Rabu Santai Asah Pikiran (Rasan Apik) merupakan istilah unik pengganti Gugus Kendali Mutu (GKM). Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Surabaya I (KPPN Surabaya I) biasa mengadakan kegiatan Rasan Apik pada hari Rabu. Rasan Apik diisi dengan materi seputar tugas/pekerjaan pengelolaan keuangan negara, diskusi tentang kendala dalam merealisasikan suatu peraturan/kebijakan, maupun sharing session dalam upaya peningkatan pelayanan.
Hari Rabu, 10 Maret 2021 KPPN Surabaya I berkolaborasi dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) menggelar acara Rasan Apik. Tema yang diangkat adalah “The Art of Service Excellent”. Pelayanan yang baik merupakan suatu hal penting di era global saat ini. Upaya-upaya untuk meningkatkan potensi pegawai melalui pelatihan pelayanan prima mutlak perlu dilakukan.
Pelatihan bertajuk seni pelayanan prima kerjasama dengan BSI diadakan secara online. Pembicara dari BSI sebagai narasumber adalah Bapak Iskandar Setiawan dan Bapak Alamsyah Ramadhan. Pelayanan prima atau dikenal dengan service excellent adalah upaya sebuah instansi, organisasi atau usaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan (stakeholders). Tujuan dari pelayanan adalah membuat pelanggan menjadi puas. KPPN Surabaya I merupakan organisasi pemerintah. Tujuan KPPN Surabaya I memberikan pelayanan prima adalah membuat satuan kerja (satker) di wilayah kerjanya merasa puas atas pelayanan yang diberikan.
Berikut ini beberapa etika pelayanan yang bisa diterapkan secara online maupun tatap muka :
a) berpenampilan rapi, bersih, dan menarik;
b) berupaya memberikan pelayanan prima kepada stakeholder sesuai peraturan yang berlaku;
c) menggunakan bahasa dan cara-cara komunikasi yang baik, serta mudah dipahami;
d) bersikap ramah, sopan, serta responsif;
e) menyelesaikan tugas/pekerjaan secara tepat waktu.
Adapun penentu sebuah layanan yang bermutu adalah :
- reliability, yaitu kemampuan menampilkan layanan yang dijanjikan dengan akurat dan andal;
- assurance, yaitu pengetahuan dan tatakrama pegawai dan kemampuan mereka untuk membangun kepercayaan maupun keyakinan;
- tangible, yaitu tampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, serta bahan komunikasi;
- empathy, yaitu perhatian, atensi perorangan untuk stakehoder;
- responsiveness, yaitu kemauan membantu stakeholder dan menyediakan layanan yang cepat (tepat waktu).
Situasi dan kondisi sejak adanya wabah Corona menuntut tingkat adaptasi yang tinggi. Pemberian layanan kepada satker-satker tetap dilakukan dengan sebaik-baiknya. Inovasi serta kualitas pelayanan baik secara online maupun tatap muka harus diberikan sesuai peraturan yang berlaku. Pelayanan tatap muka dilakukan dengan mengacu pada protokol kesehatan (prokes). Sementara itu, penyelesaian pekerjaan melalui pemanfaatan media digital ditingkatkan kualitasnya.
Rasan Apik dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari pegawai KPPN Surabaya I kepada penyaji materi yaitu tim BSI. Kegiatan diskusi sore hari ditutup dengan pemberian hadiah berupa tabungan dari BSI untuk 4 (empat) penanya terbaik, dan 1 (satu) peserta yang beruntung. Acara pelatihan pelayanan prima berlangsung selama 2 (dua) jam. Materi sederhana yang disampaikan diharapkan bisa menambah wawasan para pegawai KPPN Surabaya I. Pelayanan yang baik, ramah, dan sopan diupayakan mampu memuaskan hati satker-satker. Dengan demikian KPPN Surabaya I bisa menuntaskan tugas/pekerjaan pengelolaan keuangan negara dengan amanah, akuntabel, dan penuh tanggung jawab.
Kontributor naskah dan foto |
: |
Sri Juli Astuti |