Srategi Organisasi KPPN Makassar II
Dalam rangka mencapai Visi dan Misi yang diterjemahkan lebih detail dalam destination statement (roadmap), KPPN Makassar II perlu memformulasikan strategi organisasi berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal dengan menggunakan teknis analisis strategi berikut:
Strategi Organisasi KPPN Makassar II
Penyusunan strategi organisasi merupakan proses sistematis yang bertujuan untuk menentukan arah dan langkah-langkah organisasi dalam mencapai visi dan misinya. Adapun alur penyusunan strategi organisasi sebagai berikut:

Analisis STEP
Analisis STEP membantu organisasi dalam memahami faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis. Dengan melakukan analisis secara rutin, organisasi dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal, mengurangi risiko, serta mengoptimalkan strategi agar tetap kompetitif di lingkungan yang dinamis.
Secara umum, faktor eksternal dalam analisis STEP sebagai berikut
1. Faktor Sosial
Tren kebutuhan layanan publik, kepuasan stakeholder, serta perkembangan demografi pengguna layanan KPPN.
2. Faktor Teknologi
Pemanfaatan digitalisasi dalam pelayanan keuangan negara, sistem informasi keuangan, serta integrasi dengan platform digital lainnya.
3. Faktor Lingkungan/Ekonomi
Stabilitas perekonomian nasional, kebijakan fiskal pemerintah, serta efisiensi alokasi anggaran.
4. Faktor Kebijakan Publik/ Hukum
Regulasi terkini mengenai pengelolaan keuangan negara, kepatuhan terhadap aturan perbendaharaan, serta kebijakan internal KPPN.
Secara detail, berikut adalah Analisis STEP KPPN Makassar II Tahun 2025

Dengan memahami kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman eksternal, organisasi dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas dan berkelanjutan. Oleh karena itu, analisis SWOT harus dilakukan secara berkala agar organisasi selalu siap menghadapi tantangan dan meraih kesuksesan.
Faktor Internal dan Eksternal
Secara umum, faktor internal dan eksternal dalam analisis SWOT sebagai berikut:
Strenghts (Kekuatan)
Sumber daya manusia yang kompeten, sistem pelayanan berbasis teknologi, serta regulasi yang jelas.
Weaknesses (Kelemahan)
Keterbatasan infrastruktur digital, kurangnya koordinasi antar unit, serta tantangan dalam adaptasi terhadap kebijakan baru.
Opportunities (Peluang)
Dukungan kebijakan pemerintah dalam digitalisasi layanan, meningkatnya kebutuhan transparansi keuangan, serta potensi kolaborasi dengan sektor lain
Threats (Ancaman)
Perubahan regulasi yang cepat, risiko keamanan data, serta fluktuasi anggaran yang berdampak pada operasional.
Secara detail analisis SWOT KPPN Makassar II dijabarkan dalam gambar berikut:

