KPPN Pati kembali menjalankan tugasnya sebagai Financial Advisor dengan mengadakan asistensi pembinaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di RSUD RAA Soewondo, Kabupaten Pati. Kegiatan ini berlangsung pada 23 Desember 2024, bertempat di RSUD RAA Soewondo, dengan agenda utama memperkuat tata kelola keuangan dan mengidentifikasi peluang pembiayaan alternatif untuk mendukung pengembangan fasilitas kesehatan.

KPPN Pati kembali menunjukkan komitmen untuk mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan transparan, efisien, dan akuntabel.

Pada 16 Desember 2024, KPPN Pati melakukan asistensi langsung ke Badan Pengelola Pendapatan, Keuangan, dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Rembang untuk mendukung percepatan penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahap III. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk komitmen bersama dalam memastikan dana pemerintah dapat tersalurkan tepat waktu dan sesuai peruntukannya, mendukung pembangunan daerah yang efektif dan akuntabel.

Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, KPPN Pati terus berkomitmen mendukung pelaku usaha di wilayahnya, termasuk Omah Snack, sebuah usaha makanan dan minuman yang berlokasi di Rembang. Kegiatan terbaru yang melibatkan Omah Snack membahas pengelolaan usaha yang lebih efisien dan prospek pengembangan pasar melalui digitalisasi di tahun 2025.

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Pati terus menunjukkan komitmen dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel. Dalam kegiatan edukasi dan komunikasi publik yang berlangsung pada 17 Desember 2024, berbagai pencapaian dan inisiatif integritas menjadi sorotan utama, termasuk perolehan predikat Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) pada tahun ini.

Pada 12 Desember 2024, KPPN Pati kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan UMKM dengan mengadakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi UMi serta pembinaan UMKM di Dusun Mbingung, Desa Pulorejo, Pati. Bersama PT. Permodalan Nasional Madani (PNM), kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk kerajinan bambu sekaligus memperluas pasar bagi para pengrajin lokal.

Fokus utama pembinaan kali ini adalah pada pengrajin bambu yang menghasilkan produk seperti kipas, tampah, keranjang, dan lainnya. Melalui diskusi interaktif, para pengrajin diberikan pelatihan tentang teknik pembuatan yang lebih efisien, desain produk yang inovatif, serta strategi untuk meningkatkan daya tarik pasar. Selain itu, mereka juga diajarkan cara memanfaatkan bahan baku secara optimal untuk mengurangi limbah.

Salah satu poin penting dari kegiatan ini adalah pentingnya mempercantik tampilan produk agar lebih menarik bagi konsumen. Beberapa saran yang diberikan termasuk penggunaan kemasan unik berbahan bambu, diversifikasi produk, dan pengaturan display yang menarik. Dengan cara ini, produk kerajinan bambu dapat dipamerkan dengan lebih profesional, baik secara langsung maupun melalui platform digital.

Kegiatan ini juga memberikan motivasi kepada para pengrajin untuk tetap semangat dan optimis dalam berkarya. Hasilnya diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk mereka di pasar yang lebih luas.

Pembinaan ini adalah wujud nyata dukungan KPPN Pati dalam memajukan UMKM lokal, sekaligus bagian dari komitmen mereka untuk menciptakan pelayanan publik yang bersih dari korupsi, kolusi, dan gratifikasi. Langkah ini menunjukkan bahwa pemberdayaan UMKM bukan hanya tentang ekonomi, tetapi juga tentang menciptakan dampak sosial yang positif bagi masyarakat. (KR)