Pada hari Rabu, 28 Februari 2020 KPPN Madiun mengadakan pengajian rutin bulanan yang diikuti oleh seluruh pegawai KPPN baik yang berjabatan sebagai PNS, PPNPN dan peserta PKL dari beberapa SMK dan dari mahasiswa PKN STAN. Pada kesempatan kali ini, ustadz yang diundang menjadi penceramah adalah Ustadz Gus Nushron As’adi dari Demangan. Acara dimulai pada pukul 16.00 WIB dipandu pembawa acara dari salah satu mahasiswa PKN STAN.
Setelah pembukaan, dilanjutkan dengan pelantunan ayat ayat suci Al-Qur'an oleh M. Rafidan Alim, ia melantukan surat Ar-Rad dengan isi membahas ketauhidan. Kemudian masuk acara inti yaitu ceramah dengan tema berkaitan juga dengan bacaan Al-Qur'an yang dibacakan. Ustadz Nushron mengawali pengajian dengan membahas pentingnya mempelajari ilmu apapun walau itu tidak berkaitan dengan budaya dan kehidupan kita. Contoh yang diberikan beliau adalah kita juga boleh mempelajari ilmu lintas agama seperti dalam kitab agama Buddha, dan agama lainnya. Banyak pelajaran baik untuk kehidupan yang dapat dipetik dari ajaran agama lain, yang tidak ada salahnya sama sekali jika kita menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu manusia juga harus berpandangan luas dan tidak langsung mengecap salah semua pelajaran dan prinsip yang berasal dari suku atau agama yang sangat berbeda dengan kita bahkan yang hanya berbeda mazhab saja dengan kita. Kita harus belajar memahami, jika pelajaran tersebut tidak bertentangan dengan ajaran kita dan bukan merupakan dosa atau tidak mencampuri akidah, maka tidak ada salahnya sama sekali jika kita menerapkannya dalam hidup kita. Ilmu Allah itu sangat luas, sangat disayangkan jika kita tidak ada ketertarikan untuk mempelajarinya sedikit demi sedikit. Ilmu Allah tidak hanya sekedar agama Islam.
Beliau menjelaskan bahwa setiap manusia dibagi ilmunya oleh tuhan dengan ilmu yang berbeda beda untuk setiap kepala, tujuannya adalah agar ilmu tersebut saling membagi dan melengkapi. Agar tercipta keadaan bahwa manusia itu saling membutuhkan satu sama lain dan saling membutuhkan jasa satu sama lain. Dengan ilmu yang dibagi bagi tersebut terciptalah manusia dengan kecerdasannya masing masing dalam masing masing fungsi di kehidupan sosial. Fungsi tersebut akan membentuk sebuah tanggung jawab dimana tanggung jawab tersebut bukan diberikan Allah swt untuk membebani manusia namun guna memberikan kesempatan untuk berbuat baik kepada sesama sehingga muncullah manfaat bagi kehidupan sosial dan manfaat pahala bagi yang melakukannya.
Kita diwajibkan membagi ilmu ke siapapun, mempengaruhi dengan kebaikan walau sekecil apapun, berteman dengan siapapun karena dakwah yang kuat adalah yang mendekati orang orang munkar, maka boleh berteman dengan orang yang belum baik pun selama keburukan tersebut tidak mempengaruhi kita namun kita yang mempengaruhinya dengan kebaikan.
Pada akhir ceramah beliau menekankan bahwa ketahuidan Allah hadir disetiap segmen kehidupan. Kemudian acara selanjutnya adalah do’a yang dipimpin oleh ustadz Nushron dilanjutkan penutup oleh pembawa acara. Acara selesai pada pukul 17.00 WIB dan berjalan dengan lancer, hikmat dan tanpa hambatan.
Suciana/2 Feb 2020