-
Matriks Evaluasi Faktor Internal yaitu alat yang digunakan untuk mengevaluasi lingkungan internal perusahaan dan untuk mengungkapkan kekuatan serta kelemahannya.
-
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal adalah alat yang digunakan untuk menguji lingkungan eksternal perusahaan dan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ada.
IFE - Internal Factor Evaluation
Faktor Internal Utama | Bobot (a) |
Rating (b) |
Bobot Total (a x b) |
---|---|---|---|
Kekuatan | 1,8 | ||
1. Komitmen pimpinan yang tinggi | 0,16 | 4 | 0,64 |
2. SDM yang kompetitif | 0,06 | 2 | 0,12 |
3. Motivasi dan komitmen SDM yang tinggi | 0,06 | 2 | 0,12 |
4.Sarana dan prasarana yang memadai | 0,06 | 2 | 0,12 |
5. Nilai dan budaya organisasi yang terinternalisasi | 0,01 | 1 | 0,01 |
6.Pelayanan sesuai kualitas standard pelayanan minimum | 0,01 | 1 | 0,01 |
7.Kewenangan dan SOP jelas | 0,06 | 2 | 0,12 |
8. Reputasi organisasi baik | 0,01 | 1 | 0,01 |
9. Hubungan antarunit dalam kantor yang harmonis | 0,01 | 1 | 0,01 |
10. Implementasi SMAP ISO 37001:2016 | 0,16 | 4 | 0,64 |
Total | 0,6 | ||
Kelemahan | 0,78 | ||
1. Jumlah SDM kurang memadai ditambah potensi berkurangnya pegawai karena mutasi/promosi | 0,16 | 1 | 0,16 |
2. Kurang meratanya sebaran kompetensi pegawai | 0,11 | 2 | 0,22 |
3. Tacit knowledge pegawai belum disimpan dengan baik dalam sebuah Knowledge Management System | 0,06 | 3 | 0,18 |
4. Spesialisasi tugas pada tingkat teknis menyebabkan pembagian tugas kurang fleksibel | 0,06 | 3 | 0,18 |
5. Belum adanya standardisasi Inovasi atas layanan terutama dengan pemanfaatan Teknologi Informasi | 0,01 | 4 | 0,04 |
Total | 0,4 | ||
Total Bobot Faktor Internal | 1 | 1,02 |
EFE - External Factor Evaluation
Faktor Eksternal Utama | Bobot (a) |
Rating (b) |
Bobot Total (a x b) |
---|---|---|---|
Peluang | 1,64 | ||
1. Kebijakan dan perangkat aturan untuk landasan pelaksanaan tugas tersedia | 0,16 | 4 | 0,64 |
2. Pengembangan peran baru dan transformasi tugas KPPN memberikan banyak kesempatan aktualisasi | 0,11 | 3 | 0,33 |
3. Kesempatan terbuka untuk pengembangan karier individu pegawai | 0,06 | 2 | 0,12 |
4. Mitra kerja mendukung inisiatif Kerjasama | 0,06 | 2 | 0,12 |
5. Banyaknya kesempatan dari kantor pusat untuk mendapatkan reward dalam pencapaian kantor vertikal | 0,1 | 1 | 0,1 |
6. Perkembangan teknologi pesat dan dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas layanan | 0,11 | 3 | 0,33 |
Total | 0,6 | ||
Tantangan | 0,78 | ||
1. Kebijakan dari Kantor Pusat yang sangat dinamis dan perlu ditindaklanjuti dengan cepat | 0,16 | 1 | 0,16 |
2. Ekspektasi pengguna layanan terus meningkat | 0,11 | 2 | 0,22 |
3. Terjadi gangguan pada system informasi yang mengganggu jaringan dan aplikasi | 0,06 | 3 | 0,18 |
4. Sistem kerja baru menuntut perubahan yang signifikan terhadap mindset dan cara kerja pegawai | 0,06 | 3 | 0,18 |
5. Kompetensi satker belum merata | 0,01 | 4 | 0,04 |
Total | 0,4 | ||
Total Bobot Faktor Eksternal | 1 | 0,86 |
Kuadran Matriks Evaluasi Faktor
Berdasarkan hasil analisis matriks evaluasi faktor, KPPN Makassar II berada di Kuadran I. Posisi ini menunjukkan bahwa organisasi memiliki kekuatan (Strengths) yang besar serta peluang (Opportunities) yang signifikan. Dengan kondisi ini, strategi yang paling tepat adalah Strategi Ekspansi, di mana organisasi harus memanfaatkan kekuatan internalnya untuk menangkap dan mengoptimalkan peluang yang ada guna mencapai pertumbuhan yang lebih
pesat.
Strategi S-O diperoleh dari koefisien internal (kekuatan dibandingkan dengan kelemahan) sebesar 1,02 dan koefisien eksternal (peluang dibandingkan dengan tantangan) sebesar 0,86. Hal ini dapat kita lihat pada grafik berikut:

Manfaat Analisis TOWS
1. Membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih strategis.
2. Mengintegrasikan faktor internal dan eksternal dalam satu strategi yang konkret. 3. Memberikan panduan praktis dalam mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang.
4. Meminimalkan risiko dan meningkatkan daya saing organisasi.
Berikut adalah Analisis TOWS KPPN Makassar II Tahun 2025:

