“Kinerja APBN Regional Bangka Belitung 2023 Tetap Solid dan Penuh Optimisme di Tengah Kewaspadaan Turbelensi Situasi Global”
Pangkalpinang, 30 Januari 2024 – Di tengah pelemahan prospek ekonomi global, stabilitas ekonomi regional Bangka Belitung masih terjaga yang didukung dengan aktivitas produksi dan konsumsi masyarakat yang masih tetap kuat. Dalam kilas balik, berbagai risiko global yang diprediksi di awal tahun memang terjadi seperti dinamika geopolitik, inflasi dan suku bunga yang tinggi, maupun disrupsi rantai pasokan yang mempengaruhi harga komoditas global. Namun, bersamaan dengan pengelolaan fiskal regional tahun 2023 yang adaptif dan responsif mendukung capaian yang lebih cepat (ahead the curve) untuk melindungi masyarakat dan menjaga momentum perekonomian regional.
Dalam kondisi fluktuasi harga komoditas global terutama timah dan kelapa sawit yang menjadi komoditas unggulan wilayah, pengoptimalan peran APBN regional menjadi fondasi yang kuat untuk menjaga kesinambungan ekonomi seiring adanya kewaspadaan terhadap ketidakpastian ekonomi global. Resiliensi ekonomi regional Bangka Belitung yang kuat ini tidak lepas dari intervensi APBN regional yang telah didesain secara konservatif untuk meminimalisir risiko perekonomian global. Dengan menjadikan fungsi countercyclical dan shock absorber sebagai pilar pelaksanaan anggaran, APBN regional Bangka Belitung tahun 2023 telah bekerja keras sebagai instrumen andalan dalam meningkatkan produktivitas dan mendorong transformasi ekonomi yang mendukung kestabilan ekonomi regional yang berimplikasi terhadap peningkatan kesejahteraan dan perlindungan masyarakat.
Ekonomi Regional Bangka Belitung Tetap Terjaga di Tengah Dinamika Perekonomian Global
Perekonomian regional Bangka Belitung hingga akhir tahun 2023 masih solid yang didukung dengan konsumsi rumah tangga yang tetap tumbuh kuat dan tingkat inflasi yang terkendali. Pada Desember 2023, inflasi gabungan 2 kota di Bangka Belitung secara year on year (yoy) adalah sebesar 2,65%, sedangkan secara month to month (mtm) tercatat mengalami deflasi sebesar -0,04% dari bulan November 2023. Meningkatnya inflasi gabungan 2 kota di Bangka Belitung secara yoy terjadi karena adanya peningkatan indeks pada hampir seluruh kelompok pengeluaran yang didominasi oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,11%. Secara mtm, kelompok makanan, minuman dan tembakau masih memiliki andil yang dominan terhadap deflasi Desember 2023 dengan sumbangan komoditas tertinggi terdiri dari ikan kerisi dan cumi-cumi.
Dalam skala global, fluktuasi harga komoditas dunia terhadap timah dan sawit sepanjang tahun 2023 mempengaruhi dinamika kinerja ekspor dan impor di regional Bangka Belitung. Realisasi pada bulan Desember 2023 yang lalu mencatat perlambatan ekspor secara mtm maupun yoy yang dipengaruhi oleh rendahnya harga timah dunia dan turunnya volume ekspor CPO ke negara-negara utama seperti China dan Belanda. Selain itu, perlambatan kinerja ekspor pada Desember 2023 ini juga dipengaruhi oleh telah terpenuhinya kuota ekspor komoditas non migasdi penghujung tahun 2023. Selaras dengan kinerja ekspor, realisasi impor di regional Bangka Belitung pada Desember 2023 juga mengalami penurunan secara mtm maupun yoy karena importasi bulan Desember 2023 hanya bersumber dari aspal, berbeda pada periode yang sama tahun sebelumnya yang terdapat impor barang modal berupa mesin dan sparepart elektronik di wilayah Tanjung Pandan. Meskipun di tengah perlambatan kinerja eskpor dan impor, kinerja neraca perdangangan Desember 2023 di Kepulauan Bangka Belitung masih positif dan mencatat surplus sebesar USD153,82 miliar.
