Manokwari

Adapun detail pelaksanaan GKM Ngopi adalah sebagai berikut:

Pelaksanaan GKM dipimpin oleh Kepala KPPN Manokwari dan dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi menonton film bersama dan sesi permainan Speak Up Antikorupsi.

Menonton Film Pendek Antikorupsi

Pada sesi ini seluruh pegawai menonton film pendek antikorupsi yang berdurasi 15 menit. Film pendek yang ditonton yaitu berjudul “KETUE - Juara 1 Anti Coruption Festival (Film Pendek) KPK 2020” dari channel youtube Katakan Tutus. Suguhan film pendek ini bertujuan untuk menambah pengetahuan para pegawai terkait bentuk-bentuk korupsi dan contoh perilakunya di dunia nyata. Selain itu terdapat pelajaran yang dapat diambil dari film tersebut yaitu perbuatan korupsi ternyata menyebabkan pelakunya mengalami kerugian yang lebih besar daripada keuntungan yang dia dapat.

Setelah menonton film, dilakukan penunjukkan pegawai secara acak menggunakan aplikasi spinner online untuk menyampaikan kembali bentuk-bentuk korupsi yang dia dapat dari film tersebut. Pegawai yang mendapatkan giliran pada sesi ini adalah Saudara Iqbal Anfasa Hilmi. Saudara Iqbal menyampaikan bahwa bentuk dan perilaku korupsi yang dia dapat dari film tersebut diantaranya perilaku gratifikasi, suap-menyuap, dan penyalahgunaan jabatan. Tokoh yang bernama Pak Bardan di dalam film telah melakukan perbuatan curang dalam pemilihan Anggota Dewan yaitu dengan memberikan gratifikasi berupa uang yang disebut dengan serangan fajar kepada warga agar memilihnya. Setelah terpilih, Pak Bardan juga menerima suap dari kontraktor dan menyalahgunakan jabatan untuk memberikan izin proyek kontraktor tersebut.

Namun apa yang didapat Pak Bardan bukannya keuntungan malah kerugian. Modal yang ia keluarkan untuk mendapatkan jabatan tersebut tak kunjung balik. Uang kaget yang dia dapat dari hasil terlarang tersebut membuatnya menjadi orang yang boros. Hidupnya menjadi glamour yang pada akhirnya pengeluarannya lebih besar dari pendapatannya. Selain itu, pekerjaan yang tidak dilakukan dengan rasa tulus juga membuatnya menderita, tidak seindah apa yang ia pikirkan. Hidupnya pun tidak tenang karena dibayang-bayangi oleh KPK yang berpotensi menangkapnya.

Permainan Speak Up Antikorupsi

Pada sesi ini, pegawai dipilih secara acak menggunakan aplikasi spinner online untuk menyampaikan salah satu dari 6 (enam) topik antikorupsi yang juga dipilih menggunakan aplikasi spinner. Keenam topik tersebut diantaranya adalah dampak korupsi; pengertian korupsi menurut anda; kasus korupsi yang anda ketahui; cara mencegah korupsi; membuat pantun terkait antikorupsi; dan menyebutkan tujuh Bentuk korupsi. Permainan ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan tentang antikrupsi serta melatih public speaking pegawai.

  1. Membuat pantun terkait antikorupsi

Pegawai yang terpilih dalam membuat pantun antikorupsi adalah saudara Krishna Nugraha Pratama. Pantun yang disampaikan oleh Saudara Krishna berhasil mencairkan suasana dan mendapat apresiasi dari Kepala Kantor.

  1. Dampak korupsi

Pegawai yang terpilih dalam menyampaikan dampak korupsi adalah Saudara Dias Zakharia. Saudara Dias menjelaskan dampak korupsi terhadap penetapan kebijakan. Korupsi dapat menyebabkan perumusan kebijakan menjadi tidak objektif dan menyalahi aturan. Sebagai contohnya adalah Pak Bardan yang memberikan izin proyek dari kontraktor yang menyuapnya.

Selain itu, korupsi juga memberikan kerugian bagi pelakunya. Dari segi psikologis, uang haram yang diperoleh dari hasil korupsi membuat hidup pelaku menjadi tidak tenang. Sebagai contohnya adalah Pak Bardan yang selalu terbayang-bayang dengan KPK.

  1. Cara mencegah korupsi

Pegawai yang terpilih dalam menyampaikan cara mencegah korupsi adalah saudara Ihza Zhafranianto. Saudara Ihza menyampaikan cara mencegah korupsi yang paling efektif adalah melalui penanaman jiwa antikorupsi di dalam diri sendiri. Lembaga ataupun instrumen yang dibentuk untuk memberantas korupsi tidak akan berhasil jika pegawai di dalamnya juga bertindak koruptif. Selain itu, walaupun Lembaga Antirasuah berhasil menangkap koruptor, namun lemahnya jiwa antikorupsi yang dimiliki oleh para pegawai akan berpotensi menimbulkan korupsi-korupsi lainnya.

