Mengasah Pena, Meng-Update Berita Se-Nusantara

Jakarta, Perbendaharaa.go.id- &ldquoManfaatkan sebaik-baiknya ilmu yang akan di dapat dari narasumber kita nanti,&rdquo pesan Sekretaris Ditjen Perbendaharaan pada Rabu, 19 November 2014. Diwakili oleh Hasan Lutfi, Kepala Subbagian Pengembangan Kompetensi Pegawai, Sekretaris Ditjen Perbendaharaan membuka dan menyampaikan opening remark Workshop Jurnalistik Tahun 2014 di Treasury Learning Centre (TLC) Jalan Wahid Hasyim Jakarta Pusat. Workshop Jurnalistik tahun ini diikuti oleh 43 peserta, perwakilan seluruh Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan Direktorat Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan.

Workshop Jurnalistik yang diselenggarakan Media Center Ditjen Perbendaharaan ini ditujukan untuk meningkatkan pemahaman para pengelola media di lingkungan Ditjen Perbendaharaan. Ditjen Perbendaharaan harus mempunyai orang-orang yang bisa menyampaikan perkembangan-perkembangan terbaru dan berita dari seluruh unit kerja Ditjen Perbendaharaan.

Dwi Setyo Irawanto, yang lebih dikenal dengan Siba dari Tempo Institude dan Ahmad Zamroni, Editor Foto Majalah Forbes Indonesia menjadi narasumber dalam pelatihan. Workshop diawali pemaparan teknik menulis berita oleh Dwi Setyo Irawanto. Wartawan Tempo ini mengajak peserta lebih banyak menulis dibanding belajar teknik kepenulisan. Ia mengibaratkan seorang yang belajar menulis seperti belajar naik sepeda. &ldquoMenulis itu seperti naik sepeda, sedikit teknik, banyak mencoba. Orang tidak akan bisa naik sepeda kalau banyak belajar teknik tapi tidak pernah mencoba,&rdquo tegasnya. Setelah menyampaikan materi, Siba menugaskan para peserta melakukan reportase dan menuangkannya dalam berita feature. Tulisan para peserta kemudian diapresiasi dan dikoreksi. &lsquoPembedahan&rsquo hasil karya peserta ini dimaksudkan untuk menambah pemahaman peserta bagaimana seharusnya menulis yang baik dan menarik.

Di hari kedua workshop, Ahmad Zamroni menyampaikan materi fotografi jurnalistik. Berbeda dengan fotografi biasa yang lebih menekankan keindahan sebuah foto, fotografi jurnalistik juga harus dapat menyampaikan berita kepada pembaca. &ldquoFoto jurnalistik tidak hanya menampilkan keindahan, tapi harus bisa menceritakan sebuah peristiwa,&rdquo katanya. Editor Foto Forbes Indonesia ini memaparkan teknik-teknik pengambilan gambar yang mampu menceritakan sebuah peristiwa namun tetap sesuai dengan etika. Selain itu, Roni juga menyarankan agar membuat rencana momen-momen yang akan difoto sebelum mengambil gambar dan melihat hasil foto sebelum peristiwa selesai. &ldquoJangan sampai setelah pulang kita baru tahu kalau foto yang kita ambil tidak bagus atau kurang pas,&rdquo tambahnya.

Paparan yang disampaikan dengan lugas disertai pengalaman dalam dunia jurnalistik oleh para narasumber membuat para peserta antusias. Pelatihan selama dua hari dari jam 8 pagi sampai dengan jam 9 malam ini tidak membuat para peserta bosan.

Setelah mengikuti acara ini, diharapkan para peserta mempunyai bekal sehingga bisa melakukan tugas-tugas kepenulisan dan mampu sebagai kontributor media internal Ditjen Perbendaharaan. Acara ditutup dengan diskusi tentang peran jurnalistik dan kehumasan pada Ditjen Perbendaharaan pada hari Kamis, 20 November 2014 dan penyerahan Kartu Reporter DJPBN kepada seluruh peserta.

Oleh : Puji Astutik &ndash Kontributor Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Lampung, Peserta Workshop Jurnalistik tahun 2014.

 

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Prijadi Praptosuhardjo II Lt. 1
Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

   

 

IKUTI KAMI

 

PENGADUAN

 

Search

Kantor Wilayah Provinsi, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) 

(Daftar Kantor Vertikal DJPb Selengkapnya ..)