"Kinerja Fiskal Terus Diakselerasi Dalam Mendorong Keberlanjutan Pembangunan Daerah"
Pangkalpinang, 30 Desember 2024 – Hingga akhir November 2024, penyaluran fiskal di Kepulauan Bangka Belitung, baik APBN maupun APBD masih terus berlanjut dan menjadi buffer dalam mendorong keberlanjutan agenda pembangunan di daerah. Dengan menjalankan fungsi countercyclical dan shock absorber, APBN dan APBD menjadi instrumen andalan untuk mendorong kelancaran proses transformasi reformasi birokrasi dan produktivitas daerah yang mendukung peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat. Menjelang akhir tahun 2024, pengelolaan fiskal terus diselaraskan dengan berbagai kebijakan sehingga berdaya guna secara baik serta tetap adaptif dan responsif untuk melindungi masyarakat dan menjaga momentum perekonomian regional.
Sosial Ekonomi Bangka Belitung Masih Terjaga Baik
Kondisi sosial dan gairah ekonomi masyarakat di regional Bangka Belitung masih tetap kuat dengan tingkat inflasi yang terkendali. Pada November 2024, inflasi gabungan 4 wilayah di Bangka Belitung secara year on year (yoy) tercatat turun sebesar 0,22%. Capaian inflasi ini jauh lebih rendah dari inflasi November 2023 yang tercatat 3,87%, bahkan kondisi ini juga jauh lebih baik dari inflasi November 2022 yang mencapai 5,45%. Andil Inflasi pada November 2024 ini dipengaruhi oleh kenaikan harga yang terjadi pada komoditas pasar seperti beras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), dan emas perhiasan. Sedangkan, Bangka Belitung secara month-to-month (mtm) tercatat mengalami deflasi sebesar 0,01% pada November 2024. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau kembali menjadi kelompok utama penyumbang deflasi secara month-to-month pada November 2024. Namun demikian, terdapat beberapa komoditas yang tercatat mengalami inflasi secara month-to-month, terutama daging ayam ras dan bawang merah. Komoditas daging ayam ras bulan ini mengalami inflasi sebesar 4,69% setelah sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,19%. Sedangkan, komoditas bawang merah terus mengalami inflasi sejak September 2024 hingga bulan ini dengan tingkat inflasi terkini mencapai 22,48%. Kenaikan harga pada komoditas tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya geliat ekonomi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan menjelang akhir tahun anggaran.
Dalam skala global, kenaikan permintaan dan harga dunia terhadap timah dan CPO turut mendorong kinerja ekspor yang tumbuh hingga mencatatkan surplus neraca perdangan sebesar USD 218.69 Juta. Dalam hal ini, ekspor pada November 2024 tercatat tumbuh signifikan sebesar 6,97% yoy dan juga tumbuh sebesar 13,32% mtm. Kondisi ini sejalan dengan mulai stabilnya ekspor timah dan produk turunan CPO sebagai komoditas utama dari Kepulauan Bangka Belitung. Di sisi lain, tidak terdapat aktivitas impor di regional Bangka Belitung pada November 2024. Meskipun ekspor timah sudah mulai stabil namun impor antrachite dan graphite rod sebagai bahan baku utama dan penolongnya terpantau masih rendah akibat kebutuhan bahan-bahan tersebut dapat terpenuhi dengan ketersediaan volume di dalam negeri.
Kinerja Belanja Tumbuh Untuk Dukung Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat
Stabilitas ekonomi regional yang terjaga s.d. November 2024 tidak lepas dari dukungan APBN regional yang responsif terhadap kondisi dinamika domestik dan global. Kinerja belanja negara di regional Kepulauan Bangka Belitung sampai dengan 30 November 2024 telah terealisasi Rp2,93 triliun, tumbuh sebesar 8,19% dari tahun sebelumnya.
▪ Penyaluran Belanja Pemerintah Pusat didominasi dari Belanja Barang yang terealisasi sebesar Rp1,30 triliun (73,22% dari pagu) dan tercatat tumbuh sebesar 3,62% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini utamanya dialokasikan untuk mendukung kegiatan pemilu dan pilkada serta rehabilitasi hutan sebagai upaya khusus konstruksi optimasi lahan rawa pada satker Distan Babel.
▪ Belanja Pegawai terealisasi sebesar 95,30% dari pagu atau mencapai Rp1,20 triliun. Kinerja Belanja Pegawai ini tumbuh signifikan sebesar 14,17%, terutama adanya penerimaan PPPK baru yang turut mendorong pertumbuhan signifikan sebesar 145,08% secara yoy.
