Dalam konteks pertumbuhan ekonomi regional, pertumbuhan ekonomi Papua masih terjaga dan menunjukkan capaian yang baik. Capaian tersebut turut dipengaruhi oleh kinerja APBN. Prospek perekonomian regional Papua baik dari sisi produksi maupun konsumsi masih cukup kuat didukung kinerja APBN yang terjaga hingga Kuartal I 2023. Meski demikian, kewaspadaan dan mitigasi tetap dilakukan mengantisipasi ketidakpastian di sepanjang tahun 2023.
Ekonomi Papua Diperkirakan Tumbuh Stabil di Triwulan I 2023
Prospek ekonomi Papua yang masih kuat ditunjukkan baik dari sisi produksi maupun konsumsi yang antara lain didukung ekspektasi permintaan menjelang lebaran. Penguatan dari sisi produksi ditunjukkan oleh pertumbuhan konsumsi listrik. Listrik untuk bisnis konsisten tumbuh positif mencapai 6,52% (yoy). Sedangkan konsumsi listrik untuk industri dalam hal ini meskipun mengalami kontraksi, namun dalam posisi yang relatif stabil.
Sementara dari sisi konsumsi, penjualan kendaraan bermotor terus mengalami peningkatan tiap bulannya, dengan peningkatan tertinggi pada kepemilikan sepeda motor yang mencapai 1,08 juta. Pemerintah optimis pada bulan April akan tetap terjaga dengan baik sehubungan dengan momen Ramadhan dan menjelang Lebaran, yang pada akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi momentum pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tinggi.
Selanjutnya, tingkat inflasi domestik per Maret mencapai 4,42% (yoy), yang merupakan andil dari hampir seluruh kelompok pengeluaran. Pengendalian inflasi pangan terus diperkuat untuk menjaga stabilitas harga terutama di masa Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Inflasi yang terkendali menjadi hal positif dan membantu meningkatkan daya beli masyarakat
Dari sisi eksternal, kinerja Neraca Perdagangan (NP) masih melanjutkan surplus. NP Maret 2023 surplus sebesar USD385,03 juta, dengan ekspor USD443,08 juta dan impor USD58,05 juta. Namun demikian, akibat pelemahan ekonomi global, ekspor mengalami kontraksi sebesar 10,5% (yoy).
Outlook pertumbuhan ekonomi Papua 2023 relatif stabil, didorong oleh peningkatan permintaan domestik, baik konsumsi rumah tangga maupun investasi. Meski demikian, ketidakpastian global masih harus tetap diwaspadai.
Tren Belanja APBN per Maret 2023 Terjaga Positif
Sampai dengan 31 Maret 2023, belanja negara di Papua tercapai sebesar Rp8,09 T atau 13,31% Pagu APBN (Pagu). Realisasi belanja pemerintah pusat mencapai Rp2,02 T (14,33% dari Pagu), tumbuh 10,38% (yoy) yang ditopang oleh kenaikan belanja barang. Sebagian besar belanja pemerintah pusat merupakan belanja yang memberi manfaat langsung kepada masyarakat, baik melalui sektor Pendidikan, Kesehatan, Perlindungan Sosial, maupun sektor pelayanan umum.
Selain itu, belanja prioritas juga tetap terjaga, salah satunya digunakan untuk belanja Kesehatan yang realisasinya tumbuh positif sebesar 1,5% (yoy). Belanja Kesehatan yang telah terealisasi antara lain dimanfaatkan untuk penyediaan dan peningkatan kualifikasi tenaga Kesehatan, pengawasan obat dan makanan, serta pengelolaan program pembangungn keluarga kependudukan dan KB. Dari fungsi Pendidikan, realisasi Belanja Pendidikan turut menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 4,7% (yoy) yang dimanfaatkan antara lain untuk penyediaan bantuan operasional perguruan tinggi, peningkatan kualitas dan kapasitas perguruan tinggi, serta penyelenggaraan pelatihan vokasi bidang konstruksi.
APBN juga bekerja untuk memulihkan scarring effect yang ada di dalam masyarakat melalui belanja perlindungan sosial. Realisasi belanja perlindungan sosial di Papua mengalami pertumbuhan signifikan mencapai 48,3% (yoy) yang antara lain dimanfaatkan untuk pembinaan Lembaga dan SDM kesejahteraan sosial.
Adapun dari sisi Transfer ke Daerah (TKD), s.d akhir Maret 2023 telah tersalur sebesar Rp6,1 T (13% dari pagu), sedikit lebih rendah dibandingkan tahun lalu (-7,59% (yoy)). Hal ini disebabkan masih menunggunya penyampaian syarat penyaluran dari Pemda dalam hal penyaluran DAU (khususnya DAU earmarked) dan DAK Fisik. Namun demikian, komponen TKD lainnya mencatat pertumbuhan positif, didorong oleh penyaluran DBH dan DAK Non Fisik yang lebih tinggi. Penyaluran dana desa juga lebih tinggi terutama karena peningkatan kepatuhan desa dalam memenuhi dokumen persyaratan penyaluran.
Pendapatan Negara s.d Maret 2023 Masih Kuat
Pendapatan negara di Papua melanjutkan kinerja baik hingga akhir Triwulan I tahun 2023. Hingga akhir Maret 2023, Pendapatan Negara tercapai sebesar Rp1,9 T atau 19% dari Target APBN 2023.
Hingga akhir Maret, penerimaan pajak masih kuat, yaitu mencapai Rp1,4 T atau 20,9% dari Target, tumbuh 19% (yoy), didukung dampak implementasi UU HPP. Penerimaan Pajak berkontribusi secara dominan terhadap total pendapatan negara di Papua.
Selanjutnya, per 31 Maret 2023, penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp340 M atau 10,56% dari target. Bea Masuk tumbuh 62,09% (yoy) didorong antara lain oleh extra effort, kurs dollar yang meningkat dibandingkan tahun lalu, dan kinerja impor yang masih tumbuh. Sementara bea keluar terkontraksi sebesar 77,49% (yoy), yang antara lain disebabkan adanya penyesuaian tarif bea keluar sebagai dampak pembangunan smelter di Gresik.
Kinerja PNBP hingga akhir Maret 2023 terus mengalami pertumbuhan, mencapai Rp219,3 M (43,19% dari target) atau tumbuh 94,9% (yoy). Capaian positif ini terutama didorong oleh realisasi pendapatan PNBP Lainnya sebesar Rp201,6 M dan pendapatan BLU sebesar Rp17,7 M.
***