Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Maluku mencatat kinerja APBN di Provinsi Maluku yang bertumbuh secara positif sampai dengan 31 Mei 2023. Pendapatan regional Maluku sampai dengan 31 Mei 2023 adalah sebesar Rp774,21 Miliar atau tumbuh sebesar 7,09% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. Pendapatan tersebut terdiri dari Penerimaan Perpajakan sebesar Rp554,51 Miliar dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp219,70 Miliar. Pendapatan terbesar disumbang dari Pajak Penghasilan Non Migas dengan nilai sebesar Rp333,14 Miliar.
Apabila dilihat dari sisi belanja, realisasi belanja di Provinsi Maluku sampai dengan akhir Mei 2023 adalah sebesar Rp6.817,72 Miliar yang terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat (Kementerian/Lembaga) sebesar Rp2.959,05 Miliar yang didominasi oleh peningkatan Belanja Barang sebesar 22,32% serta Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp3.858,66 Miliar dengan komposisi terbesar berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU). Namun, TKDD tersebut mengalami penurunan sekitar 8,28% apabila dibandingkan dengan tahun lalu, sebagai akibat dari realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) yang menurun 18,17% karena adanya pemotongan dan penundaan di beberapa pemerintah daerah di wilayah Maluku serta DAK Fisik yang menurun 6,43%.
Selanjutnya, kinerja perekonomian Maluku sampai dengan 31 Mei 2023 tergolong fluktuatif. Pada Mei 2023, inflasi gabungan 2 (dua) kota IHK di Provinsi Maluku berada pada angka 5,06% (yoy) dengan IHK sebesar 117,45 dan 0,85% (mtm). Inflasi tersebut naik dibandingkan April 2023 yang bernilai sebesar 4,94% dengan IHK 116,46 dan 0,30% (mtm). Kota Ambon mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 5,03% yang terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks pada 10 kelompok pengeluaran, yaitu tertinggi pada kelompok transportasi. Adapun Kota Tual mengalami inflasi yoy sebesar 5,59% yang terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks pada 9 kelompok pengeluaran, yakni tertinggi pada kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran. Selanjutnya, pada Mei 2023 ini, Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 103,38 meningkat dibandingkan April 2023. Kenaikan NTP tersebut disumbangkan oleh meningkatnya NTP pada dua subsektor, yaitu subsektor tanaman pangan dan subsektor perikanan. Dari sisi Nilai Tukar Nelayan (NTN), terjadi kenaikan dari 112,91 menjadi 115,34 pada Mei 2023. Kenaikan tersebut disebabkan oleh naiknya harga berbagai komoditas pada kelompok penangkapan laut.
Dengan kinerja APBN yang meningkat hingga akhir Mei 2023, diharapkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Maluku akan terus berlanjut, pembangunan akan semakin pesat, dan masyarakat akan semakin merasakan manfaatnya dalam peningkatan kualitas infrastruktur.
Kanwil DJPb Provinsi Maluku akan terus mendorong optimalisasi penggunaan dana APBN dalam berbagai program pembangunan. Dalam hal ini, sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan implementasi program-program yang didanai oleh APBN.
