Pada Senin, 9 Desember 2024, KPPN Pati mengadakan kegiatan Dialog Kinerja dan Risiko Organisasi (DKRO) secara daring untuk mengevaluasi kinerja dan pemantauan risiko hingga bulan November 2024. Acara ini menjadi momentum penting bagi KPPN Pati untuk merefleksikan capaian, mengidentifikasi tantangan, dan memperkuat strategi dalam mencapai target akhir tahun.
Kepala Subbagian Umum KPPN Pati, Endang Werdiningsih, membuka kegiatan dengan menekankan pentingnya evaluasi triwulan IV. Seluruh pegawai diminta memastikan bahwa bukti pendukung capaian kinerja tambahan telah disiapkan dengan baik. Hal ini menjadi fokus utama untuk memaksimalkan penyerapan anggaran dan pencapaian indikator kinerja pelaksanaan anggaran (IKPA).
Hingga November 2024, penyerapan anggaran KPPN Pati telah mencapai 99,52%, mencerminkan keberhasilan pemantauan intensif terhadap deviasi Halaman III DIPA serta koordinasi dengan satuan kerja (satker). Transformasi digital juga terus didorong, dengan peningkatan penggunaan Digipay, CMS, dan KKP.
Pada sisi risiko, inovasi Ingat Rita (Ingat Risiko Kita) menjadi alat penting untuk memitigasi risiko yang teridentifikasi. Sebanyak 41 risiko telah dipetakan, dengan 10 risiko utama yang berhasil ditangani secara efektif. Di antaranya, risiko kebakaran gedung yang berkurang hingga 15% dan risiko persepsi negatif masyarakat yang berhasil diminimalkan.
Selain itu, implementasi inovasi BukaBaKI (Budaya Kepatuhan Internal) menjadi tonggak dalam memperkuat integritas dan tata kelola. Dalam kerangka pengendalian intern berbasis risiko, KPPN Pati fokus pada peningkatan kualitas laporan pertanggungjawaban bendahara dan pemantauan kode etik pegawai.
Kepala KPPN Pati, Aris Saputro, menyampaikan apresiasi atas capaian positif ini. Namun, ia juga mengingatkan pentingnya menjaga momentum hingga akhir tahun, terutama dalam meningkatkan kualitas layanan dan mendukung satker dalam memenuhi target kinerja. Beberapa arahan strategis disampaikan, seperti optimalisasi tugas financial advisor, penyelesaian target pengadaan BMN, dan pelaksanaan kegiatan Bintalnas triwulan IV.
Inovasi seperti Semanggi (Semangat Anti Korupsi dan Anti Gratifikasi) juga menjadi bagian penting dari upaya menjaga integritas organisasi. Dengan tema "Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju," edukasi terus dilakukan untuk memastikan budaya anti korupsi terinternalisasi di seluruh jajaran KPPN Pati.
Melalui evaluasi menyeluruh dan mitigasi risiko yang efektif, KPPN Pati optimis dapat mencapai seluruh target tahun 2024 sekaligus mempertahankan kualitas layanan publik yang transparan, akuntabel, dan berintegritas. (KR)