APBN Regional Sulawesi Tenggara Terealisasi 5,39T Masih Terus Didorong dan Dioptimalkan untuk Mendukung Peran APBN bagi Masyarakat
Kendari, 29 April 2024. Realisasi Belanja Negara di wilayah Sulawesi Tenggara sampai dengan 31 Maret 2024 mencapai Rp5.391,50 miliar atau 20,94% dari pagu APBN. Realisasi Belanja Negara tersebut meliputi Belanja Pemerintah Pusat dan TKDD. Realisasi Belanja Pemerintah Pusat sampai dengan tanggal 31 Maret 2024 adalah sebesar Rp1.677,12 miliar (23,35% dari pagu anggaran 2024) yang terdiri antara lain Belanja Pegawai sebesar Rp711,43 miliar (27,29% dari pagu), Belanja Barang sebesar Rp751,89 miliar (24,69% dari pagu APBN), Belanja Modal sebesar Rp213,72 miliar (14,06% dari pagu APBN) dan Belanja Hibah & Bantuan Sosial yang belum terealisasi.
Selanjutnya, penyaluran TKDD sampai dengan 31 Maret 2024 mencapai Rp3.714,38 miliar (20%). Belanja Transfer ke Daerah wilayah Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan sebesar 4,61% dibandingkan realisasi tahun 2023 didukung peningkatan pada seluruh komponen yaitu TKD terealisasi sebesar Rp3.468,47 miliar (20,29% dari pagu 2024) dan Dana Desa terealisasi sebesar Rp245,91 miliar (16,69% dari pagu 2024).
Kinerja Pendapatan Tumbuh Tinggi Didukung Semua Komponen
Pendapatan negara mengalami sedikit kontraksi, namun akan terus didorong seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan dampak Idulfitri tahun 2024. Sampai dengan bulan Maret 2024, pendapatan negara tercapai sebesar Rp782,03 miliar turun sebesar 13% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 atau sebesar kurang lebih Rp116,82 miliar.
Penerimaan Pajak mencapai Rp502,75 miliar, turun sebesar Rp84,11 miliar (-14,33%) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penurunan pendapatan berasal dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Penurunan Penerimaan pajak masih didorong dengan pertumbuhan positif Pajak Penghasilan yang terealisasi mencapai Rp338,52 miliar dengan pertumbuhan 20.19% atau mengalami kenaikan sebesar Rp56,87 miliar dibandingkan dengan periode sama tahun 2023.
Penerimaan Bea dan Cukai sampai dengan 31 Maret 2024 adalah sebesar Rp54,85 miliar, yang terdiri dari penerimaan Bea Masuk sebesar Rp57,27 miliar, Bea Keluar sebesar Rp2,41 miliar, dan penerimaan Cukai sebesar Rp650,91 juta. Penerimaan ini tumbuh sebesar 25,19% dibandingkan periode sama di tahun lalu atau naik sebesar Rp11,04 miliar.
Sementara itu, Realisasi PNBP sampai dengan akhir Maret 2024 mencapai Rp224,43 miliar. Penerimaan ini berasal dari pendapatan PNBP lainnya sebesar Rp106,88 miliar atau berkontribusi 39,42% dari pagu APBN. Penerimaan tersebut mengalami penurunan sebesar 35,34% dari penerimaan tahun 2023 atau turun Rp58,42 miliar. Selanjutnya pendapatan BLU disumbang oleh pendapatan dari pelayanan BLU sebesar Rp117,55 miliar atau 32,63% dari pagu APBN, tumbuh sebesar 14,27% dibanding tahun 2023. Penerimaan negara pada sektor PNBP berasal dari aktivitas jasa transportasi, jasa pendidikan, pelayanan kepolisian, pelayanan dan administrasi hukum, jasa agraria, dan pendapatan kejaksaan dan peradilan.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara Jalan Mayjen Sutoyo No 34 Kendari, Sulawesi Tenggara pada telepon (0401) 3127191. Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara menerbitkan publikasi APBN KiTa (Kinerja dan Fakta) edisi Februari 2024 yang memberikan informasi lebih detil mengenai realisasi pelaksanaan APBN hingga akhir bulan Januari 2024. Publikasi ini memberikan paparan informasi terkini mengenai kinerja, fakta, dan data APBN serta hasil-hasil konkret APBN dari waktu ke waktu termasuk dampaknya terhadap perekonomian.
Mengawal APBN, Indonesia Maju