Jiwa antikorupsi yang kuat akan membentengi diri dan mencegah dari tindakan koruptif. Jika seluruh pegawai mempunyai jiwa antikorupsi maka seluruh instansi dan pemerintahan akan bersih. Oleh sebab itu, Pendidikan Antikorupsi sejak dini sangat penting.

  1. Menyebutkan tujuh bentuk korupsi

Pada topik ini Saudara Supriyanto terpilih untuk menyebutkan bentuk-bentuk korupsi. Saudara Supriyanto menyampaikan bahwa bentuk-bentuk korupsi ada 7 (tujuh) berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yaitu:

  1. Kerugian keuangan negara;

  2. Suap-menyuap;

  3. Penggelapan dalam jabatan;

  4. Pemerasan;

  5. Perbuatan curang;

  6. Benturan kepentingan; dan

  7. Gratifikasi.

  1. Kasus korupsi yang anda ketahui

Pegawai terplih dalam menyampaikan kasus korupsi yang anda ketahui adalah Saudara Syakti Syach. Pada topik ini Saudara Syakti menceritakan terkait korupsi yang terjadi di perusahaan kolonial belanda yaitu Vereenigde Oostindische Compagnie atau biasa disebut VOC.

VOC merupakan kongsi dagang asal Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. VOC juga dianggap sebagai akar kolonialisme dan imperialisme di Indonesia.

Perusahaan ini dianggap sebagai perusahaan multinasional pertama di dunia sekaligus merupakan perusahaan pertama yang mengeluarkan sistem pembagian saham. Meski hanya berkedudukan sebagai organsisasi dagang, pada perkembangannya VOC memiliki kekuasaan politik cukup besar layaknya sebuah negara.

Namun, dibalik keuntungan perdagangan rempah-rempah yang melimpah, berbagai persoalan mulai menggerogoti organisasi ini hingga akhirnya dibubarkan pada tahun 1799 sejak berdirinya pada 1602. Runtuhnya perusahaan yang hampir 200 tahun berdiri ini disebabkan salah satunya oleh praktik korupsi yang dilakukan oleh pejabt-pejabatnya.

Kas VOC semakin merosot diakibatkan oleh korupsi yang dilakukan oleh pejabat-pejabatnya. Korupsi yang dilakukan oleh pejabat VOC dilakukan dengan berbagai macam cara. Ketika masa pergantian jabatan, para pejabat VOC sering menerima hadiah dan upeti. Sistem upeti inilah yang mendorong terjadinya korupsi. Bahkan biaya perang juga dimanfaatkan para pejabat VOC sebagai ladang korupsi. Para pejabat enggan menyediakan serdadu dan kelasi kapal yang baik mutunya. Praktik korupsi yang dilakukan oleh para pejabat VOC inilah yang juga menyebabkan VOC kalah perang melawan inggris yang berakhir dengan direbutnya semua kantor VOC.

Praktik korupsi yang mencapai tingkat akut, dari pegawai rendah sampai pejabat yang tinggi, menyebabkan beban utang VOC semakin berat dan berujung pada kebangkrutan.

  1. Pengertian korupsi menurut anda

Pada topik ini, Saudara Wildan Faizul Akbar mendapat giliran untuk menyampaikan pendapatnya. Menurut Saudara Wildan, Korupsi merupakan perbuatan yang melawan hati nurani yang dapat merugikan organisasi. Perbuatan tersebut bisanya merupakan perbuatan yang tidak baik dan menyalahi aturan.

Setiap orang mempunyai definisi tersendiri mengenai korupsi. namun, pada intinya perbuatan korupsi merupakan perbuatan yang menyalahi aturan guna memperkaya diri sendiri maupun orang lain dan berakibat merugikan organisasi maupun negara. Seperti yang disebutkan didalam UU No.31 Tahun 1999 Jo UU No.20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, korupsi adalah tindakan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korupsi yang berakibat merugikan negara atau perekonomian negara.

Kegiatan Ngopi ditutup dengan makan tumpeng bersama untuk mempererat rasa kebersamaan dan kekeluargaan antar pegawai.

Pada akhirnya Kegiatan Ngopi telah efektif menambah wawasan serta meningkatkan kesadaran antikorupsi para pegawai. Dengan berbagi pengetahuan melalui permainan speak up antikorupsi juga bermanfaat dalam melatih public speaking pegawai.

Korupsi adalah kejahatan luar biasa (extraordinary crime) karena dampaknya di berbagai sektor. Korupsi dapat berdampak pada seluruh program pembangunan, kualitas pendidikan menjadi rendah, kualitas bangunan menjadi rendah, mutu pendidikan jatuh, serta kemiskinan tidak tertangani. Korupsi bahkan telah menghancurkan sebuah perusahaan besar nan kuat yang setara dengan negara yang bernama VOC. Oleh karena itu, mari kita tetap senantiasa menjaga integritas dalam pelaksanaan tugas maupun di dalam kehidupan sehari-hari guna mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berkualitas.

Penulis: Kukuh Galang Waluyo

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Djuanda I Lt. 9
Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1 Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090 Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

 


IKUTI KAMI

Search