Kuala Tungkal – KPPN Kuala Tungkal kembali menyelenggarakan kelas PARIT 1 sebagai bagian dari layanan pendampingan proaktif kepada satuan kerja mitra. Pada Rabu, 21 Mei 2025, kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom dan diikuti oleh tiga peserta dari UPP Nipah Panjang, yang terdiri dari dua operator aplikasi dan satu orang bendahara pengeluaran.
UPP Nipah Panjang kali ini dipilih sebagai satuan kerja targeted untuk menguji pendekatan pendampingan teknis berbasis kasus (case-by-case) yang menjadi karakter khas kelas PARIT 1. Kegiatan ini merupakan implementasi konkret dari semangat pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), sekaligus menjawab kebutuhan satker atas media pembelajaran yang lebih personal dan relevan dengan permasalahan harian.
Kelas dibuka oleh Kepala Seksi PDMS yang menyampaikan pentingnya peningkatan literasi digital dan pemahaman terhadap fitur-fitur strategis dalam aplikasi perbendaharaan. Materi pertama yang dibahas adalah optimalisasi fitur capaian output (caput) dalam Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA). Peserta didampingi memahami prinsip keselarasan antara target dan realisasi, strategi pengisian yang realistis dan tepat waktu, serta dampaknya terhadap penilaian IKPA.
Topik kedua mengulas penyusunan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ), khususnya aspek ketepatan waktu dan kelengkapan isian. Satker diberikan panduan teknis serta tips praktis untuk menyusun LPJ yang lebih tertib dan menghindari kesalahan administratif. Pembahasan terakhir menyoroti proses pengajuan SPM dan permintaan UP/TUP, dengan penekanan pada akurasi nominal, ketepatan waktu, dan dampaknya terhadap efisiensi serta skor IKPA.
Kegiatan berlangsung dalam suasana diskusi yang interaktif, di mana peserta bebas menyampaikan kendala dan langsung mendapatkan solusi berbasis kasus yang dihadapi. Respons positif dari satker menunjukkan bahwa pendekatan ini efektif dalam meningkatkan pemahaman dan kepercayaan diri operator aplikasi maupun bendahara dalam menjalankan tugas pengelolaan keuangan.
Melalui kegiatan ini, UPP Nipah Panjang memperoleh peningkatan kompetensi yang nyata, baik dalam menyusun caput yang berkualitas, mengelola RPD secara adaptif, hingga menyusun LPJ dan mengajukan SPM secara lebih akurat. KPPN berharap kegiatan ini dapat mendorong satker untuk lebih aktif mengeksplorasi fitur aplikasi seperti OM-SPAN dan SAS, serta menjadikan kegiatan ini sebagai media pembelajaran berkelanjutan.
