
KPPN Meulaboh sukses menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Data Analytics dalam Perekonomian Regional di Wilayah Kabupaten Aceh Barat pada hari Rabu, 17 Juli 2024. Acara yang berlangsung di ruang rapat KPPN Meulaboh ini bertujuan untuk memperkuat peran KPPN sebagai Treasurer, Regional Chief Economist, dan Financial Advisor (TREFA) dan representasi peran Kementerian Keuangan melalui Kemenkeu Satu di daerah.
FGD ini dihadiri oleh Kepala KPPN Meulaboh, Kepala KPP Pratama Meulaboh, pejabat pengawas dari KPPN Meulaboh, KPP Pratama Meulaboh, dan KPPBC Meulaboh, serta pegawai dari instansi terkait yang tergabung dalam Kemenkeu Satu Meulaboh. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi KPPN Meulaboh, Bapak Bagus Septiawan dan dilanjutkan dengan sambutan resmi dari Kepala KPPN Meulaboh, Bapak Linggo Supranggono. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya peran KPPN dalam mendorong perekonomian dan pemerataan pembangunan di wilayah Aceh Barat selaku Treasurer dan Regional Chief Economist.
Materi utama FGD disampaikan oleh dua narasumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Aceh Barat, yaitu Dhia Ulfakhirah dan Mega Thursina. Dalam paparannya, Dhia Ulfakhirah menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Aceh Barat diukur dengan pendekatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2023 mencapai 4,08%, dengan struktur PDRB yang didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan.
Sesi berikutnya dilanjutkan dengan pemaparan oleh Mega Thursina mengenai inflasi di wilayah Kota Meulaboh. Inflasi dihitung dari Indeks Harga Konsumen (IHK) dan ditampilkan dalam tiga jenis, yaitu month to month (m-to-m), year to date (y-to-d), dan year on year (y-on-y). Berdasarkan data, inflasi y-on-y Kota Meulaboh pada Juni 2024 mencapai 3,94%, dengan kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama.
Diskusi dalam FGD ini berjalan interaktif dengan berbagai pandangan dan masukan dari peserta. Kepala KPPN Meulaboh menyampaikan pentingnya memahami data ekonomi dan inflasi untuk pengambilan kebijakan yang tepat. Selain itu, Kepala KPP Pratama Meulaboh, Bapak Anang Anggarjito juga menyoroti korelasi antara struktur ekonomi dan penerimaan perpajakan di wilayah Aceh Barat.
“Informasi struktur ekonomi dapat dijadikan bahan evaluasi bagi KPP dalam memetakan potensi perekonomian di wilayah Kab. Aceh Barat. Seharusnya, struktur PDRB berkorelasi positif dengan penerimaan perpajakan” Ungkap pak Anang.
Melalui FGD ini, diharapkan dapat membuka wawasan dan memberikan added value bagi para peserta dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi instansi vertikal Kemenkeu Satu di wilayah Meulaboh, khususnya bagi KPPN Meulaboh, dalam meningkatkan perannya sebagai TREFA dan memperkuat sinergi antar instansi vertikal Kemenkeu di wilayah Meulaboh. Hasil dari FGD ini juga dapat menjadi bahan evaluasi dan dasar pengambilan kebijakan bagi Kemenkeu Satu dalam mendukung perekonomian regional.