Selasa (8/10), Kanwil DJPb Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Rapat Dialog Kinerja dan Risiko Organisasi Triwulan III Tahun 2024 di Aula Majapahit GKN I Surabaya. Rapat tersebut dipimpin oleh Didyk Choiroel, Kepala Kanwil DJPb Provinsi Jawa Timur dan dihadiri oleh Para Pejabat Eselon III dan Eselon IV serta Pengelola Kinerja Lingkup Kanwil DJPb Prov. Jatim. Pelaksanaan DKRO diawali dengan pembukaan oleh Kepala Kanwil DJPb Provinsi Jawa Timur dilanjutkan pemaparan materi mengenai Capaian Kinerja Q3 2024 UPK-Two Kanwil DJPb Prov. Jawa Timur dan Capaian Kinerja NKO & SFO KPPN.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Kanwil DJPb Provinsi Jawa Timur menyampaikan bahwa pengelolaan Manajemen Kinerja semakin dekat dengan pengelolaan strategis organisasi, misalnya Quick Win, dsb. Sementara, untuk pengelolaan manajemen risiko selalu menjadi tantangan tersendiri, karena idealnya, Kanwil DJPb Provinsi Jawa Timur berupaya agar mempunyai risiko yang strategis tetapi pada akhirnya yang dikelola selalu risiko yang sifatnya administratif, yang akhirnya menjadi sangat normatif.
UPK-Two Kanwil DJPb Prov. Jawa Timur Tahun 2024, memiliki 9 Sasaran Strategis (SS) dan 17 Indikator Kinerja Utama (IKU). Capaian NKO Kanwil DJPb Jatim di Triwulan III sebesar 116,53 (naik dari triwulan sebelumnya) merupakan hal yang bagus karena capaian ini termasuk predikat istimewa dan seluruh IKU melampaui target, namun perlu dicek/ dibandingkan dengan capaian di unit lainnya di seluruh Indonesia. Capaian NKO ini, nantinya akan digunakan sebagai kebijakan SDM dan Finansial.
Selain itu, beliau juga memberikan rekomendasi strategi peningkatan capaian kinerja organisasi antara lain:
- Perlu adanya simulasi K3 dengan capaian kinerja pegawai dengan memastikan tidak ada yang terlewat sampai dengan capaian kinerja per pegawai. Simulasi diperlukan hingga cascading Kemenkeu Four dan Five, terutama IKU-IKU yang sifatnya tanggung renteng, IKU yang dipinjamkan, dst. Terhadap IKU yang dipinjamkan agar dapat dipetakan, terutama di KPPN A2.
- Perlu dilakukan mapping IKU terhadap KPPN-KPPN (terkait slide data matriks) yang capaiannya berwarna kuning, agar menjadi perhatian, misalnya KPPN Surabaya II, Madiun, Banyuwangi dst.
- Capaian Kinerja berbasis SFO agar disimulasikan variabelnya dengan indikatornya yang bermacam-macam karena capaian SFO ini dijadikan kompetesi berskala nasional.
- Terdapat 64 (Enam puluh Empat) risk events yang telah ditetapkan pada Piagam Risiko UPR Kanwil DJPb Prov. Jawa Timur tahun 2024, dengan rincian 41 Risiko perlu dimitigasi. Mitigasi Risiko agar lebih fokus penangannya, khususnya di Triwulan IV, mana saja mitigasi risiko yang menjadi mandatory.
Melalui Rapat DKRO Triwulan III Tahun 2024 ini diharapkan dapat kinerja organisasi dan individu dapat terus ditingkatkan, manajemen risiko dapat diperkuat sehingga risiko yang muncul dapat terkendali dengan baik, serta melalui upaya strategis Optimalisasi FO dan Monev Quality Assurance, hubungan para stakeholder dapat dibina dengan lebih baik serta memastikan tata kelola keuangan satker yang lebih berkualitas.
#APBNKita #KanwilDJPbJatim