Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2019 akan banyak difokuskan ke sektor pengembangan sumber daya manusia.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Penyusunan APBN Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Kunta Wibawa, ketika ditemui setelah seminar "Perkembangan Ekonomi dan APBN 2018 untuk Mendukung Pemerataan Pembangunan",di Hotel Holiday Inn, Bandung, Kamis (22/11/2018).
Pembangunan di sektor pengembangan sumber daya manusia dimaksudkan investasi dan meningkatkan daya saing sumber daya manusia. "Makannya untuk pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial, itu di fokus utama," ujarnya.
Meski begitu, bukan berarti pembangunan infrastruktur akan dikesampingkan. "Infrastruktur tetap naik dan digunakan menyelesaikan proyek yang sudah berjalan," ujarnya.
Ia mengatakan, pengelolaan APBN 2019 yang telah diketuk palu oleh DPR RI cukup sehat.
Hal itu dibuktikan dengan defisit anggaran yang berada di bawah 2 persen. "Defisit 1,84 persen terhadap PDB. Ini pertama kalinya defisit di bawah dua persen, ini sejalan realisasi di 2018," ujarnya.
Berdasarkan data yang didapat Tribun Jabar, defisit APBN terhadap PDB pada 2017 sebesar 2,02 persen, sedangkan defisit APBN terhadap PDB pada 2018, sebesar 1,35 persen. Sedangkan realisasi penerimaan negara dari pajak, menurut Kunta, juga terbilang baik, meningkat 17 sampai 18 persen dari tahun sebelumnya.
"Penerimaan negara dari bukan pajak, terutama dari sumber daya alam, di atas 100 persen dari pagu, karena harga minyak naiknya signifikan," ujarnya.
Kondisi tadi, kata Kunta, menyebabkan realisasi dan penyerapan APBN 2018 lebih baik. Selain itu didukung pula realisasi APBN oleh kementerian dan lembaga di daerah yang melaksanakam program tanpa menunggu APBN-P.
Ia juga mengatakan adanya angka defisit di bawah 2 persen sangat penting, terutama ketika berbicara masalah utang.
"Pesannya, berarti utangnya lebih rendah, kami membiayainya lebih rendah. Kebutuhan kami pembiayaan melalui utang lebih rendah. Demikian, root penambahan utang akan negatif," ujarnya.
(Sumber : Tribun Jabar)