Tema Hari Oeang ke-75 "Memulihkan Ekonomi Nasional dan mewujudkan Kemenkeu Satu yang Terpercaya menuju Indonesia Unggul dan Tangguh” menjadi tema pada Spesial Talk Show Kemenkeu Hari Oeang ke-75 secara live disiarkan oleh TA TV Solo. Hadir dalam Talk Show, Kepala Kanwil DJP Jateng II, Slamet Sutyanto; Kepala KPPN Surakarta, Hartana; Kepala KPP Pratama Surakarta Yunus Darmono; Kepala KPKNL Surakarta Adi Wibowo dan KPBC diwakili oleh Kepala Seksi Pengolahan Data dan Administrasi Dokumen Kepabeanan, Didik Kurniawan Wibowo. Talk Show digagas sebagai sinergi dan kolaborasi nyata Kemenkeu Satu dalam mengedukasi masyarakat akan peran kemenkeu dalam meringankan beban perekonomian akibat pandemi Covid 19.
Pertanyaan kritis dari Okfied Sosendar (host) dan pemirsa Talk Show secara live melalui telepon, tentang Peran Kemenkeu Satu dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) secara nyata, dijelaskan oleh narasumber dengan lengkap.
Peran Kemenkeu Satu disampaikan dari sisi penerimaan (pajak, dan bea/cukai) berupa kemudahan dan keringanan bagi masyarakat dan dunia usaha dalam pembayaran dan pengenaan perpajakan, bead an cukai. Dari sisi pengeluaran negara dijelaskan oleh Kepala KPPN Surakarta, Hartana, bahwa Program PEN pada dasarnya adalah rangkaian kegiatan dalam rangka meringankan beban perekonomian di saat pandemi. APBN menjadi modal dan penopang utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
KPPN Surakarta dalam menyalurkan dana APBN terkait dengan PEN yaitu ada dana yang disalurkan melalui Kementerian/Lembaga (K/L) dan Pemerintah Daerah melalui Transfer Dana ke Daerah dan Dana Desa. Penyaluran dana melalui Transfer Dana ke Daerah dan Dana Desa ada sebagian alokai dana yang disalurkan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT). BLT ditujukan bagi masyarakat yang terdampak Covid 19. Penyaluran BLT pada wilayah kerja KPPN Surakarta meliputi Kabupaten Sukoharjo sebanyak 150 desa dan Kabupaten Wonogiri sebanyak 251 desa dengan menjangkau sekitar 12 ribu lebih Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan alokasi dana masing-masing Kabupaten sekitar 40M lebih.
Penyaluran dana melalui K/L dalam penguatan PEN berupa pembangunan infrastruktur dilakukan secara padat karya dengan pemberdayaan masyarakat. Kemanfaatan bagi masyarakat mendapatkan manfaat dari pembangunan infrastruktur dimaksud dan kemanfaatan sebagai tenaga kerja dalam pembangunan tersebut. Misalnya satau kerja vertikal tertentu, Satker SNVT Air Tanah dan Air Baku BBWS Bengawan Solo membangun embung (penampungan air hujan) dan pembangunan Talut (bantaran kayu) dilakukan oleh satuan kerja Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Bengawan Solo, pungkas Hartana.