Mataram, 15 September 2021 – Dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat bertepatan hari Rabu, 15 September 2021, Kanwil Ditjen Perbendaharan Provinsi Nusa Tenggara Barat menyelenggarakan acaraTreasury Goes To Campus dengan tema “Peran APBN dalam Pertumbuhan Ekonomi di masa pandemic dalam rangka pemulihan ekonomi nasional “, secara daring. Acara ini merupakan salah satu agenda kegiatan edukasi mengenai peran Ditjen Perbendaharaan kepada masyarakat khususnya di Perguruan Tinggi.
Kegiatan Treasury Goes To Campus ini disambut hangat dan antusias oleh Rektor Universitas Mataram beserta segenap civitas akademika. Undangan yang ditargetkan sebanyak 100 peserta, ternyata melebihi kapasitas hingga 200 peserta yang diselenggarakan secara online melalui Zoom Meeting.
Dalam acara tersebut, bertindak sebagai pembawa materi adalah Sudarmanto, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Nusa Tenggara Barat, sedangkan yang bertindak sebagai pembahas adalah Prof. DR. H.Mansur Afifi, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram, dengan moderator Galang Juniar, Staf Bidang PPA I Kanwil DJPb Provinsi Nusa Tenggara Barat dan pembawa acara Eisa Silvanti, Staf Bidang PPA II Kanwil DJPb Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dalam materinya Sudarmanto memaparkan mengenai peran Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai instansi vertikal Ditjen Perbendaharaan (DJPb), dalam pengelolaan Keuangan Negara baik terkait Belanja Negara , belanja Pemerintah Pusat, Dana Transfer ke Daerah, DAK Fisik dan Dana Desa di Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2021. Untuk mendorong proses pemulihan ekonomi nasional, penyerapan belanja pemerintah pusat sampai triwulan ditargetkan mencapai 70%. Capaian penyerapan anggaran tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat karena konsumsi pemerintah memberikan andil sebesar 45%, yang berarti penyerapan APBN maupun APBD sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat. Untuk tahun 2021, alokasi anggaran pemerintah pusat dan transfer ke daerah, dan Dana Desa mencapai Rp. 13,9 Trilyun .
Dalam sesi pembahasan, Prof. DR. H.Mansur Afifi, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram memberikan tanggapan atas peran APBN dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi. Beliau menyampaikan bahwa respon pemerintah terhadap pandemi cepat dan terukur. Pandemi covid-19 memberikan disrupsi yang luar biasa pada berbagai aspek kehidupan ekonomi, sosial, kesehatan dan keuangan. Atas dampak covid-19 yang luar biasa itu direspon cepat dengan extraordinary policy antara lain penerbitan perpu no 1 tahun 2020 yang disahkan menjadi undang-undang no 2 tahun 2020, fleksibilitas APBN dimana defisit APBN menjadi 6,34% dari PDB. Selain perubahan APBN, pemerintah juga menyediakan stimulus untuk dapat mengatasi covid-19 dan pemulihan ekonomi dalam bauran kebijakan fiskal untuk mendukung pengendalian covid-19 dan pemulihan ekonomi.
Pada akhir sesi acara, Rektor Universitas Mataram mengharapkan kegiatan edukasi mengenai APBN ini dapat berlanjut di waktu-waktu mendatang.