SK3 bagi KPA, PPK, dan PPSPM disusun untuk:
- menjadi acuan dalam penyelenggaraan:
- pendidikan dan pelatihan di bidang perbendaharaan bagi KPA, PPK, dan PPSPM;
- penilaian Kompetensi di bidang perbendaharaan bagi PPK dan PPSPM.
- meningkatkan Kompetensi bagi KPA, PPK, dan PPSPM melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap KPA, PPK, dan PPSPM pada Satuan Kerja pengelola APBN sesuai dengan standar kompetensi yang dipersyaratkan
- mewujudkan KPA, PPK, dan PPSPM pada Satuan Kerja pengelola APBN yang profesional dan kompeten.
Kepada peserta yang lulus Penilaian Kompetensi PPSM diberikan sebutan SNT oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan.
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.05/2018 tentang Standar Kompetensi Kerja Khusus Bagi Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, dan Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar.
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 211/PMK.05/2019 tentang Tata Cara Penilaian Kompetensi Bagi Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat Penendatangan Surat Perintah Membayar pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
- Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-5/PB/2020 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Kompetensi bagi Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
- Keputusan Ketua Unit Penyelenggara Penilaian Kompetensi Nomor KEP-23/PB.7/2020 tentang Penetapan Standar Kelulusan Penilaian Kompetensi Bagi Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
-
menguji dokumen permintaan pembayaran
-
membebankan tagihan pada mata anggaran yang tersedia
-
menerbitkan surat perintah membayar.
- Kepada peserta yang lulus Penilaian Kompetensi PPSM diberikan sebutan SNT oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan.
- Sebutan SNT digunakan selama Sertifikat Kompetensi PPSPM masih berlaku.
- Sebutan SNT dicantumkan di belakang nama yang berhak atas sebutan yang bersangkutan.
- Penggunaan dan pencantuman sebutan SNT hanya berlaku untuk kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan APBN.
- Pegawai ASN, prajurit Tentara Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia;
- Pendidikan paling rendah Diploma III atau sederajat;
- Golongan paling rendah III/ a a tau sederajat; dan
- Telah mengikuti Pelatihan PPSPM.
- Uji Kompetensi PPSPM dilaksanakan di lokasi yang telah ditentukan oleh Unit Penyelenggara.
- Uji Kompetensi PPSPM dilakukan secara online melalui Aplikasi SIMASPATEN menggunakan perangkat komputer atau laptop yang telah terpasang aplikasi web browser dan dapat mengakses jaringan internet.
- Uji Kompetensi PPSPM terdiri dari 60 (enam puluh) soal yang diselesaikan dalam waktu 1 (satu) jam.
Kompetensi yang diujikan meliputi:
- Menguji dokumen permintaan pembayaran;
- Membebankan tagihan pada mata anggaran yang tersedia; dan
- Menerbitkan SPM.
Peserta Uji Kompetensi Penyelesaian Tagihan dinyatakan lulus setelah memperoleh nilai minimal 60 (enam puluh) dari skala tertinggi 100 (seratus).
Persyaratan Pendaftaran
Tata Cara Pendaftaran
Hak dan Kewajiban
- Peserta Penilaian Kompetensi PPSPM yang lulus Penilaian Kompetensi PPSPM melalui Uji Kompetensi PPSPM diberikan Sertifikat Kompetensi PPSPM dengan Nomor Register dan sebutan SNT oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan.
- Dalam jangka waktu 6 (enam) tahun terhitung sejak PMK No. 211/PMK.05/2019 mulai berlaku, Pegawai ASN, prajurit Tentara Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dapat diberikan Sertifikat Kompetensi PPSPM dengan Nomor Register dan sebutan SNT oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan dengan ketentuan sebagai berikut:
- lulus Penilaian Kompetensi PPSPM melalui Uji Kompetensi PPSPM yang terintegrasi dengan Penyegaran (Refreshment) PPSPM;
- memenuhi Penilaian Kompetensi PPSPM melalui pengakuan atas sertifikat Pelatihan PPSPM; atau
- memenuhi Penilaian Kompetensi PPSPM melalui pengakuan atas sertifikat Penyegaran (Refreshment) PPSPM.
- Sertifikat Kompetensi PPSPM yang berlaku selama 5 (lima) tahun sejak tanggal diterbitkan dan dapat diperpanjang kembali.
