Selasa (26/7) kemarin Kanwil Ditjen Perbendaharan Provinsi NTB menggelar acara talkshow Treasury Goes To Campus dengan tema “Peran APBN dalam Pertumbuhan Ekonomi dalam Rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional”.
Bertempat di Auditorium UIN Mataram dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Treasury Goes To Campus merupakan salah satu agenda rutin tahunan Ditjen Perbendaharaan yang dimaksudkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, mengenai peran Ditjen Perbendaharaan khususnya di Perguruan Tinggi. Kegiatan Treasury Goes To Campus kali ini mendapat sambutan yang hangat dan antusias oleh Rektor UIN Mataram maupun segenap civitas akademika UIN Mataram.
Rektor UIN Mataram Prof. Dr. TGH.Masnun, M.Ag.dalam sambutannya mengatakan bahwa untuk meningkatkan literasi, mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan dari kegiatan belajar mengajar di dalam kampus, namun perlu juga mendapatkan pengetahuan dari luar kampus seperti dalam acara kali ini. Mahasiswa dapat memperoleh literasi masalah keuangan negara yang berasal dari salah satu satker Kementerian Keuangan yang ada di daerah.
Hadir sebagai narasumber dalam kesempatan tersebut Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi NTB Sudarmanto dan Dr. Baiq El Badriati, M.E.I Wakil Dekan 1 FEBI UIN Mataram dengan moderator Adnan Ginanjar Setiawan, Pelaksana Seksi Kepatuhan Internal Kanwil DJPb Provinsi Nusa Tenggara Barat .
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi NTB Sudarmanto memaparkan mengenai peran Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi NTB sebagai instansi vertikal Ditjen Perbendaharaan (DJPb) dalam pengelolaan keuangan negara terkait belanja Pemerintah Pusat, Dana Transfer, DAK Fisik dan Dana Desa di Provinsi NTB tahun 2022. Selain itu disampaikan juga tentang program pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional di Provinsi NTB berupa Program Keluarga Harapan (PKH), Program Sembako, Bantuan Langsung Tunai (BLT), BLT Minyak Goreng, Padat Karya dan Ketahanan Pangan.
Sementara itu, penyerapan belanja pemerintah pusat di Provinsi NTB sampai dengan triwulan II telah mencapai Rp5,41 triliun atau 39,28% dari pagu yang dianggarkan.
“Capaian penyerapan anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Barat karena konsumsi pemerintah memberikan andil terhadap pertumbuhan ekonomi, yang berarti penyerapan APBN maupun APBD sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat. Untuk tahun 2022, alokasi anggaran pemerintah pusat dan transfer daerah, dan Dana Desa mencapai Rp13,77 triliun,” ujarnya.
Selanjutnya, Dr. Baiq El Badriati menyampaikan bahwa pada tahun 2022, program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional akan dilanjutkan, dan pelaksanaannya disesuaikan dengan proyeksi perkembangan Pandemi Covid-19, yang difokuskan pada penanganan kesehatan, perlindungan masyarakat, dan penguatan pemulihan Ekonomi.
Salah satu program pemerintah yaitu Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan menggulirkan berbagai bantuan sosial dan bantuan yang masuk dalam belanja pemerintah.
Momentum pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB di era pandemi Covid-19 tengah memasuki babak baru seiring terselenggaranya berbagai ajang balap kelas dunia di Sirkuit Mandalika sejak November 2021 sampai dengan event MotoGP pada tanggal 18-20 Maret 2022.
“Event internasional tersebut telah berhasil menghidupkan kembali sektor-sektor strategis penunjang perekonomian NTB seperti pariwisata, transportasi, hingga usaha UMKM yang secara signifikan berkontribusi pada peningkatan kinerja ekonomi NTB triwulan I yang tercatat tumbuh positif 7,47 persen,” ujarnya.
Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab.