Pada tanggal 9 Desember 2003 tahun lalu, sebuah traktat antikorupsi ditandatangani oleh perwakilan negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Kota Merida, Negara Bagian Yucatan, Meksiko. Traktat tersebut dikenal sebagai United Nations Convention against Corruption (UNCAC). Sejak saat itu, setiap tanggal 9 Desember diperingati sebagai Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia).
Lima belas tahun berlalu, namun semangat antikorupsi masih tetap membara, khususnya dalam jiwa para pegawai Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb), tak terkecuali di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Surabaya II. Tahun ini, para pegawai KPPN Surabaya II juga turut memperingati Hakordia, sekaligus menularkan semangat melawan korupsi kepada stakeholders dan masyarakat. Terlebih, tahun ini terasa lebih istimewa mengingat Surabaya berhasil meraih indeks kepuasan tertinggi dalam Survei Kepuasan Pengguna Layanan Kemenkeu (SKPL) Tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Tim Peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM).
Tahun ini, Hakordia mengusung tagline 'Antikorupsi Jati Diri Kami'. Jati diri antikorupsi para pegawai KPPN Surabaya II dideklarasikan pada hari Senin, 10 Desember 2018 selepas acara Senin Semangat dalam bentuk penyematan pin Hakordia 2018 secara simbolis oleh Kepala KPPN Surabaya II, Moch. Nurhidayat, kepada perwakilan front officer (petugas loket dan customer service) KPPN Surabaya II. Setelahnya seluruh pegawai juga menyematkan pin yang sama sebagai bentuk dukungan terhadap pemberantasan korupsi dan penegakan integritas di lingkungan DJPb, khususnya KPPN Surabaya II.
Baca juga: Kegiatan Senin Semangat, dan Semangat Pagi: Bentuk Sinergi KPPN Surabaya II
Puncak acara peringatan Hakordia tahun 2018 oleh KPPN Surabaya II dilaksanakan tanggal 12 Desember 2018. Seluruh pejabat dan pegawai KPPN Surabaya II mengenakan atasan berwarna putih yang bermakna bersih dari korupsi dan memegang teguh integritas. Rangkaian acara diawali dengan jalan sehat para pegawai KPPN Surabaya II dari Gedung Keuangan Negara (GKN) Surabaya II menuju ke Taman Bungkul. Sebelumnya, Nurhidayat menyempatkan diri untuk menyematkan pin Hakordia 2018 dan setangkai bunga mawar kepada dua orang perwakilan tim keamanan GKN yang sedang bertugas. Di Taman Bungkul, para pegawai juga membagikan pin dan bunga kepada para pengguna jalan, termasuk polisi lalu lintas yang sedang bertugas di sekitar lokasi.
Dalam kegiatan yang juga diliput oleh Televisi Republik Indonesia (TVRI), Nurhidayat mengatakan bahwa secara filosofis, kegiatan ini mengajak masyarakat untuk turut serta menegakkan budaya dan mental sehat antikorupsi. Kepala KPPN Surabaya II sebagai Kuasa Bendahara Umum Negara di daerah beserta jajarannya berkomitmen dengan budaya dan mental sehat antisuap, antigratifikasi, dan antikorupsi sebagai 'harga mati'.
"Negeri ini sebetulnya butuh pemimpin dan rakyat yang bersih; pemimpin yang mengerti dan memahami kepentingan masyarakat, sehingga masyarakat bisa mendapatkan apa yang selama ini menjadi cita-citanya terwujud, yaitu masyarakat yang adil dan makmur," ujar Nurhidayat.
Dalam kesempatan ini pula, seluruh jajaran KPPN Surabaya II mengajak seluruh stakeholders untuk turut serta menegakkan budaya dan mental sehat antisuap, antigratifikasi, dan antikorupsi di lingkungan kerja masing-masing. Para petugas satuan kerja yang datang ke KPPN Surabaya II dibagikan pin Hakordia 2018 sebagai simbol partisipasi dalam pemberantasan korupsi di jajarannya.
Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Transparency International, Indonesia berada di urutan ke-96 dari 180 negara di dunia pada Indeks Persepsi Korupsi 2017. Posisi Indonesia masih berada di bawah Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan bahkan Timor Leste, sebagai sesama negara di asia tenggara. Seluruh jajaran DJPb terus berkomitmen menjaga integritas yang dibuktikan dengan berhasil meraih sejumlah apresiasi maupun penghargaan oleh Inspektorat Jenderal dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berupa raihan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di sejumlah kantor vertikal DJPb.
Video Liputan Peringatan Hakordia 2018 KPPN Surabaya II oleh TVRI :
Ditulis oleh: Arisandy Joan Hardiputra, S.E.