▪ Belanja Modal tercatat tumbuh positif sebesar 6,64% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Penyaluran Belanja Modal yang tercatat sebesar Rp422,79 miliar ini utamanya dialokasikan pada beberapa proyek pembangunan salah satunya gedung perkuliahan dan laboratorium kesehatan terpadu pada satker BLU UBB.
▪ Belanja Bantuan Sosial terealisasi 79,84% dari pagu atau tercatat sebesar Rp6,53 miliar. Penyaluran Belanja Bantuan Sosial ini tumbuh sebesar 28,57% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh tambahan alokasi anggaran untuk KIP rekrutmen baru 2024 sebesar Rp1,65 miliar untuk 250 orang. Secara agregat, realisasi penyaluran Belanja Pemerintah Pusat s.d. akhir November 2024 telah terealisasi sebesar 80,10% dari pagu APBN. Capaian belanja ini dialokasikan kepada satuan kerja Pemerintah Pusat untuk mendukung stabilitas kondisi sosial dan perekonomian regional.
Penyaluran TKD Dukung Pembangunan Daerah
Transfer ke Daerah menjadi salah satu kontributor utama dalam porsi Belanja Negara. Penyaluran TKD sampai dengan akhir November 2024 mencapai 95,98% dari pagu 2024 dengan realisasi sebesar Rp6,48 triliun. Penyaluran TKD ini secara agregat mengalami perlambatan sebesar 1,60%, diantaranya kinerja penyaluran DBH, DAK Fisik, dan Insentif Fiskal seiring alokasi pagu yang turun dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, sebagian besar kinerja penyaluran TKD hingga akhir November 2024 telah mencapai di atas 80%, yang didominasi penyaluran DAU sebesar 66,56% dan tercatat tumbuh 8,02% secara year on year.
Penyaluran dana transfer ini merupakan wujud kontribusi fiskal untuk memperkuat perekonomian daerah serta mengurangi disparitas pembangunan antar wilayah. Bahkan, dalam postur pendapatan daerah konsolidasian regional Bangka Belitung, TKD masih mendominasi dengan kontribusi sebesar 80,07%. Dalam hal ini, kontribusi fiskal dari pemerintah pusat masih mendominasi
Capaian Positif Sektor Perpajakan dan Ekspor Dukung Kinerja Pendapatan Negara
Pendapatan Negara di regional Bangka Belitung hingga akhir November tercatat mencapai Rp3,19 triliun atu 92,17% dari target 2024. Capaian ini tumbuh 1,82% dari kinerja pada periode yang sama pada tahun sebelumnya. Menjelang akhir tahun 2024, kinerja pendapatan terus dijaga dengan berbagai kebijakan strategis pengamanan Penerimaan Negara, baik melalui penertiban administrasi maupun memfasilitasi kegiatan konseling.
▪ Realisasi Penerimaan Perpajakan tercatat sebesar Rp2,97 triliun dan mencapai 89,58% dari target. Capaian ini tumbuh sebesar 2,36% dari periode tahun sebelumnya. Hingga November 2024 ini, kinerja Bea Keluar tercatat mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 61,88%, sebagai dampak dari kinerja positif ekspor komoditi CPO dan turunanya seiring dengan tren harga dan volume komoditas yang meningkat di akhir tahun 2024. Di sisi lain, PBB di sektor pertambangan yang tumbuh 16,5% yoy menjadi pendukung kelompok penerimaan seiring adanya penurunan restitusi serta pembayaran STP PBB pada November 2024. Selain itu, capaian PPN juga tercatat tumbuh sebesar 7,22% yoy, utamanya dengan peningkatan setoran atas pemungutan PPN pada BUMN pertambangan sektor timah.
▪ Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tercatat sebesar Rp222,04 miliar dan telah mencapai 150,25% dari target yang ditetapkan. Akselerasi capaian PNBP ini utamanya bersumber dari kelompok PNBP pengelolaan satker yang terealisasi sebesar Rp176,43 miliar dan telah mencapai 180,95% dari target 2024. Selain itu, hingga November 2024 ini telah dilakukan pengesahan atas PNBP dari Pendapatan BLU (Universitas Bangka Belitung) yang terealisasi sebesar Rp45,61miliar atau 90,71% dari target 2024. Secara agregat, realisasi PNBP ini sedikit melambat sebesar 4,90% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
APBN dan APBD Optimis Dukung Keberlanjutan Pembangunan Daerah
Kinerja ekonomi dan sosial yang relatif kuat tidak lepas dari intervensi penyaluran fiskal yang tetap berlanjut mendukung pembangunan daerah. Dalam hal ini, peran APBN dan APBD sangat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi domestik dan melindungi masyarakat melalui spending better maupun upaya optimalisasi potensi penerimaan yang diharapkan dapat mendukung kesejahteraan dan perekonomian. dalam mendukung pembangunan daerah di regional Kepulauan Bangka Belitung.
