Perkembangan Pendapatan dan Hibah, Penerimaan Perpajakan, dan PNBP s.d. hari Kamis tanggal 14 November 2024, mencakup:
- Realisasi pendapatan negara sebesar Rp431,72 miliar, turun sebesar 1,56% (yoy).
- Penerimaan Perpajakan sebesar Rp306,67 miliar, turun sebesar 7,33% (yoy).
- Realisasi penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp125,05 miliar, tumbuh sebesar 16,15% (yoy).
Perkembangan Belanja Negara: Belanja Pemerintah Pusat (BPP) dan Transfer ke Daerah & Dana Desa (TKDD) s.d. tanggal 14 November 2024, mencakup:
- Pagu Belanja Negara sebesar Rp5,61 T terdiri dari Pagu BPP sebesar Rp1,24 T dan Pagu TKDD sebesar Rp4,37 T.
- Realisasi Belanja Negara Rp4,75 T terdiri dari BPP sebesar Rp960,18 M dan TKDD sebesar Rp3,7 T.
- Persentase Realisasi Belanja Negara sebesar 84,60% terdiri dari BPP sebesar 77,10% terhadap pagu dan TKDD sebesar 86,74% terhadap pagu.
- Pertumbuhan year on year (yoy) untuk Belanja Negara tumbuh 10,07% dengan rincian BPP tumbuh 15,70% dan TKDD tumbuh 8,73%.
- Realisasi Belanja 10 K/L pagu terbesar adalah sebesar Rp888,66 M atau 76,99% dari pagu dan berkontribusi sebesar 18,68% dari realisasi agregat, serta mengalami kenaikan sebesar 19,95% (yoy).
Analisis Tematik: Belanja Perjalanan Dinas
- Secara keseluruhan, realisasi belanja perjalanan dinas K/L d 14 Nov 2024 sudah optimal, yakni mencapai 69,19%.
- Khusus KPU, realisasi belanja perjalanan dinas s.d. 14 Nov 2024 baru mencapai 54,40% yang disebabkan adanya penambahan dana dari hibah yang belum direalisasikan.
- Berdasarkan data historis tahun 2023, konfirmasi dari satker khusus (KPU), dan memperhitungkan penghematan belanja Perjadin, diperoleh angka proyeksi realisasi belanja perjadin: Nov 2024 sebesar Rp6,41 miliar dan Des 2024 sebesarRp9,53 miliar.
- Sampai dengan Desember 2024, realisasi belanja perjadin diproyeksikan sebesar Rp62,67 miliar (91,82%)
- Beberapa K/L mengambil kebijakan bahwa penghematan perjadin dibebankan 100% pada DIPA Kantor Pusat atau Eselon 1 K/L, yaitu KPU, Mahkaman Agung (Kecuali Pengadilan Negeri Ruteng), dan BMKG.