Jakarta, djpb.kemenkeu.go.id,- Akselerasi peningkatan belanja negara terus dilakukan untuk mengatasi dampak dari pandemi Covid-19 yang mempengaruhi bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi masyarakat hingga memperlambat pertumbuhan ekonomi. Realisasi APBN yang tepat waktu dan tepat sasaran, didukung oleh berjalannya program yang telah dirancang untuk penanganan dampak di berbagai bidang menjadi kunci dari upaya suportif terhadap ketahanan masyarakat dan mendorong bangkitnya kembali perekonomian nasional.
Sebagai bentuk dukungan terhadap penanganan Covid-19, secara kumulatif, sampai dengan tanggal 24 Juli 2020 klaim penanganan pasien Covid-19 telah terbayar sebesar Rp975 miliar dan Realisasi DAK Fisik Bidang Kesehatan/Pencegahan Covid-19 telah mencapai sebesar Rp768,9 miliar. Adapun Realisasi Insentif Tenaga Kesehatan (nakes) adalah sebesar Rp302,43 miliar dan Realisasi Santunan Kematian sebesar Rp4,80 miliar.
Agar mendorong pemulihan ekonomi dari segi permintaan dan menjaga keberlanjutan sisi konsumsi masyarakat, pemerintah juga masih terus menyalurkan bantuan dalam bentuk Program Keluarga Harapan, Bantuan Pangan Nontunai (BPNT/Kartu Sembako), Paket Sembako Jabodetabek, Bansos Tunai Non-Jabodetabek, juga Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa.
K/L seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pun masih menjalankan Program Padat Karya untuk dapat mendorong pergerakan ekonomi masyarakat dan menyediakan lapangan kerja, utamanya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Detail realisasi belanja pemerintah dimaksud dapat disimak pada infografis di bawah. [lrn]
![]() |
![]() |
![]() |