Selasa, 18 Oktober 2022 bertempat di Aula Rapat Kantor Wali Kota, Kanwil Dirjen Perbendaharaan NTB menyerahkan penghargaan Piagam serta Plakat WTP 8 kali berturut-turut atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kota Bima Tahun Anggaran 2021 dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia kepada Pemerintah Kota Bima.
Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE yang didampingi Sekretaris Daerah Kota Bima, Staf Ahli, Asisten, Kepala BPKAD Kota Bima dan seluruh FKPD Lingkup Pemerintah Kota Bima.
H. Lutfi berharap kepada Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang hadir di Kota Bima untuk terus memberikan arahan dan bimbingan. "Kedepan mohon arahan dan bimbingan sehingga kedepan Kota Bima dapat meraih WTP yang ke 9," harapnya.
Selain penyerahan piagam, Kepala Kanwil Dirjen Perbendaharaan NTB Sudarmanto, SE, MM juga menyampaikan realisasi implementasi kebijakan fiskal khususnya di Kota Bima sampai dengan triwulan III.
Ia menyampaikan bahwa kehadirannya di Kota Bima atas perintah Menteri Keuangan RI untuk menyerahkan langsung kepada kepala daerah.
"Piagam penghargaan beserta plakatnya untuk WTP yang ke-8 hampir mendekati 10 kali untuk Kota Bima," ungkap Sudarmanto.
Kemenkeu RI lanjutnya, sangat konsen dengan hal ini, sebagai wujud dari pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh masing-masing Pemerintah Daerah. Artinya semua syarat-syarat yang dibutuhkan untuk sebuah laporan keuangan yang merupakan pencerminan dari pelaksanaan anggaran bisa secara transparan diungkapkan dan bisa akuntabel.
Disampaikan juga oleh Sudarmanto, realisasi belanja Kota Bima sampai triwulan III yang mencapai 66,32 % secara nasional diatas rata-rata.
DAK Fisik dan Dana Bos serta Transfer Dana Pusat ke Daerah mencapai 73,64 % di 13 Oktober, khusus untuk DAK Fisik, di Provinsi NTB sudah mencapai 46 %, dan angka itu menurutnya merupakan angka tertinggi di Indonesia, artinya sumbangan realisasi dari Kota Bima membantu Provinsi NTB untuk pada peringkat teratas.
Mengenai Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kota Bima didominasi pada sektor perdagangan UMKM, dan sektor Pertanian.
"Kota Bima memiliki modal kuat, 1.500 debitur yang memiliki pinjaman KUR di Bank dengan angka tertinggi, angka ini menjadi salah satu perhatian khusus Kementerian Keuangan pada Kota Bima," tandasnya.