Jakarta, djpb.kemenkeu.go.id,- Pemerintah terus bekerja untuk penanganan dampak pandemi Covid-19 di berbagai bidang, dan hal ini terwujud secara nyata dari pelaksanaan APBN dengan prioritas belanja negara untuk keperluan tersebut. Belanja kesehatan, perlindungan sosial, dan belanja lain seperti padat karya masih terus menjadi fokus perhatian pemerintah untuk digenjot realisasinya melalui berbagai upaya, baik di tataran regulasi maupun eksekusi untuk semakin cepat dan tepat realisasinya sebagai bagian dukungan bagi pemulihan ekonomi nasional akibat dampak Covid-19.
Pemerintah mengoptimalkan penyaluran anggaran kesehatan guna menangani dan mengendalikan kasus Covid-19, terus menyalurkan bantuan sosial untuk menjaga daya beli masyarakat agar konsumsi domestik terjaga, dan diharapkan dapat menjadi kekuatan perekonomian dalam negeri, serta memberikan dukungan kepada Usaha Ultra Mikro dan UMKM agar dapat melanjutkan usahanya.
Realisasi Insentif Tenaga Kesehatan (Nakes) sampai dengan tanggal 17 Juli 2020 adalah sebesar Rp255,40 miliar untuk 53.326 Nakes, dan Realisasi Santunan Kematian sebesar Rp8,10 miliar untuk 27 nakes. Adapun klaim penanganan pasien Covid-19 telah terbayar sebesar Rp952,64 miliar dan Realisasi DAK Fisik Bidang Kesehatan/Pencegahan Covid-19 telah mencapai sebesar Rp768,9 miliar.
Guna membantu masyarakat yang terdampak kesejahteraannya, pemerintah juga masih terus menyalurkan bantuan dalam bentuk Program Keluarga Harapan, Bantuan Pangan Nontunai (BPNT/Kartu Sembako), Paket Sembako Jabodetabek, Bansos Tunai Non-Jabodetabek, juga dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa.
Selain itu, Program Padat Karya di sejumlah kementerian seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga terus berjalan dan menyerap tenaga kerja dari masyarakat, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Detail realisasi belanja pemerintah dimaksud dapat disimak pada infografis berikut. [lrn]
![]() |
![]() ![]() |