Kendari, Desember 2024. Pertumbuhan ekonomi regional Sulawesi Tenggara pada triwulan III-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 5,24% (y-oy). Berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2024 mencapai Rp47,94 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp28,78 triliun. Kondisi harga-harga barang tetap terjaga dengan inflasi di angka 1,05% (y-o-y), didorong oleh kenaikan indeks kelompok pengeluaran yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga; kelompok kesehatan; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya; kelompok pendidikan; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Perkembangan APBN regional Sulawesi Tenggara s.d 30 November 2024 memberikan catatan yang bagus karena belanja negara tumbuh positif sebesar 8,00%, dan pendapatan negara juga mengalami pertumbuhan sebesar 6,17% dibanding periode yang saman tahun lalu. Capaian ini akan terus didorong dan dioptimalkan untuk mendukung peran APBN bagi masyarakat, realisasi pendapatan negara mencapai Rp4.938,91 miliar atau 86,13% dari target pendapatan 2024, dan realisasi belanja negara mencapai Rp24.221,72 miliar atau 86,58% di sisa triwulan IV tahun ini.
PENDAPATAN NEGARA
Penerimaan Perpajakan
Realisasi penerimaan perpajakan di wilayah Sulawesi Tenggara s.d 30 November 2024 mencapai Rp4.125,94 miliar (80,74% target) dengan rincian penerimaan pajak sebesar Rp3.974,71 miliar dan penerimaan bea dan cukai Rp151,23 miliar. Realisasi penerimaan pajak mengalami pertumbuhan sebesar Rp255,58 miliar atau 6,87% (y-o-y). Di samping itu penerimaan bea dan cukai juga mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan 41,19% y-o-y atau sebesar Rp44,12 miliar bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Penerimaan pajak di Sulawesi Tenggara s.d 30 November 2024, didominasi oleh Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 56,10% dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 37,13% sisanya adalah Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan Pajak Lainnya. Proporsi PPh yang cukup besar, menjadikan pertumbuhan pajak secara keseluruhan tetap terjaga. Penerimaan PPh mengalami shortfall akibat adanya proyek-proyek yang telah selesai pengerjaannya. Sehingga tingginya capaian penerimaan pajak (PPh) tidak terulang di tahun 2024.
Penerimaan Bea dan Cukai s.d 30 November 2024, disumbang oleh bea masuk sebesar Rp155,74 miliar (keseluruhan penerimaan Bea dan Cukai tersebut telah mencapai 75,55% dari target tahun 2024 yaitu sebesar Rp200,17 miliar). Penerimaan Bea Keluar pada periode bulan November ini sebesar Rp4,50 miliar dan cukai mencapai Rp3,03 miliar.
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Sampai dengan 30 November 2024, penerimaan PNBP di Sulawesi Tenggara mencapai Rp809,94 miliar, meskipun mengalami kontraksi sebesar 1,90% bila dibanding dengan penerimaan tahun lalu, namun penerimaan tersebut telah melampui target PNBP tahun 2024 yang hanya sebesar Rp620,75 miliar. Capaian PNBP yang 130,48% itu, terdiri dari penerimaan penerimaan PNBP lainnya sebesar Rp446,15 miliar dan penerimaan Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp363,80 miliar. PNBP lainnya yang diterima bulan November 2024 antara lain berasal dari: pendapatan jasa transportasi Rp102,47 miliar, Pendapatan Pelayanan Kepolisian Rp84,85 miliar, dan Pendapatan Pendidikan Rp45,45 miliar. Di samping itu diperoleh dari pengelolaan Ditjen Kekayaan Negara di Sulawesi Tenggara seperti pengelolaan BMN sebesar Rp12,22 miliar dan pelayanan lelang sebesar Rp4,45 miliar.
BELANJA NEGARA
Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi Belanja Pemerintah Pusat di wilayah Sulawesi Tenggara sampai dengan 30 November 2024 mencapai Rp7.166,49 miliar atau 77,28% dari pagu APBN. Realisasi Belanja tersebut meliputi Belanja Pegawai sebesar Rp2.628,77 miliar (95,59% dari pagu APBN), Belanja Barang sebesar Rp2.951,50 miliar (64,53% dari pagu APBN), Belanja Modal sebesar Rp1.575,75 miliar (81,27% dari pagu APBN), dan Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp10,46 miliar (97,73% dari pagu APBN).
Transfer ke Daerah (TKD)
Penyaluran Transfer Ke Daerah (TKD) sampai dengan 30 November 2024 mencapai Rp17.055,23 miliar (91,20%). Penyaluran TKD Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan sebesar 12,15% atau Rp1.848,29 miliar dibandingkan realisasi tahun 2023. Peningkatan ini didukung oleh tumbuhnya realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp1.832,50 miliar (bahkan telah mencapai 98,04,32% dari pagu 2024) begitu juga penyaluran Dana Desa tumbuh sebesar Rp119,38 miliar mencapai 99,28% dari pagu 2024).
PEMBIAYAAN KUR dan UMi
Penyaluran kredit program dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan kredit Ultra Mikro (UMi), juga memiliki peran penting dalam pertumbuhan perekonomian, di samping belanja pemerintah. Realisasi penyaluran UMi s.d 30 November 2024 sebesar Rp74,73 miliar untuk 16.035 debitur, penyaluran UMi dilakukan oleh Pegadaian dan PNM, dan penyaluran UMi terbesar berada di Kab Muna mencapai sebesar Rp9.08 miliar. Di samping UMi, juga telah disalurkan KUR kepada 65.908 debitur dengan nilai salur Rp3.884,75 miliar.
Kerja sama para pihak yang terkait, baik dari OPD Pemda maupun perbankan, dapat terus ditingkatkan, sehingga semakin besar nilai KUR dan UMi yang dapat disalurkan sehingga dapat menstimulasi aktivitas perekonomian masyarakat.
Secara keseluruhan, capaian APBN Regional Sulawesi Tenggara s.d 30 November 2024 dan dukungan pembiayaan KUR dan UMi telah terlaksana dengan baik. Pendapatan negara terakselerasi didukung kenaikan hampir seluruh komponen. Belanja negara yang tumbuh positif akan terus didorong agar pertumbuhan ekonomi regional dapat terakselerasi melalui APBN yang dikelola dengan penuh kehati-hatian. Sehingga pelaksanaan APBN regional yang baik akan memberikan dampak yang lebih besar kepada sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.