Informasi lebih lanjut hubungi:
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Bangka Belitung
Jl. Sungai Selan No. 91, Kota Pangkalpinang
Call Center: 0812-7345-2957
Telp: (0717) 433405
Fax: (0717) 435802
“Perkuat Sinergi: Kemenkeu Babel Bersama Stakeholder Dukung Optimalisasi Kinerja Fiskal Dalam Agenda Pembangunan Daerah”
Pangkalpinang, 30 September 2024 – Di tengah risiko pelemahan harga komoditas global yang dipengaruhi oleh turunnya prospek permintaan, Indikator Konsumsi Masyarakat (IKM) Indonesia pada Agustus 2024 masih berada di zona optimis (>100) yang meningkat ke level 124,4. Hal ini didukung oleh geliat aktivitas masyarakat yang terjaga dengan baik, terutama dari sektor makanan, minuman, dan tembakau. Meskipun, proyeksi awal tahun atas risiko global memang terjadi seperti inflasi dan suku bunga yang tinggi, maupun disrupsi rantai pasokan yang mempengaruhi harga komoditas global. Namun, melalui pengelolaan fiskal yang tetap adaptif dan responsif hingga akhir Agustus dukung capaian yang lebih cepat (ahead the curve) untuk melindungi masyarakat dan menjaga momentum perekonomian regional.
Dalam hal ini, kinerja fiskal di daerah, khususnya di regional Bangka Belitung telah berperan optimal dalam menjaga dan meminimalisasi risiko perekonomian global. Dengan menjalankan fungsi countercyclical dan shock absorber, kinerja APBN maupun APBD di regional Bangka Belitung telah bekerja keras sebagai instrumen andalan untuk mendorong produktivitas dan akselerasi transformasi ekonomi yang mendukung kestabilan ekonomi regional dan peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat.
Resiliensi Perkembangan Ekonomi Regional Bangka Belitung Masih Terjaga Baik
Perkembangan ekonomi di regional Bangka Belitung hingga akhir Agustus 2023 masih solid yang didukung dengan konsumsi rumah tangga yang tetap tumbuh kuat dan tingkat inflasi yang terkendali. Pada Agustus 2024, inflasi gabungan 4 wilayah di Bangka Belitung secara year on year (yoy) tercatat turun sebesar 1,02%. Capaian inflasi ini jauh lebih rendah dari inflasi Agustus 2023 lalu yang tercatat 3,45% dan bahkan kondisi jauh lebih baik dari inflasi Agustus 2022 lalu yang mencapai 6,38%. Penurunan inflasi yang cukup signifikan pada tahun 2024 merupakan pengaruh dari penurunan harga komoditas yang sering dibutukan masyarakat di pasar seperti beras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), dan emas perhiasan. Sedangkan, secara month-to-month (mtm), regional Bangka Belitung mengalami inflasi sebesar 0,23% pada Agustus 2024. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau kembali menjadi kelompok utama penyumbang inflasi secara month-to month pada Agustus 2024 dengan andil sebesar 0,17%. Komoditas utama penyumbang andil inflasi adalah ikan laisi (0,10%) dan ikan bulat (0,08%). Kenaikan harga ikan pada bulan Agustus 2024 ini dipicu oleh adanya cuaca buruk yang mempengaruhi hasil tangkapan para nelayan. Peringatan gelombang tinggi dan angin kencang membuat nelayan harus tetap waspada pada saat menangkap ikan. Faktor cuaca buruk menyebabkan para nelayan mengalami kesulitan untuk melaut sehingga membuat hasil tangkapan sedikit dan pasokan ikan berkurang.
