Sorong (1/4) Berdasarkan data Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (OM SPAN), realisasi belanja APBN sampai dengan Triwulan I 2021 (bulan Maret) di wilayah pembayaran KPPN Sorong Raya baru mencapai Rp471,04 miliar atau 11,68 persen dari total pagu sebesar Rp4,03 triliun. Juanda, Kepala KPPN Sorong, menjelaskan bahwa realisasi ini meningkat 2,71 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 8,97 persen.

Ditambahkan bahwa realisasi tersebut berasal dari belanja pemerintah pusat untuk kantor vertikal di daerah sebesar Rp462,44 atau 17,18 persen dari pagu sebesar Rp2,69 triliun. Realisasi ini berada diatas target nasional sebesar 15 persen. Disamping itu, realisasi ini meningkat tipis 2,83 persen dibandingkan pada periode yang sama pada tahun 2020.

Sedangkan untuk realisasi belanja Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) baru mencapai sebesar Rp8,6 miliar (1,13 persen) dari total pagu sebesar Rp1,34 triliun. Realisasi tersebut jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu masih nihil di periode yang sama, jelas Juanda.

Secara lebih rinci, realisasi belanja pemerintah pusat tersebut terdiri untuk empat jenis belanja. Pertama, realisasi belanja pegawai sebesar 18,73 persen dari Rp950,12 miliar. Kedua, realisasi belanja barang sebesar 14,58 persen dari pagu sebesar Rp780,8 miliar. Ketiga, realisasi belanja modal sebesar 17,61 persen dari pagu Rp956,52 miliar. Dan terakhir realisasi belanja sosial sebesar 50 persen dari pagu Rp4,3 miliar.

Sedangkan realisasi dari belanja untuk TKDD, baru dicapai dari dana desa sebesar Rp8,6 miliar untuk 117 desa pada pemerintah kabupaten Raja Ampat. Dimana total  jumlah desa yang ada di Sorong Raya ini mencapai 939 desa.

Juanda berharap agar pemda dapat memacu kinerjanya untuk segera memenuhi persyaratan dokumen penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa sehingga belanja tersebut dapat terealisasi untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat pada pemda setempat.

“Semoga dengan adanya realisasi APBN tersebut dapat bermanfaat bagi pembangunan dan masyarakat guna mendorong pertumbuhan ekonomi pada awal tahun di Sorong Raya", tutup Juanda.