
Strength
|
Weakness
|
Opportunities
|
Threats
|
- Analisis TOWS
- Strategy SO: memanfaatkan keunggulan (Strengths), untuk menangkap peluang (Opportunities).
- Keunggulan Aplikasi berbasis Teknologi Informasi seperti SPAN, SAKTI dan MPN G3, satker sangat mudah melakukan transaksi, seperti: konsultasi, revisi DIPA, pengajuan tagihan/pencairan dana, rekonsiliasi, penyetoran pajak, sehingga kinerja dapat meningkat dan optimal
- Keunggulan SDM yang berkompeten, sesuai dengan kompetensi jabatannya, maka satker mendapatkan layanan dan informasi yang cepat dan akurat, sehingga kepercayaan satker meningkat
- Keunggulan asset berwujud yang dimiliki, sarana dan prasarana yang sesuai spesifikasi dan didukung teknologi yang tinggi, jaringan internet yang stabil dan andal, sehingga semua lini pelayanan dapat diakses dengan sangat mudah dan cepat, kinerja dapat meningkat.
- Keunggulan lainnya, dengan adanya program Treasury Goes To Campus, Perbendaharaan mengajar, berbagi, dan peduli lingkungan (Go Green), Tupoksi kanwil lebih dikenal dimasyarakat dengan memberikan edukasi ke sekolah, kampus/perguruan tinggi, serta masyarakat luas.
- Strategy WO: Mengurangi gangguan (Weaknesses), untuk menangkap peluang (Opportunities).
- Kelemahan,tidak meratanya pemahaman pegawai terhadap peraturan, dapat ditunjang dengan sistem yang baik dan andal sehingga Satker/Mitra Kerja sangat mudah mendapatkan layanan, seperti: konsultasi, revisi DIPA, pengajuan tagihan, rekonsiliasi, penyetoran pajak dan sebagainya. Sehingga kinerja organisasi tidak terganggu.
- Kelemahan pada proses bisnis yaitu layanan pada jam istirahat belum optimal, sehingga masih ada pelanggan yang menunggu layanan sampai petugas yang bersangkutan selesai istirahat. Walaupun demikian pelanggan tetap bisa mendapatkan informasi yang cepat dan akurat, melalui akses internet yang disediakan pada unit layanan, sehingga kelemahan tersebut dapat diminimalisir.
- Wilayah kerja yang relatif luas dapat menjadi hambatan dan kendala dalam pelayanan. Namun hal ini dapat diatasi dengan jalan mengoptimalkan teknologi informasi yang andal yang dimiliki Kanwil DJPb Provinsi NTB
- Strategy ST: menggunakan keunggulan (Strengths), untuk menanggulangi ancaman (Threats).
- Dengan keunggulan sistem SPAN, SAKTI dan MPN G3, dapat menanggulangi ancaman seperti wilayah kerja yang luas, pemalsuan dokumen anggaran, dan berbagai penipuan lainnya.
- Keunggulan SDM yaitu pegawai kompeten dan kompetitif, apabila terjadi gangguan internet dapat ditanggulangi dengan memanfaatkan intranet yang dimiliki, semua pegawai telah mendapatkan pelatihan tanggap bencana alam seperti: gempa bumi dan kebakaran,dengan demikian ancaman dapat diatasi.
- Aset berwujud seperti, sarana dan prasarana yang sesuai spesifikasi, dan dukungan sistem serta teknologi yang baik, alokasi dana yang cukup.
- Perbedaan proses bisnis dan peraturaan terkait antara pusat dan daerah, dapat diatasi dengan menjalin komunikasi kepada Pemda, pendampingan/asistensi terkait sistem dan peraturan untuk mendapatkan persepsi yang sama.
- Keunggulan lainnya, seperti program Treasury Goes To Campus, program Perbendaharaan mengajar, berbagi, peduli lingkungan, sehingga ancaman berupa masyarakat luas tidak mengenal keberadaan atau Tupoksi Kanwil DJPb di daerah secara menyeluruh, dapat teratasi.
- Strategy WT: mengurangi gangguan (Weaknesses), untuk memitigasi ancaman (Threats).
- Tidak meratanya pemahaman pegawai terhadap peraturan, merupakan kelemahan yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan dalam pelaksanaan Tupoksi dan layanan yang diberikan.
- Kurang optimalnya layanan pada jam istirahat, perlu pengaturan petugas layanan pada jam istirahat, agar pada jam istirahat layanan tetap dilaksanakan,sehinggasatker selalu mendapat layanan pada jam istirahat, level risiko dapat ditekan.
- Koordinasi dengan Pemerintah daerah kurang optimal, hal ini disebabkan adanya perbedaan proses bisnis serta peraturaan terkait antara pusat dan daerah, level risiko dapat ditekan dengan melakukanasistensi, FGD terkait pengeloaan keaungan secara berkala.
- Kurangnya informasi kepada masyarakat terkait tupoksi Kanwil DJPb Provinsi NTB, mengakibatkan tidak dikenal di masyarakat. Dengan program Perbendaharaan mengajar dan Treasury Goes To Campus, memberikan edukasi kepada sekolah, dan masyarakat luas, sehingga level risiko dapat ditekan.