Optimalisasi Belanja APBN Tahun 2023 Dukung Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat Kepulauan Bangka Belitung
APBN regional Bangka Belitung sebagai instrumen fiskal terus didorong penyerapannya sejak awal tahun agar manfaatnya dapat dinikmati oleh masyarakat. Stabilitas perekonomian yang terjaga selama tahun 2023 tidak lepas dari dukungan APBN regional yang responsif terhadap dinamika domestik dan global. Kinerja belanja negara di regional Kepulauan Bangka Belitung sampai dengan 31 Desember 2023 telah terealisasi Rp10,75 triliun (98,59% dari pagu 2023), mengalami pertumbuhan sebesar 0,20% dari tahun sebelumnya. Belanja negara mengalami pertumbuhan disebabkan oleh meningkatnya Belanja Pemerintah Pusat yang terjadi pada seluruh jenis belanja.
- Secara rinci, pertumbuhan Belanja Pemerintah Pusat didominasi dari realisasi Belanja Barang yang terealisasi sebesar Rp1.599,21 miliar (97,41% dari pagu), tumbuh signifikan sebesar 41,49% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang disebabkan oleh pertumbuhan Belanja Barang pada program infrastruktur konektivitas pada PJN I dan PJN II serta kegiatan rehabilitasi dan renovasi sekolah dasar dan menengah Provinsi Babel pada satker Praskim.
- Di sisi lain, realisasi Belanja Pegawai pada tahun 2023 telah terealisasi sebesar 99,15% dari pagu atau mencapai Rp1.158,39 miliar, tumbuh 5,25% dari tahun sebelumnya yang digunakan untuk oleh pembayaran gaji, tunjangan, honorarium dan lembur PNS, TNI/Polri, Pejabat Negara, Pegawai Non PNS, dan PPPK.
- Kinerja Belanja Modal tercapai sangat baik pada level 98,49% dari pagu 2023, meskipun secara nominal mengalami kontraksi sebesar 1,13% dari tahun sebelumnya. Realisasi Belanja Modal sebesar Rp534,32 miliar di tahun 2023 ini dialokasikan untuk pembangunan jalan, irigasi, dan jaringan terutama pada program infrastruktur konektivitas pada PJN I dan program ketahanan sumber daya air pada satker PJPA.
- Selanjutnya, realisasi Belanja Bantuan Sosial hingga akhir tahun 2023 telah terealisasi 100% dari pagu atau tercatat sebesar Rp6,40 miliar, meningkat 23,57% dari tahun sebelumnya yang dimanfaatkan untuk berbagai program perlindungan sosial di regional Kepulauan Bangka Belitung, seperti penyaluran beasiswa bidikmisi dan KIP.
Secara agregat, realisasi penyaluran kinerja Belanja Pemerintah Pusat pada tahun 2023 telah melebihi 95% dari pagu yang ditetapkan dalam APBN. Kinerja yang optimis dan solid merupakan dukungan untuk menjaga kesinambungan fiskal dalam rangka menjaga stabilitas kondisi sosial dan perekonomian regional.
Transfer ke Daerah Dukung Pembangunan Regional Kepulauan Bangka Belitung
Selain Belanja Pemerintah Pusat, Transfer ke Daerah menjadi salah satu kontributor utama dalam porsi Belanja Negara. Penyaluran TKD sampai dengan 31 Desember 2023 mencapai 98,76% dari pagu 2023 atau terealisasi sebesar Rp7,45 triliun. Penyaluran jenis-jenis TKD selama tahun 2023 umumnya sudah melebihi 95% dari target, antara lain Dana Bagi Hasil yang terealisasi 100% dari pagu, DAU yang tersalurkan 99,99% dari pagu, Dana Alokasi Khusus yang terealisasi 94,12% dari pagu, Dana Insentif yang terealisasi 98,62%, serta penyaluran Dana Desa yang terealisasi 99,80% dari target. Dukungan penyaluran dana transfer di regional Bangka Belitung ini merupakan wujud kontribusi fiskal untuk memperkuat perekonomian lokal serta mengurangi disparitas pembangunan antara wilayah.
