Kontributor: Kanwil DJPb Provinsi Jawa Tengah
Oktober - November
Semarang, Liputan djpb.kemenkeu.go.id/kanwil/jateng/id-Kegiatan Workshop Akuntansi yang lebih sering kita sebut “W-A” terus bergulir dan menggelinding, tidak semata-mata sebagai pelaksanaan tugas rutin, melainkan sebagai kegiatan unggulan yang membutuhkan pemikiran-pemikian kreatif dan inovatif. Wujud nyata dari upaya penajaman W-A ini adalah diselenggarakannya W-A kelas jauh yang dilaksanakan di beberapa KPPN. Kegiatan ini ditujukan untuk mendekatkan komunikasi dan koordinasi antara KPPN dan Kanwil DJPb Provinsi Jawa Tengah dengan satuan kerja guna meningkatkan kualitas laporan keuangan.
Pada periode triwulan empat 2018 terselenggara W-A di tiga KPPN yaitu KPPN Cilacap, KPPN Kudus dan KPPN Purwokerto. Kegiatan W-A terbatas untuk 40 Sakker di setiap KPPN dan ditujukan kepada Satker terpilih dalam rangka meningkatkan kualitas laporan keuangan.
Pada ketiga kelas W-A yang dilaksanakan di KPPN Cilacap, KPPN Kudus dan KPPN Purwokerto, acara dibuka dengan sambutan dan arahan Kepala KPPN setempat mewakili Kepala Kanwil DJPb Provinsi Jawa Tengah.. Dalam sambutan dan arahannya para Kepala KPPN menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas minat dan semangat yang besar dari para peserta untuk mengikuti kegiatan kali ini.
Dalam kegiatan W-A kelas Jauh ini , peserta diajak secara interaktif membuka aplikasi e-Rekon&LK dengan lebih banyak mengeksplore fungsi aplikasi e-Rekon &LK sebagai alat analisis/telaah.
Para operator diajak mencermati dan mengecek permasalahan-permasalahan LK satker seperti :
- Adanya Saldo tidak normal,
- Aset/Persediaan belum deregister yang muncul di neraca,
- Koreksi akun ekuitas yang tidak wajar,
- Perbedaan Neraca BMN dan Neraca SAIBA,
- Perbedaan data SPAN/SiAP dengan SAI (TDK).
Dalam sesi diskusi pada tiga kelas W-A ini mengemuka permasalahan yang hampir sama diantara :
- Penggunaan akun-akun yang tidak sesuai dengan Tugas dan Fungsi KL,
- Kodefikasi Barang Persediaan dan BMN yang tidak sesuai dengan Tugas dan Fungsi KL,
- Kurangnya pengungkapan dalam CaLK.
Pada bagian akhir para Narasumber menyampaikan saran dan harapan kepada seluruh peserta agar memperhatikan beberapa hal yakni :
- Bersinergi dengan unsur Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran,
- Kejelasan Laporan BMN terkait informasi penatausahaan BMN sebagai dasar pengungkapan dalam CaLK,
- Kepatuhan penggunaan akun belanja yang mempengaruhi Realisasi Anggaran, Aset dan Persediaan, dan
- Kejelasan dalam penyajian dan Kecukupan Pengungkapan.
Kepada seluruh peserta juga diingatkan kembali akan komitmen untuk bersama-sama menjaga dan meningkatkan kualitas Laporan Keuangan.