Jumat, 29 Juli 2022 bertempat di Aula Tambora Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Nusa Tenggara Barat berlangsung Konferensi Pers ALCo di Aula Tambora, Konferensi Pers ini dihadiri oleh beberapa narasumber diantaranya dari pihak Bank Indonesia Perwakilan NTB, Otoritas Jasa Keuangan Provinsi NTB, Kanwil Ditjen Pajak Nusra, Kanwil Bea Cukai , dan Kanwil DJKN.
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi NTB, Sudarmanto, dalam Konferensi Pers, realisasi Dana Desa di Provinis NTB sampai dengan 30 Juni 2022 sebesar Rp672,48 miliar atau 56,30 persen dari pagu, lebih tinggi dibanding periode yang sama di tahun 2021 sebesar 49,59 dan juga lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 47,74 persen.
Kemudian, Sudarmanto juga menyampaikan realisasi penyaluran DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2022 terealisasi sebesar Rp365,98 miliar atau 16,12 persen dari pagu, lebih tinggi dari tahun lalu pada periode yang sama sebesar 14,20 persen, juga lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 8,90 persen.
Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Nusa Tenggara, Syamsinar menyampaikan bahwa dari Rp1,247 triliun harta bersih yang diungkap oleh WP di NTB, PPh yang berhasil dihimpun sebanyak Rp141,79 miliar dengan jumlah WP yang mengungkapkan hartanya sebanyak 1.931 orang. yang terdiri dari deklarasi harta yang disimpan di dalam negeri dan repatriasi sebesar Rp1,195 triliun dan harta yang disimpan di luar negeri sebanyak Rp12,1 miliar.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Achmad Fauzi dalam kesempatan ini mengatakan performa pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB cukup tinggi yaitu 7,76 persen pada triwulan I 2022 yang diikuti tren peningkatan inflasi. Untuk periode Juni 2022 inflasi terjadi utamanya karena kenaikan harga komoditas Administered Prices (AP) yaitu tarif angkutan udara tercatat inflasi 10,48% (yoy), Kelompok Core Inflation (CI) inflasi 2,76% (yoy) dan Kelompok Volatile Food (VF) inflasi 8,82% (yoy). Diperkirakan inflasi NTB tahun 2022 akan berada pada batas atas atau bias atas dari target inflasi nasional.
Selain tiga narasumber tersebut, ikut menyampaikan materi dari OJK Perwakilan NTB, KPPBC Tipe A Mataram dan KPKNL Mataram.