- Melaksanakan tugas dan fungsi sebagai PPSPM pada Satker pengelola APBN sesuai peraturan yang berlaku;
- Memelihara, meningkatkan dan mengembangkan kompetensi profesionalnya sebagai PPSPM secara berkelanjutan
- Mengikuti program pengawasan hasil (surveillance) yang dilaksanakan oleh Unit Penyelenggara
- Mematuhi kode etik PPSPM.
- Masa berlaku Sertifikat Kompetensi PPSPM adalah selama 5 (lima) tahun sejak tanggal diterbitkan.
- Perpanjangan masa berlaku Sertifikat Kompetensi PPSPM sebagaimana dimaksud pada huruf a dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
- Perpanjangan masa berlaku Sertifikat Kompetensi PPSPM diusulkan oleh kepala Satker kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan melalui ketua Unit Penyelenggara.
- Usulan perpanjangan masa berlaku Sertifikat Kompetensi PPSPM sebagaimana dimaksud pada butir 1) diterima oleh Unit Penyelenggara paling lambat 45 (empat puluh lima) hari kalender sebelum masa berlaku sertifikat berakhir.
- Untuk Pegawai ASN, prajurit Tentara Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang masih menduduki jabatan PPSPM dan dalam kurun waktu masa berlaku sertifikat telah mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan paling sedikit sekali dalam 2 (dua) tahun, Sertifikat Kompetensi PPSPM diperoleh kembali tanpa harus mengikuti Uji Kompetensi PPSPM.
- Untuk Pegawai ASN, prajurit Tentara Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang masih menduduki jabatan PPSPM tetapi dalam kurun waktu masa berlaku sertifikat tidak mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan, Sertifikat Kompetensi PPSPM diperoleh kembali dengan mengikuti dan dinyatakan lulus Uji Kompetensi PPSPM tanpa harus mengikuti Pelatihan PPSPM.
- Untuk Pegawai ASN, prajurit Tentara Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang tidak menduduki jabatan PPSPM tetapi dalam kurun waktu masa berlaku sertifikat telah mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan paling sedikit sekali dalam 2 (dua) tahun, Sertifikat Kompetensi PPSPM diperoleh kembali dengan mengikuti dan dinyatakan lulus Uji Kompetensi PPSPM tanpa harus mengikuti Pelatihan PPSPM.
- Untuk Pegawai ASN, prajurit Tentara Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang tidak menduduki jabatan PPSPM dan dalam kurun waktu masa berlaku sertifikat tidak mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan, Sertifikat Kompetensi PPSPM diperoleh kembali dengan mengikuti dan dinyatakan lulus Uji Kompetensi PPSPM yang terintegrasi Pelatihan PPSPM.
- Dalam rangka perpanjangan masa berlaku Sertifikat Kompetensi PPSPM, Unit Penyelenggara melakukan verifikasi atas usulan perpanjangan masa berlaku sebagaimana dimaksud pada huruf b butir 2) dan menetapkan hasil verifikasi.
- Atas hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada huruf c, Unit Penyelenggara menyampaikan rekomendasi perpanjangan masa berlaku Sertifikat Kompetensi PPSPM kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan.
- Berdasarkan rekomendasi perpanjangan masa berlaku Sertifikat Kompetensi PPSPM sebagaimana dimaksud pada huruf d, Direktur Jenderal Perbendaharaan menerbitkan Sertifikat Kompetensi PPSPM yang telah diperpanjang masa berlakunya.
Kode Etik PPSPM
- Kode Etik PPSPM adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan PPK di dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
- Pelanggaran Kode Etik adalah segala bentuk ucapan, tulisan, atau perbuatan PPSPM yang bertentangan dengan kode etik, baik yang dilakukan di dalam atau di luar jam kerja.
- PPSPM yang melakukan pelanggaran kode etik dapat dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
-
PPSPM menaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam melaksanakan tugas;
-
PPSPM bersikap akuntabel dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya;
-
PPSPM memegang teguh rahasia negara, sumpah jabatan, serta wajib mempertimbangkan dan mengindahkan etika yang berlaku agar sikap dan perilakunya dapat memberikan citra yang positif bagi pemerintahan dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
-
PPSPM berpegang teguh pada peraturan serta meningkatkan keterampilan untuk mewujudkan efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan tugas dan fungsinya;
-
PPSPM dilarang mengoperasikan aplikasi di luar kewenangannya sebagai PPSPM;
-
PPSPM dilarang melakukan kerja sama dengan pihak ketiga yang berkaitan dengan jabatannya;
-
PPSPM dilarang menerima gratifikasi sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai gratifikasi.