Capaian dan Tantangan Awal Tahun 2025
Pada awal tahun 2025, kinerja pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di wilayah pembayaran KPPN Pati menunjukkan berbagai capaian signifikan. Evaluasi realisasi penerimaan dan belanja negara memberikan gambaran awal terhadap efektivitas kebijakan fiskal serta tantangan yang perlu diatasi dalam bulan-bulan mendatang.
Penerimaan Negara: Mengawali Tahun dengan Capaian Positif
Realisasi penerimaan negara di wilayah KPPN Pati hingga 31 Januari 2025 menunjukkan tren yang cukup baik. Kontribusi utama berasal dari penerimaan perpajakan, yang menjadi tumpuan utama dalam mendukung anggaran belanja negara. Keberhasilan ini menunjukkan tingkat kepatuhan wajib pajak yang semakin meningkat serta efektivitas pengawasan dan sosialisasi yang dilakukan oleh instansi terkait.
Belanja Negara: Memacu Pertumbuhan Ekonomi
Di sisi belanja, realisasi pengeluaran negara mencakup berbagai sektor, mulai dari belanja kementerian/lembaga (K/L) hingga transfer ke daerah. Pemerintah berupaya mempercepat realisasi belanja guna meningkatkan daya beli masyarakat serta memperkuat pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal.
Belanja Transfer ke Daerah
Transfer dana ke daerah menjadi salah satu aspek krusial dalam mendukung pembangunan di Kabupaten Pati dan Rembang. Alokasi ini diharapkan dapat digunakan secara optimal oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan layanan publik serta pembangunan infrastruktur.
Kredit Program: Dorongan bagi Sektor UMKM
Dalam rangka mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pemerintah terus menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Ultra Mikro (UMi). Hingga Januari 2025, realisasi penyaluran KUR di Kabupaten Pati mencapai Rp79,4 miliar dengan 1.822 debitur, sementara di Kabupaten Rembang mencapai Rp32,3 miliar dengan 790 debitur. Untuk program UMi, Pati menerima penyaluran sebesar Rp133 juta bagi 14 debitur, sedangkan Rembang belum merealisasikan penyaluran kredit UMi.
Capaian ini mencerminkan pentingnya akses permodalan bagi pelaku usaha kecil sebagai motor penggerak ekonomi.