.. izinkan saya mengutip isi pidato Presiden Soekarno pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 1963, bahwa ratusan lidi akan tercerai berai, tidak berguna, dan mudah patah jika tidak diikat, namun jika lidi-lidi tersebut disatukan dan diikat maka tak akan ada yang mampu mematahkannya... itulah sepenggal kutipan pidato Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati yang dibacakan oleh Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Syarwan yang sekaligus juga merupakan Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi NTB di hadapan para peserta Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-111 tahun 2019 yang diselenggarakan di Halaman Kanwil Ditjen Pajak Nusa Tenggara. Isi penggalan pidato Menteri Keuangan Republik Indonesia tadi sejalan dengan tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun ini yaitu “Bangkit untuk Bersatu”.
Tema Bangkit untuk Bersatu terasa sesuai dengan kondisi bangsa Indonesia yang baru saja melaksanakan pesta demokrasi 5 tahunan untuk memilih para wakil rakyatnya serta memilih presiden/wakil presiden untuk menjalankan roda pemerintahan 5 tahun ke depan. Dalam naskah pidato yang dibacakan, Menteri Keuangan juga menyinggung hal tersebut dan berpesan agar para ASN khususnya di Kementerian Keuangan untuk mempedomani etika berkomunikasi dan bijak memanfaatkan media sosial dengan tidak melakukan penyebaran berita bohong ataupun ujaran kebencian yang bermuatan SARA. Hal-hal tersebut harus dihindari karena berpotensi menjadi sumber perpecahan bangsa ini.
Terkait dengan pengelolaan APBN, Menteri Keuangan mengingatkan bahwa mengelola APBN ditengah kondisi ekonomi global yang belum menentu bukanlah suatu hal yang mudah. Masih ada Penerimaan yang masih harus dikumpulkan untuk memenuhi target. Begitupun dengan Pengeluaran Negara yang harus dialokasikan dengan tepat dan instrumen pembiayaan yang harus dikelola dengan prudent. Untuk melakukan semua itu tentunya dibutuhkan persatuan dan sinergi di dalam tubuh Kementerian Keuangan. Dengan Sinergi yang kuat juga diharapkan menjadi jaminan tercapainya visi dan misi Kementerian Keuangan sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia yang produktif, kompetitif, inklusif, dan berkeadilan di abad ke-21. (ben)