Dalam skala global, fluktuasi harga komoditas dunia terhadap timah dan CPO turut mempengaruhi dinamika kinerja neraca perdagangan pada bulan Agustus 2023 yang tercatat surplus sebesar USD 211.89 Juta. Kondisi ini dipengaruhi oleh ekspor pada Agustus 2024 yang tumbuh signifikan sebesar 37,17% secara yoy dan sebesar 69,42% secara mtm. Hal ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan volume ekspor timah dari Kepulauan Bangka Belitung. Di sisi lain, kineja impor di regional Bangka Belitung pada Agustus 2024 mengalami penurunan signifikan yakni sebesar 82,99% secara yoy dan 70,71% secara mtm. Kondisi ini utamanya karena tidak adanya aktivitas impor antrachite dan graphite rod yang menjadi kontributor terbesar dalam kinerja impor regional.
Kinerja Belanja Tumbuh Untuk Dukung Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat Kinerja Belanja Tumbuh Untuk Dukung Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat
APBN regional Bangka Belitung sebagai instrumen fiskal terus didorong penyerapannya agar manfaatnya dapat dinikmati oleh masyarakat secara optimal. Stabilitas perekonomian yang terjaga s.d. Agustus 2024 tidak lepas dari dukungan APBN regional yang responsif terhadap dinamika domestik dan global. Kinerja belanja negara di regional Kepulauan Bangka Belitung sampai dengan 31 Agustus 2024 telah terealisasi Rp2,06 triliun dan mengalami pertumbuhan sebesar 14,87% dari tahun sebelumnya. Akselerasi penyaluran belanja terjadi pada seluruh komponen untuk mendukung agenda perkembangan ekonomi regional melalui pembangunan infrastruktur, pengadaan sarana prasarana, penyaluran bantuan kesejahteraan, hingga pembayaran kewajiban pemerintah atas gaji dan tunjangan pegawai.
Secara agregat, realisasi penyaluran kinerja Belanja Pemerintah Pusat s.d. akhir Agustus 2024 telah terealisasi sebesar 58,04% dari pagu yang ditetapkan dalam APBN. Kinerja belanja yang optimis dan solid merupakan dukungan untuk menjaga kesinambungan fiskal dalam rangka menjaga stabilitas kondisi sosial dan perekonomian regional.
Transfer ke Daerah Dukung Pembangunan Regional Kepulauan Bangka Belitung
Selain Belanja Pemerintah Pusat, Transfer ke Daerah menjadi salah satu kontributor utama dalam porsi Belanja Negara. Penyaluran TKD sampai dengan 31 Agustus 2024 mencapai 68,63% dari pagu 2024 atau telah terealisasi sebesar Rp4,62 triliun. Penyaluran jenis-jenis TKD hingga akhir Agustus 2024 ini secara agregat sedikit mengalami perlambatan sebesar 0,62%, salah satunya dipengaruhi oleh melambatnya kinerja penyaluran DBH, DAK Fisik, dan Insentif Fiskal seiring dengan turunnya alokasi pagu dibandingkan tahun sebelumnya. Namun demikian, sebagaian besar kinerja penyaluran TKD hingga akhir Agustus 2024 telah mencapai di atas 40%, kecuali DAK Fisik akibat beberapa proyek yang masih berstatus on progress. Sebagian besar kinerja realisasi TKD di wilayah Bangka Belitung hingga akhir Agustus 2024 masih didominasi dengan penyaluran DAU (69,49%) yang tumbuh 11,04% seiring dengan akselerasi penyaluran DAU Block Grant maupun DAU Specific Grant, baik untuk penggajian formasi PPPK, pendanaan kelurahan, pendidikan, kesehatan dan pekerjaan umum dalam rangka perbaikan kualitas kinerja layanan publik di daerah.
Dukungan penyaluran dana transfer di regional Bangka Belitung ini merupakan wujud kontribusi fiskal untuk memperkuat perekonomian lokal serta mengurangi disparitas pembangunan antara wilayah. Dalam postur konsolidasi anggaran daerah di regional Bangka Belitung, Transfer ke Daerah masih mendominasi yang berkontribusi sebesar 80,58% dari total pendapatan pemerintah daerah. Hal ini menunjukan bahwa dukungan fiskal dari pemerintah pusat masih menjadi faktor dominan untuk mendukung pembangunan daerah di regional Kepulauan Bangka Belitung.
