Benas, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan merek dagang 'Bar-Bar' mengungkap menjadi lebih percaya diri dalam mengembangkan usaha dan pemasaran usai bergabung bersama binaan Kemenkeu Satu Bengkulu.
Berjualan sejak 2021 lalu, Benas menyebut jika terjun dalam bisnis kuliner ini merupakan bentuk adu nasib. Sebab dirinya yang lulus dan menguasai kefarmasian, bisa saja memilih menjadi farmasi ketimbang harus berkeliling jualan cireng.
Pertengahan tahun lalu, masa-masa transisi pandemi COVID-19 memaksa dia lebih berani. Dengan mencari berbagai kelas dan pengembangan UMKM, akhirnya mengarahkan Benas ke program pemberdayaan UMKM Kemenkeu Satu Bengkulu.
"Saya pindahan dari Bekasi, ke Bengkulu. Dari berawal coba-coba jualan cireng, setelah bergabung dengan Kemenkeu Satu Bengkulu jadi lebih percaya diri dan yakin untuk berbisnis UMKM," kata Benas, Minggu (18/6/23).
Setelah bergabung bersama 20 binaan lainnya, Benas mulai berani tampil di even-event yang difasilitasi pemerintah. Bahkan dia saat ini mulai membuka kedai 'Ruang Jajan' di kilometer 27 Siabun Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma.
"Dari event-event yang disediakan Kemenkeu dan Dinas UKM inilah pendapatan kami meningkat dan akhirnya bisa mengembangkan usaha," jelasnya.
Jika sebelumnya produk jualannya hanya cireng isi ayam, saat ini Benas mengeksplorasi banyak menu dari risol mayo, seblak, korean street ford, dan menu lainnya.
Yang jauh lebih percaya diri, pengemasan yang ia pakai ala-ala street ford moderen dengan bumbu khas seblak original, hanya dijual dengan harga Rp5 ribu sampai Rp10 ribu per porsinya.
Sementara itu, sebelumnya Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Perbendaharaan DJPb Provinsi Bengkulu, Bayu Andy Prasetya mengatakan, pemberdayaan UMKM menjadi salah satu fokus Pemerintah dalam menjaga perekonomian nasional tetap stabil.
Dengan adanya komitmen bersama, pihaknya mendorong UMKM di daerah menjadi lebih berkembang baik dari sisi produksi, maupun pemasaran. Pengembangan tersebut dapat ditopang oleh adanya subsidi pembiayaan KUR maupun UMi.
Selain itu pembinaan rutin juga dilakukan agar UMKM disiplin dan tertib mewujudkan tata kelola keuangan yang baik dari sisi perencanaan hingga pelaporan dalam menjalankan usahanya.
"Sistem digitalisasi pemasaran dan transaksional juga kami ajarkan, agar dalam mengembangkan usahanya menjadi lebih efektif dan efisien," kata Bayu.
Sumber : https://rri.co.id/bengkulu/umkm/265310/umkm-binaan-kemenkeu-satu-bengkulu-lebih-percaya-diri