Dalam postur konsolidasi anggaran daerah di regional Bangka Belitung, Transfer ke Daerah masih mendominasi pendapatan pemerintah daerah yang berkontribusi sebesar 79,78%. Hal ini menunjukan bahwa dukungan fiskal dari pemerintah pusat masih menjadi faktor dominan untuk mendukung pembangunan daerah di regional Kepulauan Bangka Belitung.
Dinamika Restitusi dan Harga Komoditas Global Mempengaruhi Realisasi Pendapatan Regional Kepulauan Bangka Belitung
Di tengah turbelensi perekonomian global, kinerja pendapatan regional Bangka Belitung tahun 2023 masih tetap positif dengan capaian 109,39% dari target yang ditetapkan. Hingga akhir tahun 2023, pendapatan negara di regional Bangka Belitung telah terealisasi sebesar Rp3,66 triliun. Sepanjang tahun 2023, kinerja pendapatan terus dijaga agar dapat mendukung perekonomian dengan berbagai kebijakan antisipatif dari dinamika harga komoditas global yang mempengaruhi perlambatan pertumbuhan.
- Dari segi Penerimaan Perpajakan, realisasi sampai akhir tahun 2023 mencapai sebesar Rp3,36 triliun dan telah mencapai 104,47% dari target, terkontraksi 13,3% secara nominal dari periode tahun sebelumnya. Sebagai penyumbang kontribusi terbesar terhadap perekonomian regional, perlambatan sektor perdagangan dan pertambangan mendorong kontraksi penerimaan perpajakan seiring dengan peningkatan restitusi pada sektor pertambangan dan sektor industri pengolahan, serta penurunan harga mayoritas komoditas utama sawit dan timah jika dibandingkan tahun sebelumnya. Secara kumulatif, kinerja penerimaan perpajakan regional juga dipengaruhi oleh kebijakan PPS yang tidak berulang dan penurunan setoran PPN DN atas dampak kebijakan penetapan timah sebagai barang strategis yang dibebaskan dari PPN.
- Dari sisi Kepabeanan dan Cukai, realisasi sampai akhir tahun 2023 mencapai sebesar Rp38,37 miliar dan telah mencapai 126,46% dari target. Penerimaan Bea Cukai di Pangkalpinang umumnya bersumber dari Bea Masuk yaitu impor Anthracite dan Graphite Rod. Sedangkan, penerimaan Bea Cukai di Tanjung Pandan umumnya bersumber dari Bea Keluar yang utamanya berasal dari Ekspor Produk Turunan CPO yaitu RBD Palm Olein dan Palm Kernel Expeller.
- Sementara itu, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sampai akhir tahun 2023 mencapai Rp297,53 miliar dan telah mencapai 233,78% dari target yang ditetapkan. Realisasi ini mengalami pertumbuhan sebesar 49,20% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Adanya peningkatan realisasi PNBP bersumber dari kenaikan penerimaan pada beberapa satker seperti Polres Belitung dan Kejari Bangka; kenaikan pendapatan biaya pendidikan pada satker UBB, IAIN SAS, Poltekkes; serta kenaikan realisasi pendapatan jasa pelabuhan perikanan pada satker Pelabuhan Perikanan Nusantara Tanjung Pandan dan Sungailiat.
Prospek Fiskal dan Ekonomi Tahun 2024 yang Semakin Optimis
Momentum perekonomian yang tetap terjaga menjadi landasan memasuki tahun 2024 yang semakin optimis. Kinerja perekonomian domestik yang relatif kuat tidak lepas dari intervensi kebijakan fiskal sebagai shock absorber yang mendukung pembangunan di daerah. APBN berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi domestik dan melindungi masyarakat dengan tetap menjaga kesinambungan fiskal. Penguatan spending better dengan berbagai rencana program di tahun 2024 diharapkan dapat memberikan dampak dari keuangan negara terhadap kesejahteraan dan perekonomian di daerah.
Informasi lebih lanjut hubungi:
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Bangka Belitung
Jl. Sungai Selan No. 91, Kota Pangkalpinang
Call Center: 0812-7345-2957
Telp: (0717) 433405 Fax: (0717) 435802