MATRIKS TOWS KANWIL DJPb PROVINSI NTB
Weakness W1: Tidak meratanya pemahaman pegawai terhadap peraturan W2: Kurang optimalnya layanan pada jam istirahat W3: Koordinasi dengan Pemerintah daerah kurang optimal W4: Kurangnya informasi kepada masyarakat terkait APBN dan tupoksi Kanwil DJPb |
Strengths S1: Organisasi didukung visi S2: Visi dijabarkan dalam misi S3: SDM yang kompeten dan lintas generasi S4: Business process terstandar S5: Teknologi Informasi yang handal S6: Sarana dan Prasarana yang memadai |
|
Threats T1: Potensi pemberitaan negatif T2: Gannguan Teknologi Informasi T3: Kondis Pandemi Covid-19 dan Bencana Alam |
WT : mini-mini strategy W1T1: W2T2: W3T3: |
ST : maxi-mini strategy S1T1: S2T2: S3T3: |
Opportunities O1: Branding image Kanwil DJPb NTB Q2: Peran dan fungsi Kanwil DJPb sebagai Regional Chief Economist (RCE) di Daerah O3: Strategi komunikasi publik O4:Optimalisasi Cetak/Online /media sosial Q5: Inovasi |
WO: mini-maxi strategy W1O1: W2O2: |
SO: maxi-maxi strategy S1O1: S2O2: |
- Analisa STEP
Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi NTB mengidentifikasi isu eksternal yang mempengaruhi kinerja organisasi, dengan analisis STEP sebagai berikut :
- Sosiocultural
- Perubahan demografi masyarakat secara umum: peralihan layanan dari sistem konpensional kesistem IT yang berbasis web,layanan dilakukan melalui media elektronik, tidak harus datang langsung.
- Perubahan selera dan ekpektasi masyarakat pengguna layanan:dokumen pelaksanaan anggaran (DIPA) tanggungjawab sepenuhnya berada pada satker selaku KPA.
- Pengelolaan dan pertanggungjawabannya telah didukung dengan perangkat aplikasi yang sangat mumpuni.
- Pergeseran perilaku sosial masyarakat, kini layanan berorientasi pada pelayanan Prima, yang menjamin kepuasan pelanggan.
- Technological
- Perkembangan teknologi yang sangat cepat: selalu mengikuti perkembangan teknologi terkini.
- Layanan dengan berbasis webdan internet, pengiriman data/dokumen semua menggunakan media elektronik, seperti: e-mail, WA, FB, IG dan lainnya.
- Dengan sistem yang baik dan terintegrasi, telah ditetapkan regulasi transaksi elektronik, untuk mengurangi uang kas/pembayaran tunai
- di Bendahara (idle kas), dengan peluncuran kartu kredit pemerintah (KKP), mendukung gerakan transaksi nontunai.
- Telah dibangun sistem yang baik dan andal (SPAN, SAKTI dan MPN- G2) maka semua data terkait Keuangan Negara tersimpan pada Database Ditjen perbendaharaan secara terpusat (single database).
- Coverage dan kecepatan internet sangat dibutuhkan,karena semua palayananekternal maupun intern terkoneksi dengan internet.
- Enviromental/Economic
- Pengaruh tarif dan rasio pajak terhadap penerimaan negara, dapat memacu dunia usaha dan ekonomi kreatif untuk berkembang, sehingga penerimaan negara dibidang perpajakan dapat meningkat.
- Sumber daya alam,berkurangnya cadangan energi seperti minyak bumi dan gas alam, telah melakukan terobosan baru, dengan menggali sumber lain yang dapat diperbaharui dan mengoptimalkan sumber lain yang dimiliki.
- Daya beli masyarakat yang menurun, dapat mempengaruhi kinerja organisasi khususnya pada sektor belanja negara, akibat melemahnya daya beli masyarakat maka terjadi penurunan penerimaan negara dibidang penerimaan pajak.
- Maka pemerintah menerbitkan kebijakan dibidang fiskal. Tingkat kebencanaan yang tinggi juga besar pengaruhnya pada keuangan negara.
- APBN tergerus akibat seringnya terjadi bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, kebakaran dan lain-lain.
- Public Policy
- Paket peraturan dibidang keuangan negara yakni Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003, Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004, dan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004. Implementasi ketiga Undang-undang ini beserta petunjuk teknis dibawahnya, telah dilaksanakan dengan baik.
- Petunjuk Teknis di bidang Perbendaharaan antara lain Peraturan Menteri Keuangan, Peraturan Direktur Jenderal dan peraturan sejenisnya
Kesimpulan formulasi strategi
Memperhatikan analisis-analisis strategi diatas, dalam mencapai visi dan misi Kanwil DJPb Provinsi NTB dan memperhatikan peta strategi tahun 2022, strategi organisasi Kanwil DJPb Provinsi NTB yang relevan digunakan adalah Analisis TOWS.