Dalam rangkaian kegiatan Bimbingan Mental Bulan Maret 2025, KPPN Surabaya I mengadakan kegiatan pengajian, santunan, buka puasa bersama, dan pemberian hadiah pemenang cerdas cermat pengetahuan islam. Pemberian santunan kepada panti asuhan sebagai sarana untuk meningkatkan rasa empati dan simpati terhadap masyarakat sekitar. Kegiatan santunan dilanjutkan dengan pengajian rutin bulanan dengan mengambil tema “Menggapai Lailatul Qad'r Meraih Taqwa Menuju Surga”. Pengajian dimaksudkan sebagai salah satu sumber nutrisi dan energi positif agar hidup dan kehidupan seimbang dan semakin baik. Cerdas cermat dalam rangka mengasah otak dan merefresh pengetahuan-pengetahuan dasar keislaman. Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 20 Maret 2025 di aula KPPN Surabaya I dengan dana dari Payuguban KPPN Surabaya I.
Kepala KPPN menyampaikan pesan kepada seluruh keluarga besar KPPN Surabaya I tentang indahnya niat berbagi dalam waktu lapang maupun sempit, baik berbagi harta maupun ilmu pengetahuan serta bentuk lain. Harta dan ilmu yang dibagikan tidak akan pernah berkurang bahkan akan bertambah dan membawa keberkahan. Bulan Ramadhan bulan berkah, ampunan, dan pembebasan dari api neraka. Akan dilipatgandakan semua pahala amal kebaikan.
Pesan moral untaian hikmah dari Ustadz Abi Tasim sebagai pemilik Panti Asuhan Rumah Harapan bermakna himbauan untuk meluluhkan sifat egois, kesombongan, dan keangkuhan manusia. Tolok ukur untuk urusan dunia yang fana, harus selalu melihat orang-orang di bawah kita sehingga membangkitkan jiwa untuk selalu bersyukur dan berbagi. Untuk urusan kebaikan dan prestasi agar kita bisa mengejar dan terus belajar. Ditambahkan bahwa berbagi/shodaqoh bisa dilakukan secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan. Shodaqoh akan melipatgandakan harta yang kita miliki dan dapat menghindarkan segala macam penyakit dan musibah. Berbagi yang paling ringan dan tidak membutuhkan biaya adalah senyuman. Senyum tulus kepada sesama adalah ibadah.
Pemateri pengajian Bimbingan Mental Ustadz Ahmad Faiz Khudlari Thoha menyampaikan mutiara kata di lautan yang penuh hikmah. Dalam menjalani hidup dan kehidupan harus fokus dengan tujuan yang akan diraih. Setiap jengkal langkah dan setiap detik waktu harus mendapatkan mutiara berharga di hamparan bumi ini. Mengumpulkan mutiara sedikit demi sedikit dan sedikit bersusah payah untuk dipanen dan dituai kelak di akherat. Manusia biasa biasanya menyesal kemudian. Kita harus menjadi manusia luar biasa dengan penyesalan sekarang juga. Menyesal sekarang untuk kemudian segera bangkit dan terus berjalan bahkan berlari untuk mengejar semua ketertinggalan yang pernah ada.
Yuk! Menjadi pribadi-pribadi yang fokus dengan tujuan mulia dan hasil kinerja yang luar biasa. Menyesal sekarang untuk kemudian bangkit berprestasi. Melejitkan potensi diri. Gemar berbagi kepada sesamanya.
Kontributor KPPN Surabaya I: Warnoto