Kendari, Oktober 2024. Pertumbuhan ekonomi regional Sulawesi Tenggara pada triwulan II-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 5,54% (y-oy). Berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2024 mencapai Rp46,22 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp27,77 triliun. Kondisi harga-harga barang tetap terjaga dengan inflasi di angka 1,06% (y-o-y), didorong oleh kenaikan indeks kelompok pengeluaran yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau; kelompok transportasi; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya; kelompok pendidikan; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Perkembangan APBN regional Sulawesi Tenggara s.d 30 September 2024 memberikan catatan yang bagus karena belanja negara tumbuh positif sebesar 5,73%, dan pendapatan negara juga mengalami pertumbuhan meskipun sedikit 3,60% dibanding periode yang saman tahun lalu. Capaian ini akan terus didorong dan dioptimalkan untuk mendukung peran APBN bagi masyarakat, realisasi pendapatan negara mencapai Rp3.811,81 miliar atau 66,463% dari target pendapatan 2024, dan realisasi belanja negara mencapai Rp18.925,96 miliar atau 69,38% di sisa triwulan IV tahun ini.
PENDAPATAN NEGARA
Penerimaan Perpajakan
Realisasi penerimaan perpajakan di wilayah Sulawesi Tenggara s.d 30 September 2024 mencapai Rp3.813,64 miliar (66,67% target) dengan rincian penerimaan pajak sebesar Rp2.981,34 miliar dan penerimaan bea dan cukai Rp134,35 miliar. Realisasi penerimaan pajak mengalami pertumbuhan sebesar Rp90,41 miliar atau 3,13% (y-o-y). Di samping itu penerimaan bea dan cukai juga mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan 36,31% y-o-y atau sebesar Rp35,79 miliar bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Penerimaan pajak di Sulawesi Tenggara s.d 30 September 2024, didominasi oleh Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 60,16% dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 34,71% sisanya adalah Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan Pajak Lainnya. Proporsi PPh yang cukup besar, menjadikan pertumbuhan pajak secara keseluruhan tetap terjaga. PPN dan PBB mengalami pertumbuhan negatif yang disebabkan oleh tingginya jumlah restitusi pajak dan penurunan aktivitas operasi wajib pajak (WP) di sektor pertambangan dan penggalian akibat belum terbitnya Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) atas WP tambang.
Penerimaan Bea dan Cukai s.d 30 September 2024, disumbang oleh bea masuk sebesar Rp126,49 miliar (mencapai 94,15% dari keseluruhan penerimaan yang sebesar Rp134,35 miliar, dan keseluruhan penerimaan Bea dan Cukai tersebut telah mencapai 67,12% dari target tahun 2024 yaitu sebesar Rp200,17 miliar. Penerimaan Bea Keluar pada periode bulan September ini sebesar Rp13,99 miliar.
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Sampai dengan 30 September 2024, penerimaan PNBP di Sulawesi Tenggara mencapai Rp697,95 miliar, meskipun mengalami kontraksi sebesar 1,58% bila dibanding dengan penerimaan tahun lalu, namun penerimaan tersebut telah melampui target PNBP tahun 2024 yang hanya sebesar Rp609,99 miliar. Capaian PNBP yang 114,42% itu, terdiri dari penerimaan penerimaan PNBP lainnya sebesar Rp367,07 miliar dan penerimaan Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp330,87 miliar. PNBP lainnya yang diterima bulan September 2024 antara lain berasal dari: pendapatan jasa transportasi Rp79,72 miliar, Pendapatan Pelayanan Kepolisian Rp66,02 miliar, dan Pendapatan Pendidikan Rp41,93 miliar. Di samping itu diperoleh dari pengelolaan Ditjen Kekayaan Negara di Sulawesi Tenggara seperti pengelolaan kekayaan negara sebesar Rp8,79 miliar, pelayanan lelang sebesar Rp2,85 miliar, dan piutang negara Rp0,79 miliar.
BELANJA NEGARA
Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi Belanja Pemerintah Pusat di wilayah Sulawesi Tenggara sampai dengan 30 September 2024 mencapai Rp5.458,04 miliar atau 63,60% dari pagu APBN. Realisasi Belanja tersebut meliputi Belanja Pegawai sebesar Rp2.190,89 miliar (80,51% dari pagu APBN), Belanja Barang sebesar Rp2.279,77 miliar (54,99% dari pagu APBN), Belanja Modal sebesar Rp979,36 miliar (57,49% dari pagu APBN), dan Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp8,03 miliar (75,00% dari pagu APBN).
Transfer ke Daerah (TKD)
Penyaluran Transfer Ke Daerah (TKD) sampai dengan 30 September 2024 mencapai Rp13.467,92 miliar (72,04%). Penyaluran TKD Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan sebesar 9,40% atau Rp1.157,45 miliar dibandingkan realisasi tahun 2023. Peningkatan ini didukung oleh tumbuhnya realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp1.087,48 miliar (bahkan telah mencapai 79,56% dari pagu 2024) begitu juga penyaluran Dana Desa tumbuh sebesar Rp293,78 miliar mencapai 91,90% dari pagu 2024).
Secara keseluruhan, capaian APBN Regional Sulawesi Tenggara s.d 30 September 2024 telah terlaksana dengan baik. Pendapatan negara terakselerasi didukung kenaikan hampir seluruh komponen. Belanja negara yang tumbuh positif akan terus didorong agar pertumbuhan ekonomi regional dapat terakselerasi melalui APBN yang dikelola dengan penuh kehati-hatian. Sehingga pelaksanaan APBN regional yang baik akan memberikan dampak yang lebih besar kepada sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
#DiNaNTI