KBRN, Mataram : Badan Layanan Usaha (BLU) dan Badan Layanaan Usaha Daerah (BLUD) memiliki peran penting dalam meningkatkan pendapatan. Terlebih ditengah pandemi Covid-19 yang berdampak besar terhadap carut marutnya perekonomian.
Sekretaris Daerah (Sekda) provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Drs. Haji Lalu Gita Ariadi disela-sela Sosialisasi dan Asistensi Pengelolaan BLU dan BLUD Kamis (17/6/2021) di Universitas Mataram (Unram) mengatakan, menggeliatnya BLU dan BLUD berkolerasi positif bagi pertumbuhan ekonomi. Karenanya, penguatan dari berbagai lini harus terus ditingkatkan sehingga unsur-unsur manajemen BLUD harus mengalami reformasi.
“Sosialisasi dan asistensi pengelolaan BLU dan BLUD sangat bagus bagi konsolidasi dalam menemukan kiat-kiat sehingga BLUD tetap eksis dan tetap berkontribusi positif ditengah situasi sulit pandemi Covid-19 saat ini,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pihaknya sangat mengharapkan agar BLUD yang ada di Nusa Tenggara Barat tetap eksis sehingga pergerakan dan pertumbuhan ekonomi bergerak dinamis. Untuk itulah kedepan pihaknya berkomitmen untuk menuju BLUD yang sehat.
“Mau tidak mau suka tidak suka dan siap tidak siap maka unsur-unsur manajemen yang didalam BLUD harus mengalami reformasi. Peningkatakan kapasitas SDM harus ditingkatkan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan provinsi NTB Sudarmanto menambahkan, sasaran jangka pendek dari kegiatan ini adalah, semua BLU dan BLUD ini, memanfaatkan semua yang dimilikinya untuk turut serta berkontribusi dalam penyelesaian permasalahan ekonomi yang terjadi dimasa pandemi ini.
“Kita pinginnya BLU bisa berusaha secara maksimal dari modal yang dimilikinya. Sebab modal itu dari APBN supaya dia bisa meningkatkan UMKM, dia bisa melayani yang sakit-sakit dirumah sakit dengan baik. Karena semua biaya rumah sakit rujukan itu ditanggung oleh pemerintah. Sehingga nanti cepat sehat dan ekonomi bisa membaik,” ungkapnya.
Sudarmanto menegaskan, BLU-BLU yang dimiliki Unram dan UIN Mataram diupayakan untuk meningkatkan kualitas pendidikannya disamping mereka berupaya meningkatkan bisnisnya. Karena beberapa lapangan bisnis sudah dibuka seperti Unram memiliki rumah sakit, unit bisnis dan unit peternakan.
“Dan itu semua penghasilannya nanti pastilah berdampak terhadap perekonomian kita di NTB ini. Lebih khusus lagi pasti bisa berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Unram sendiri,’” pungkasnya.
Lebih jauh disebutkan Sudarmanto, untuk satker BLU tidak terkena dampak refocusing. Akan tetapi satker BLUD terkena dampak dari refocusing sebab anggarannya dari APBD. Satker BLU dalam hal ini diminta untuk mengefisiensikan pengeluaran untuk hal-hal yang lebih strategis.
Disamping itu juga mengupayakan saldo-saldo kas atau anggaran yang tidak terpakai diputar kembali untuk di bisniskan.