Dinamika Sektor Pertambangan Timah Masih Memainkan Andil Dominan Dalam Perlambatan Kinerja Pendapatan
Kinerja pendapatan regional Bangka Belitung hingga akhir Agustus tercatat telah mencapai 61,33% dari target 2024, meskipun sedikit melambat 3,77% dari kinerja pada periode yang sama pada tahun sebelumnya, namun upaya-upaya optimalisasi oleh berbagai stakeholder untuk mendukung kinerja Penerimaan Perpajakan maupun PNBP telah mendorong Pendapatan Negara terealisasi sebesar Rp2,13 triliun. Hingga akhir Agustus 2024, kinerja pendapatan terus dijaga agar dapat mendukung perekonomian dengan berbagai kebijakan antisipatif dari dinamika harga komoditas global yang mempengaruhi perlambatan kinerja realisasi.
Kinerja Fiskal Optimis Dukung Perekonomian Hingga Akhir Tahun 2024
Kinerja perekonomian domestik yang relatif kuat tidak lepas dari intervensi kebijakan fiskal sebagai shock absorber yang mendukung pembangunan di daerah. APBN berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi domestik dan melindungi masyarakat dengan tetap menjaga kesinambungan fiskal. Penguatan spending better dengan berbagai rencana program di tahun 2024 ini diharapkan dapat memberikan dampak terhadap kesejahteraan dan perekonomian.
Informasi lebih lanjut hubungi:
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Bangka Belitung
Jl. Sungai Selan No. 91, Kota Pangkalpinang
Call Center: 0812-7345-2957
Telp: (0717) 433405
Fax: (0717) 435802
Press Release Penyerahan Secara Digital DIPA dan Daftar Alokasi TKD Tahun 2025 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Pangkalpinang, 16 Desember 2024 – Pj. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Sugito, S.Sos., M.H. bersama dengan Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan di Wilayah Bangka Belitung, Dr. Edih Mulyadi, S.E., M.Si menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran (TA) 2025 secara digital. Seperti mekanisme tahun sebelumnya, penyerahan DIPA tahun anggaran 2025 ini dilakukan dengan menyederhanakan proses bisnis pengesahan DIPA dari semula proses manual 12 tahap menjadi empat tahap menggunakan aplikasi SAKTI. Prosesi penyerahan DIPA yang dilaksanakan di Aula Pasir Padi ini menjadi simbol dimulainya pelaksanaan APBN tahun anggaran 2025. Selanjutnya, DIPA tersebut menjadi acuan dan dasar hukum pelaksanaan APBN yang dilakukan oleh instansi pemerintah seperti satuan kerja dan OPD yang ada di wilayah Kepulauan Bangka Belitung. APBN 2025 disusun dalam masa transisi pemerintahan dan mengakomodasi program presiden terpilih secara optimal.
Dalam arahannya, Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung menjelaskan bahwa perekonomian yang tetap terjaga merupakan modal yang baik bagi pelaksanaan APBN 2025. Kondisi perekonomian global masih bergerak sangat dinamis dan penuh tantangan. Tensi geopolitik yang meningkat, perang dagang, proteksionisme, dan volatilitas harga komoditas yang mengakibatkan perlambatan ekonomi dunia serta meningkatkan risiko ketidakpastian, harus diwaspadai dan dimitigasi.
Atas berbagai gejolak global selama kurun waktu tiga tahun terakhir seperti pandemi, kenaikan harga energi dan pangan serta inflasi, APBN menjadi instrumen yang diandalkan sebagai shock absorber. APBN juga merupakan instrumen pemulihan ekonomi dan perlindungan masyarakat. Optimalisasi APBN 2025 tetap harus dilakukan terutama dalam tahun terakhir pemerintahan periode saat ini sebagai pondasi kuat bagi pemerintahan selanjutnya.
“Dinamika perekonomian global semakin kompleks, persaingan meningkat, serta pesatnya perkembangan teknologi informasi menjadi tantangan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Untuk itulah APBN hadir sebagai tools dengan berbagai program seperti pendidikan bermutu, kesehatan yang berkualitas dan perlindungan sosial yang efektif,” tambah Pj. Gubernur.
Perkembangan Ekonomi Regional Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2024
Pada lingkup regional, ekonomi di wilayah Provinsi Bangka Belitung pada triwulan III tumbuh sebesar 0,13% secara year-on-year. Growth ini mengalami perlambatan dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencapai 4,01%. Secara kumulatif hingga Triwulan III 2024, ekonomi provinsi Bangka Belitung meningkat sebesar 0,71% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (c-to-c). Pertumbuhan ini tercatat lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan nasional (5,03% c-to-c) maupun beberapa provinsi di Pulau Sumatera. “Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat inflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 0,22%, yang merupakan tingkat inflasi terendah se-Indonesia untuk periode tersebut. Sebagai perbandingan, inflasi nasional Indonesia pada bulan yang sama mencapai 1,55% y-on-y,” tegas Kakanwil DJPb Provinsi Bangka Belitung.
