Liputan Kegiatan Jambore Pengelola SDM Ditjen Perbendaharaan tahun 2014 lokasi Surabaya
Surabaya, perbendaharaan.go.id &ndash sejumlah 109 Pegawai dan Pejabat Ditjen Perbendaharaan yang berasal dari Kasubbag Kepegawaian Kanwil, Kasubbag Umum KPPN, dan Pelaksana pada Subbag Kepegawaian Kanwil, mengikuti Jambore/Rakor Pengelolaan SDM yang diadakan pada tanggal 12 s.d 15 Maret 2014, di Surabaya. Para peserta yang hadir berasal dari lingkup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Sulawesi, Maluku, Papua, Nusa Tenggara, Bali, Kalimantan Timur , D.I Yogjakarta dan Jawa Timur.
Acara diawali dengan penyampaian laporan kegiatan yang disampaikan oleh Kepala Bagian Kepegawaian Ditjen Perbendaharaan, Teguh Dwi Nugroho. Dalam laporannya, Teguh menyampaikan bahwa Jambore / Rakor Pengelolaan SDM Ditjen Perbendaharaan Tahun 2014 diselenggarakan sebagai forum penyamaan persepsi bagi seluruh pengelola SDM pusat dan instansi vertikal dalam mengantisipasi sejumlah current issue dan permasalahan pengelolaan SDM. Disamping itu, kegiatan ini dilakukan sebagai ajang penyegaran (refreshment) dan updating informasi para pengelola SDM, terhadap perkembangan kebijakan dan peraturan di bidang pengelolaan SDM terkini.
&ldquoKegiatan ini selain disusun dengan format rakor lazimnya, juga diisi dengan kegiatan outdoor berupa Capacity Building , diharapkan dengan suasana kegiatan yang berbeda akan melahirkan kebersamaan yang bernilai lebih, dan berdampak pada eratnya kemitraan antar pengelola SDM Ditjen Perbendaharaan, baik pusat dan daerah&rdquo imbuh teguh.
Selanjutnya, disampaikan pula sambutan Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Timur, Pardiharto. Mengawali sambutannya, pardiharto menjelaskan bahwa terdapat tiga hal penting yang harus dimiliki pegawai Ditjen Perbendaharaan dalam bekerja antara lain dalam bekerja harus mempunyai tujuan/visi, dalam bekerja harus mempunyai semangat, dan dalam bekerja kita harus mempunyai kearifan lokal budaya masyarakat setempat. Kemudian beliau menyampaikan arahan Direktur Jenderal Perbendaharaan terkait Jambore Pengelola SDM Ditjen Perbendaharaan dengan menyampaikan beberapa current issue pengelolaan SDM seperti implementasi Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang sangat mempengaruhi kebijakan pengelolaan kepegawaian/SDM Ditjen Perbendaharaan.
&ldquoDengan diberlakukannya UU Aparatur Sipil Negara (ASN) maka pengelolaan SDM kita akan mengalami dinamika maka dituntut pengelolaan SDM yang lebih baik dan strategis pula, Penambahan batas usia pension PNS tentu saja berdampak bagi kebijakan strategis Ditjen Perbendaharaan di masa mendatang. Tidak bisa dipungkiri bahwa banyaknya pegawai Ditjen Perbendaharaan yang &ldquobatal&rdquo pensiun di tahun ini, berpotensi menjadi tantangan ekstra bagi para pengelola SDM Ditjen Perbendaharaan. Pada usia-usia pensiun tersebut, mungkin beberapa pegawai mengalami kecenderungan untuk kurang produktif dalam bekerja, hal ini menjadi tantangan bagi para pengelola kepegawaian untuk berfikir strategis, taktis dan kreatif dalam membantu pimpinan unit kerjanya masing-masing untuk memberdayakan para pegawai tersebut, agar mereka jangan sampai menjadi preseden yang kurang baik atau dianggap menjadi beban, terutama kinerja dan kondite bagi organisasi Ditjen Perbendaharaan&rdquo Ungkap Pardiharto.
Masih dalam sambutannya, pardiharto menyampaikan arahan Dirjen Perbendaharaan berikutnya terkait dengan assessment center, carreer path, dan talent pool dimana, kebijakan strategis ini bertujuan untuk memperoleh dan melahirkan SDM Ditjen Perbendaharaan yang kompeten dan mumpuni dalam menghadapi kompleksnya bidang pekerjaan di masa mendatang.
Selanjutnya, dengan mulai dilaksanakannya piloting SPAN, persiapan SAKTI, implementasi akuntansi pemerintah berbasis Akrual serta optimalisasi peran instansi vertikal Ditjen Perbendaharaan seperti pergeseran peran strategis Kanwil Ditjen Perbendaharaan yang berbasis selayaknya sebuah lembaga kajian, jelas akan membutuhkan SDM yang kompeten dan mumpuni. Selain itu, permasalahan-permasalahan SDM yang mungkin sekilas terlihat rutin, sederhana dan cenderung bersifat administratif tetapi tetap memerlukan perhatian serius, seperti permasalahan terkait pemenuhan hak dan penegakan disiplin juga memerlukan penyamaan persepsi dalam mengantisipasi dan menindaklanjutinya.
&ldquojadikan jambore kali ini sebagai wahana memperbaharui dan meningkatkan wawasan dan kompetensi kita, sekaligus sebagai media kita menyelaraskan persepsi, gerak dan langkah bersama seluruh pengelola SDM Ditjen Perbendaharaan&rdquo ucap pardiharto mengakhiri sambutannya.
Dilaporkan Oleh : Imam Saroni &ndash Tim Media Center DJPBN