Pasaman Barat, 12 Juni 2025 - Pemerintah pusat melalui Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sumatera Barat terus memperkuat perannya sebagai penggerak ekonomi daerah. Dalam kunjungan kerja dua hari ke Kabupaten Pasaman Barat, Kepala Kanwil DJPb Sumbar beserta jajaran mendorong percepatan pemanfaatan anggaran dan penguatan infrastruktur strategis, termasuk peninjauan pembangunan Pelabuhan Teluk Tapang dan revitalisasi industri pakan ternak Kinali.
Dalam forum koordinasi yang digelar di Rumah Dinas Bupati Pasaman Barat pada Rabu (11/6), Kepala Kanwil DJPb Sumbar mengungkapkan bahwa realisasi Transfer ke Daerah (TKD) untuk Pasaman Barat telah mencapai Rp401,86 miliar atau 36,44% dari total alokasi Rp1,1 triliun.
“Setiap rupiah TKD harus berdampak. Kita tidak hanya mentransfer dana, tapi juga harapan, infrastruktur, dan masa depan,” tegas Kepala Kanwil DJPb Sumbar dalam forum yang turut dihadiri Bupati Pasaman Barat H. Yulianto, S.H., M.M., Wakil Bupati H. M. Ihpan, Sekretaris Daerah, serta sejumlah kepala dinas.
Sebagai bagian dari fungsi Regional Chief Economist (RCE), DJPb hadir untuk mengawal belanja produktif dan menjaga kesinambungan fiskal antara pusat dan daerah.
Kunjungan juga difokuskan pada percepatan pembangunan Pelabuhan Teluk Tapang, salah satu proyek strategis nasional yang berpotensi menjadi pusat kegiatan ekspor Sumatera Barat. Hingga kini, pembangunan akses jalan telah menyerap anggaran sekitar Rp840 miliar, dengan sisa sekitar 5 kilometer dan beberapa jembatan utama yang tengah difokuskan penyelesaiannya.
Dengan estimasi kebutuhan infrastruktur mencapai Rp6 triliun, pelabuhan ini dirancang untuk mendukung ekspor komoditas unggulan seperti CPO dan bijih besi, sekaligus membuka jalur logistik baru bagi kawasan barat Sumatera. Saat ini, telah dimanfaatkan lahan seluas 122 hektare dari total kebutuhan 500 hektare, sementara proses kajian tengah dilakukan untuk pelepasan lahan di kawasan hutan lindung yang tersisa.
“Bukan hanya pelabuhan, ini adalah infrastruktur peradaban,” ujar Bupati Yulianto.
Selain itu, rombongan juga mengunjungi Pabrik Pakan Ternak Kinali milik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Pabrik berkapasitas 100 ton per hari ini menjadi tumpuan baru bagi pengembangan industri peternakan dan penyerapan hasil jagung lokal.
Fasilitas ini telah rampung uji coba produksi dan tengah menunggu finalisasi kerja sama dengan mitra swasta. Diharapkan, kehadiran industri ini mampu menciptakan efek berantai terhadap peningkatan kesejahteraan petani, penguatan industri peternakan, dan pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Daerah Pasaman Barat menegaskan upaya transformasi fiskal melalui optimalisasi pendapatan daerah. Sejumlah langkah strategis tengah didorong, seperti kerja sama dengan sektor swasta, monetisasi aset daerah, penguatan BUMD, hingga efisiensi dan kualitas belanja.
“Kami bukan hanya bendahara negara. Kami adalah navigator pembangunan,” tegas Kepala Kanwil DJPb, menegaskan peran strategis lembaganya dalam mengawal arah belanja publik.
Kunjungan kerja ini menjadi bukti nyata bahwa Pasaman Barat bukan sekadar wilayah penyangga, tetapi telah berkembang menjadi poros pertumbuhan strategis Sumatera Barat. Dengan dukungan TKD yang signifikan, infrastruktur pelabuhan internasional yang kian mendekati penyelesaian, dan sektor industri yang mulai bergeliat, Pasaman Barat dinilai siap menyalakan mesin pertumbuhan ekonomi secara mandiri.
“Kalau hari ini kita berani menyambut investasi, membangun pelabuhan, menyerap jagung rakyat, dan mengelola TKD secara produktif, maka hari esok bukan lagi soal harapan tapi kenyataan,” tutup Kepala Kanwil DJPb. [Kontributor Bayu Agatyan (Kepala Bidang PAPK)]