Peran dan Kinerja Belanja APBN dalam Mendukung Perekonomian Masyarakat di Provinsi Bangka Belitung
Hingga pertengahan Desember 2024, tren kinerja realisasi belanja atas pagu meningkat secara stabil hingga 2021 dengan penurunan sedikit pada tahun 2022. Dapat kami laporkan hingga 13 Desember 2024, realisasi belanja pemerintah pusat di lingkup Provinsi Bangka Belitung mencapai Rp3.190,87 miliar (87,23% dari pagu) tumbuh 5,41%. Realisasi tertinggi ada pada belanja pegawai sebesar 103,93% dari pagu (sedang dilakukan penyesuaian karena melebihi pagu) dan belanja bansos mempunyai capaian terendah (79,84%) dari keseluruhan jenis belanja. Kinerja suboptimal belanja bansos dikarenakan adanya penambahan alokasi anggaran pada belanja bansos untuk beasiswa KIP Kuliah.
Terkait dengan Belanja Transfer Ke Daerah, Kakanwil DJPb Provinsi Bangka Belitung menambahkan, “Realisasi TKD selama periode 2019 s.d. 2023 mengalami fluktuasi dengan persentase realisasi tertinggi terjadi pada tahun 2021 sebesar 99,51 persen. Hampir seluruh belanja transfer telah terealisasikan.” pungkas Edih Mulyadi.
Capaian kinerja belanja tersebut tentunya tidak terlepas dari sinergi dan kerja keras para stakeholder seperti satker, pemerintah daerah serta berbagai pihak lain. Oleh karena itu, pada kesempatan yang sama, Edih Mulyadi juga menyampaikan apresiasi kepada para stakeholder dengan kinerja terbaik, baik mitra Satker Kementerian/Lembaga (K/L) maupun Pemerintah Daerah (Pemda). Kakanwil berharap sinergi maupun harmonisasi dapat terus ditingkatkan pada periode yang akan datang.
Alokasi APBN 2025 lingkup Regional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung beserta tantangannya
Dalam lingkup regional, total belanja negara untuk wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dialokasikan sebesar Rp9.657,92 miliar yang terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 2.953,24 miliar dan belanja transfer ke daerah sebesar Rp6.704,68 miliar. Alokasi belanja negara tersebut diarahkan untuk mendukung keberlanjutan program prioritas serta pelaksanaan program unggulan Pemerintahan baru seperti Makan Bergizi Gratis, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Renovasi Sekolah, Sekolah Unggulan Terintegrasi dan Lumbung Pangan Nasional, Daerah dan Desa.
Sepanjang tahun 2024 ini, ada beberapa tantangan pelaksanaan anggaran dan isu regional yang dipotret oleh Kanwil DJPb Babel. Kakanwil menyampaikan beberapa permasalahan berulang seperti penumpukan anggaran di triwulan IV dan proses pelaksanaan anggaran tertunda karena belum adanya penetapan pejabat perbendaharaan. Sedangkan isu regional yang teridentifikasi di antaranya kemandirian fiskal yang masih rendah, ketergantungan ekonomi Bangka atas komoditas timah serta local tax ratio pemerintah daerah yang terus menurun. Beberapa rekomendasi yang disusun oleh Kanwil DJPB Provinsi Bangka Belitung antara lain peningkatan pengelolaan pajak daerah priortas tinggi, implementasi kebijakan blue economy dan green economy serta optimalisasi pemanfaatan dan penertiban aset pemerintah. “Sedangkan pada aspek pelaksanaan anggaran, seharusnya kita dapat mengakselerasi pelaksanaan anggaran tahun 2025 nanti agar masyarakat dapat lebih cepat merasakan manfaatnya.” tegas Edih Mulyadi
Informasi lebih lanjut hubungi:
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Bangka Belitung
Jl. Sungai Selan No. 91, Kota Pangkalpinang
Call Center: 0812-7345-2957
Telp: (0717) 433405
Fax: (0717) 435802
“Kinerja Fiskal Masih On Track Sebagai Fondasi Dalam Menghadapi Dinamika Perekonomian dan Mendukung Agenda Pembangunan”
Pangkalpinang, 30 Agustus 2024 – Di tengah pelemahan prospek ekonomi global, stabilitas ekonomi regional Bangka Belitung masih terjaga yang didukung dengan aktivitas produksi dan konsumsi masyarakat yang masih tetap kuat. Dalam kilas balik, berbagai risiko global yang diprediksi di awal tahun memang terjadi seperti dinamika geopolitik, inflasi dan suku bunga yang tinggi, maupun disrupsi rantai pasokan yang mempengaruhi harga komoditas global. Namun, bersamaan dengan pengelolaan fiskal regional hingga akhir Juli yang adaptif dan responsif mendukung capaian yang lebih cepat (ahead the curve) untuk melindungi masyarakat dan menjaga momentum perekonomian regional.
