Kamis (15/8) Perwakilan Kemenkeu Jatim mengadakan Press Conference APBN Regional Jatim s.d. 31 Juli 2024 yang dilaksanakan di Surabaya. Acara dihadiri oleh jajaran Perwakilan Kemenkeu Jatim, Bank Indonesia Prov Jatim, BPKAD Prov Jatim, serta media lokal Surabaya. Kepala Kanwil DJPb Jatim membuka acara tersebut dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai perkembangan realisasi APBN di Jawa Timur secara berurutan oleh Kanwil DJPb Jatim, Kanwil DJP Jatim, serta Kanwil DJBC Jatim.
Pada Press Conference tersebut disampaikan bahwa perekonomian Jawa Timur triwulan-ll 2024 konsisten tumbuh sebesar 4,98% (yoy), 2,87% (qtq), atau 4,90% (ctc) menempati posisi kedua setelah DKI Jakarta, namun masih berada dibawah pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,05%. Didukung konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,74% (yoy) dari sisi pengeluaran dan Industri Pengolahan tumbuh 4,54% (yoy) dari sisi produksi.
Realisasi Pendapatan Negara mencapai Rp143,73 Triliun atau 51,72% dari target sebesar Rp277,9 Triliun. Untuk Belanja Negara sampai dengan Juli 2024 telah terserap Rp75,61 Triliun atau 56,60% dari pagu belanja negara di Jawa Timur. Surplus APBN di Jawa Timur sampai dengan 31 Juli 2024 sebesar Rp68,11 Triliun.
Persentase Penduduk Miskin Jawa Timur pada Maret 2024 sebesar 9,79%, menurun 0,56% poin terhadap Maret 2023 yaitu 10,35%. Jumlah penduduk miskin Pada Maret 2024 sebesar 3,983 juta orang, menurun 0,206 juta orang terhadap Maret 2023 yaitu 4.188 juta orang.
Pada press conference tersebut juga disampaikan mengenai current issue Kemenkeu Satu Jawa Timur yang terbagi menjadi Reviu Belanja Kementerian/ Lembaga dan Penyaluran Transfer ke Daerah serta output yang telah dihasilkan.
Kemudian dilanjutkan pemaparan isu terkait penerimaan negara di Jawa Timur mengenai perpajakan, kepabeanan dan cukai, realisasi PNBP, serta pengelolaan aset Regional Jatim.
#APBNKita #KanwilDJPbJatim