Kinerja APBN September 2022

Provinsi Maluku

Provinsi Maluku pada September 2022 mencatatkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) bulanan sebesar 0,34% (mtm). Capaian inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya sebesar 0,71% (mtm) dan capaian inflasi nasional yang tercatat 1,17% (mtm). Menurunnya harga komoditas hortikultura seperti cabai rawit dan bawang merah, serta komoditas perikanan turut mendorong penurunan inflasi Provinsi Maluku pada September 2022. Penurunan inflasi dari komoditas bahan makanan ini mampu menahan tekanan inflasi yang muncul dari penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang memberikan dampak langsung dan tidak langsung terhadap sebagian besar komoditas.

Pendapatan dan Belanja APBN

Pendapatan regional Maluku sampai dengan 30 September 2022 adalah sebesar Rp1.517,04 Miliar atau naik 17,11% (yoy) dengan komponen pendapatan dari penerimaan perpajakan sebesar Rp1.157,96 Miliar atau 14,82% (yoy) serta Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp359,08 Miliar atau 25,14% (yoy). Seperti periode Agustus 2022 sebelumnya, kenaikan terbesar dari pendapatan disumbang oleh Pajak Penghasilan (Non Migas) dengan nilai realisasi sebesar Rp690,07 Miliar atau sebesar 38,31% (yoy).

Pada September 2022 ini, belanja K/L turut mengalami peningkatan dengan realisasi sebesar Rp5.575,54 Miliar atau 0,91%. Penyebab kenaikan belanja tersebut adalah meningkatnya realisasi Belanja Modal akibat beberapa termin kontrak Belanja Modal yang sudah dibayarkan. Selanjutnya, realisasi TKDD juga mengalami kenaikan sebesar 6,23% (yoy) dengan signifikansi peningkatan DAK Fisik sebesar 11,60%.

Perkembangan Ekonomi Regional Maluku

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku hingga September 2022 masih mengacu pada Triwulan II 2022 dengan nilai sebesar 4,81% (yoy). Pada September 2022 ini, NTP, NTUP  dan NTN terjadi penurunan dengan nilai NTP sebesar 104,39, NTUP sebesar 111,84 serta NTN sebesar 115,88.  Penurunan NTP disebabkan oleh indeks harga hasil produksi pertanian (lt) yang tercatat menurun sebesar 0,52 persen dan peningkatan indeks harga yang dibeli petani (lb) sebesar 0,47 persen. Selanjutnya, dari sektor ekpor-impor, ekspor Maluku pada September 2022 memiliki nilai sebesar USD 7,365,799 atau 7.365.799 Kgs. Nilai ekspor tersebut meningkat drastis apabila dibandingkan Agustus 2022 kemarin. Sementara itu, transaksi impor pada September 2022 mengalami penurunan jika dibandingkan Agustus 2022 yaitu menjadi sebesar USD 5,116,711 atau 4,662,882 Kgs.

Issue Ekonomi Regional Maluku

Inflasi di Provinsi Maluku mengalami penurunan pada September 2022 yang disebabkan oleh deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sejalan dengan kondisi cuaca yang mulai membaik pada beberapa wilayah. Selain itu, deflasi signifikan pada kelompok tersebut turut didukung oleh peningkatan suplai komoditas perikanan tangkap dan sebagian besar komoditas hortikultura sejalan dengan musim tangkap maupun musim panen yang jatuh pada bulan September 2022. Dalam rangka menjaga stabilitas inflasi sekaligus upaya peningkatan perekonomian Provinsi Maluku selama September 2022, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku telah melaksanakan beberapa program kerja seperti Gerakan Menanam Cabai dan Bawang Merah di wilayah Provinsi Maluku dengan melakukan pembagian 12.200 bibit cabai kepada petani yang dimaksudkan untuk mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Provinsi Maluku dalam rangka meningkatkan produksi. Selanjutnya, TPID juga melaksanakan operasi pasar murah komoditas bawang merah, cabai, minyak goreng, beras, gula pasir, dan telur di 5 titik pasar di Kota Ambon pada Minggu I-II September 2022.

Kanwil DJPb Provinsi Maluku turut mendukung pelaksanaan program dari TPID sebagai bagian dari menjaga stabilitas inflasi di regional Maluku. Salah satu dukungan yang diberikan adalah hadirnya Kanwil DJPb Provinsi Maluku dalam High Level Meeting (HLM) yang dilaksanakan di Waimital, Seram Bagian Barat bersamaan dengan kegiatan panen bersama. Dengan adanya partisipasi dalam kegiatan tersebut, Kanwil DJPb Provinsi Maluku telah ikut mendukung program pengendalian inflasi daerah di Provinsi Maluku agar nantinya perekonomian dapat berjalan dengan baik dan tidak berada dalam masa sulit.