Pada tanggal 8 November 2024, KPPN Pati mengadakan sesi pemberdayaan UMKM yang dihadiri oleh berbagai pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah Pati. Acara ini bertujuan untuk mendorong UMKM 'Naik Kelas' dan mengevaluasi pendampingan UMKM binaan KPPN Pati.

Bu Endang, salah satu pembicara utama, menekankan pentingnya inovasi dalam mendukung UMKM. Salah satu langkah inovatif yang diperkenalkan adalah penggunaan barcode pada display produk UMKM. Barcode ini menampilkan detail kontak dan produk, serta mendukung tindak lanjut MoU dengan KPP Pratama Pati untuk mereplikasi program tersebut.

Salah satu kendala yang dihadapi adalah akses komunikasi yang kurang baik, seperti yang dialami oleh Pelaku UMKM Ibu Supriati. Dengan kendala tersebut menghambat proses sertifikasi halal dan juga administrasi izin usahanya.

Beberapa pelaku UMKM berbagi cerita sukses mereka. Bu Lis, yang awalnya fokus pada usaha fashion, kini beralih ke penjualan sale pisang yang lebih menjanjikan. Bu Ning, dengan produk stik sayurnya, telah siap untuk penjualan online meskipun masih menghadapi kendala retur pada penjualan offline. Bu Supriati, yang telah mendiversifikasi prosuk mekar gapitnya dalam berbagai varian dan kemasan baru. Bu Jayus, yang mengelola warung, merasakan peningkatan pesanan dan relasi yang lebih luas setelah dibina oleh KPPN.

Pak Achmad sebagai narasumber ke-2 pada kegiatan ini, menyoroti pentingnya permodalan dari lembaga keuangan selain bank, seperti pegadaian dan PNM, yang dapat memberikan pembiayaan tanpa agunan. KPPN juga berperan sebagai penghubung antara UMKM dan lembaga keuangan ini.

Acara ini tidak hanya sekedar pertemuan biasa, tetapi juga menjadi ajang untuk berbagi pengalaman dan solusi. Harapannya, dengan dukungan dan kolaborasi yang berkelanjutan, UMKM di Pati dapat terus berkembang dan naik kelas. (KR)