Resiliensi ekonomi regional Bangka Belitung yang kuat ini tidak lepas dari intervensi APBN regional yang telah didesain secara konservatif untuk meminimalisasi risiko perekonomian global. Dengan menjadikan fungsi countercyclical dan shock absorber sebagai pilar pelaksanaan anggaran, APBN regional Bangka Belitung telah bekerja keras sebagai instrumen andalan dalam meningkatkan produktivitas dan mendorong transformasi ekonomi yang mendukung kestabilan ekonomi regional yang berimplikasi terhadap peningkatan kesejahteraan dan perlindungan masyarakat.
Ekonomi Regional Bangka Belitung Tetap Terjaga di Tengah Dinamika Perekonomian Global
Perekonomian regional Bangka Belitung hingga akhir Juli 2023 masih solid yang didukung dengan konsumsi rumah tangga yang tetap tumbuh kuat dan tingkat inflasi yang terkendali. Pada Juli 2024, inflasi gabungan 4 wilayah di Bangka Belitung secara year on year (yoy) tercatat turun sebesar 0,84%. Capaian inflasi ini jauh lebih rendah dari inflasi Juli 2023 lalu yang tercatat 2,14% dan bahkan kondisi jauh lebih baik dari inflasi Juli 2022 lalu yang mencapai 7,77%. Penurunan inflasi yang cukup signifikan pada tahun 2024 merupakan pengaruh dari penurunan harga komoditas yang sering dibutukan masyarakat di pasar seperti beras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), dan emas perhiasan. Sedangkan, secara month-to-month (mtm), regional Bangka Belitung mengalami deflasi sebesar 0,39% pada Juli 2024. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau kembali menjadi kelompok utama penyumbang deflasi pada Juli 2024 dengan tingkat deflasi yang lebih dalam dibandingkan Juni 2024. Komoditas utama penyumbang andil deflasi adalah bawang merah dan cabai merah.
Dalam skala global, fluktuasi harga komoditas dunia terhadap timah dan CPO turut mempengaruhi dinamika kinerja ekspor dan impor di regional Bangka Belitung. Realisasi pada bulan Juli 2023 yang lalu mencatat perlambatan ekspor secara yoy yang dipengaruhi oleh fluktuasi harga referensi CPO yang turut mempengaruhi penurunan volume ekspor. Di sisi lain, kinerja ekspor regional Bangka Belitung masih didominasi dari komoditas timah murni batangan yang meski turun 38,15% secara yoy, namun mulai naik 8,49% secara mtom. Dari sisi kineja impor, regional Bangka Belitung pada Juli 2024 mengalami peningkatan signifikan sampai 600% secara yoy utamanya karena ada impor kapal pada bulan Juli tersebut. Sejalan dengan kondisi tersebut, dibandingkan kinerja pada bulan sebelumnya, aktivitas impor pada Juli 2024 ini naik signifikan yakni sebesar 170,45%. Meskipun di tengah dinamika kinerja eskpor dan impor, kinerja neraca perdangangan pada Juli 2024 di Kepulauan Bangka Belitung masih positif dan mencatat surplus sebesar USD141.09 Juta.
Optimalisasi Belanja APBN Dukung Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat Kepulauan Bangka Belitung
APBN regional Bangka Belitung sebagai instrumen fiskal terus didorong penyerapannya agar manfaatnya dapat dinikmati oleh masyarakat secara optimal. Stabilitas perekonomian yang terjaga selama s.d. Juli 2024 tidak lepas dari dukungan APBN regional yang responsif terhadap dinamika domestik dan global. Kinerja belanja negara di regional Kepulauan Bangka Belitung sampai dengan 31 Juli 2024 telah terealisasi Rp1,81 triliun dan mengalami pertumbuhan sebesar 19,84% dari tahun sebelumnya. Belanja negara mengalami pertumbuhan disebabkan oleh meningkatnya Belanja Pemerintah Pusat yang dipengaruhi akselerasi penyaluran beberapa jenis belanja seperti Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Belanja Modal yang tumbuh positif.
Secara agregat, realisasi penyaluran kinerja Belanja Pemerintah Pusat s.d. akhir Juli 2024 telah terealisasi sebesar 52,09% dari pagu yang ditetapkan dalam APBN. Kinerja yang optimis dan solid merupakan dukungan untuk menjaga kesinambungan fiskal dalam rangka menjaga stabilitas kondisi sosial dan perekonomian regional.
Transfer ke Daerah Dukung Pembangunan Regional Kepulauan Bangka Belitung
Selain Belanja Pemerintah Pusat, Transfer ke Daerah menjadi salah satu kontributor utama dalam porsi Belanja Negara. Penyaluran TKD sampai dengan 31 Juli 2024 mencapai 58,78% dari pagu 2024 atau telah terealisasi sebesar Rp3,96 triliun. Penyaluran jenis-jenis TKD hingga akhir Juli 2024 ini secara agregat mengalami pertumbuhan sebesar 2,04%, salah satunya didorong oleh akselerasi penyaluran DAU untuk mengurangi ketimpangan vertikal sebesar Rp2,82 triliun (64,50 persen dari pagu 2024) yang sekaligus menjadi kontributor terbesar dalam porsi TKD dan tumbuh 16,03 persen untuk dukung perbaikan kualitas kinerja layanan publik serta penggajian dan pengangkatan PPPK di daerah. Di sisi lain, pertumbuhan kinerja TKD ini juga didukung oleh penyaluran Dana Desa yag juga turut tumbuh sebesar 16,24% secara yoy atau telah terealisasi sebesar Rp230,53 miliar.
Dukungan penyaluran dana transfer di regional Bangka Belitung ini merupakan wujud kontribusi fiskal untuk memperkuat perekonomian lokal serta mengurangi disparitas pembangunan antara wilayah. Dalam postur konsolidasi anggaran daerah di regional Bangka Belitung, Transfer ke Daerah masih mendominasi pendapatan pemerintah daerah yang berkontribusi sebesar 68,58% dari total Belanja Negara di regional Bangka Belitung. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan fiskal dari pemerintah pusat masih menjadi faktor dominan untuk mendukung pembangunan daerah di regional Kepulauan Bangka Belitung.
Dinamika Restitusi dan Harga Komoditas Global Mempengaruhi Realisasi Pendapatan Negara di Regional Kepulauan Bangka Belitung
Di tengah turbelensi perekonomian global, kinerja pendapatan regional Bangka Belitung hingga akhir Juli tetap optimis mencapai 49,65% dari target 2024, meskipun sedikit melambat 2,69% dari kinerja pada periode yang sama pada tahun sebelumnya, namun upaya-upaya optimalisasi oleh berbagai stakeholder untuk mendukung kinerja Penerimaan Perpajakan maupun PNBP telah mendorong Pendapatan Negara terealisasi sebesar Rp1,86 triliun. Hingga akhir Juli 2024, kinerja pendapatan terus dijaga agar dapat mendukung perekonomian dengan berbagai kebijakan antisipatif dari dinamika harga komoditas global yang mempengaruhi perlambatan kinerja realisasi.
Prospek Fiskal dan Ekonomi Hingga Akhir Tahun 2024 yang Semakin Optimis
Momentum perekonomian yang tetap terjaga menjadi landasan kuat untuk mendukung agenda pembangunan tahun 2024. Kinerja perekonomian domestik yang relatif kuat tidak lepas dari intervensi kebijakan fiskal sebagai shock absorber yang mendukung pembangunan di daerah. APBN berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi domestik dan melindungi masyarakat dengan tetap menjaga kesinambungan fiskal. Penguatan spending better dengan berbagai rencana program di tahun 2024 ini diharapkan dapat memberikan dampak dari keuangan negara terhadap kesejahteraan dan perekonomian di daerah.
Informasi lebih lanjut hubungi:
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Bangka Belitung
Jl. Sungai Selan No. 91, Kota Pangkalpinang
Call Center: 0812-7345-2957
Telp: (0717) 433405
Fax: (0717) 435802
Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Pengelola Informasi dan Dokumentasi Kanwil DJPb Provinsi Bangka Belitung
Jl. Sungai Selan No. 91, Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung
Call Center: 0812-7345-2957
Tel: (0717) 433405 Fax: (0717) 435802