JAKARTA - Hakordia tahun 2024 mengusung tema "Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju." Secara keseluruhan, tema ini mengandung filosofi bahwa Indonesia membutuhkan penguatan komitmen dari seluruh elemen bangsa untuk bersatu padu memberantas korupsi demi terwujudnya tujuan pembangunan nasional dengan memanfaatkan tiga momentum besar di Indonesia: pergantian kepemimpinan nasional; pembangunan Ibu Kota Baru Nusantara; dan menuju Indonesia Emas 2045. Lalu, bagaimana asal usul dilaksanakannya Hakordia? dan bagaimana keseruan perayaan Hakordia di KPPN Jakarta I?.
Hakordia adalah singkatan dari Hari Antikorupsi Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 9 Desember. Peringatan ini merupakan inisiatif global yang dideklarasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2003 setelah diadopsinya United Nations Convention Against Corruption (UNCAC). Tujuan utama Hakordia adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di seluruh dunia tentang bahaya korupsi dan pentingnya upaya kolektif dalam mencegah serta memberantasnya. Di Indonesia, Hakordia menjadi momen penting bagi pemerintah, lembaga antikorupsi, dan masyarakat untuk menegaskan komitmen dalam membangun tata kelola pemerintahan yang bersih dan berintegritas.
|
Hakordia dirayakan dengan berbagai kegiatan yang melibatkan pemerintah, organisasi masyarakat sipil, akademisi, dan sektor swasta. Kegiatan ini biasanya mencakup seminar, diskusi publik, pameran, kampanye media, serta peluncuran program antikorupsi. Di Indonesia, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berperan sebagai lembaga utama yang mengoordinasikan peringatan Hakordia. Melalui berbagai kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin memahami bentuk-bentuk korupsi, dampaknya terhadap kehidupan sosial-ekonomi, serta cara mencegahnya. Korupsi merupakan masalah serius yang dapat merusak tatanan ekonomi, sosial, dan politik suatu negara. Praktik korupsi mengakibatkan penyalahgunaan kekuasaan, hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, serta ketimpangan ekonomi yang makin parah. Oleh karena itu, Hakordia menjadi kesempatan penting untuk mengevaluasi langkah-langkah pemberantasan korupsi yang sudah diambil dan memperkuat kerja sama antar pemangku kepentingan untuk menciptakan sistem yang lebih transparan dan akuntabel. |
 |
Melalui Hakordia, diharapkan tercipta budaya antikorupsi yang tertanam kuat dalam masyarakat. Kesadaran ini tidak hanya penting untuk menekan angka korupsi, tetapi juga untuk mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam pengawasan dan pelaporan praktik-praktik korupsi. Dengan demikian, Hakordia bukan hanya sekadar peringatan seremonial, melainkan momentum strategis untuk memperkuat komitmen bersama dalam melawan korupsi demi mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi semua.
Pada KPPN Jakarta I, Hakordia 2024 dilaksanakan dalam 2 agenda kegiatan, yakni menghadiri Diseminasi Antikorupsi yang diselenggarakan oleh Kanwil DJPb Provinsi DKI Jakarta secara daring (21/11) dan melaksanakan kegiatan senam bersama dan kampanye antikorupsi kepada masyarakat luas (29/11). Peringatan Hakordia 2024 di KPPN Jakarta I bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta kepada NKRI, meningkatkan kesadaran akan bahaya korupsi serta upaya bersama dalam pencegahannya, menginternalisasi nilai integritas Kementerian Keuangan, dan memperkuat pemahaman pegawai serta satuan kerja tentang gratifikasi dan cara menghindarinya.
 |
 |
 |
Kampanye antikorupsi (29/11) dilaksanakan dengan membagikan souvenir dengan label antikorupsi dan hakordia 2024 kepada masyarakat di sekitar KPPN Gedung Jalan Juanda. Kegiatan terlebih dulu diawali dengan penyampaian pesan-pesan integritas dari para pimpinan KPPN Lingkup Juanda.
- Kepala KPPN Jakarta I, Bapak Jamaluddin Ambo Dai mengajak peserta untuk bersinergi, bergerak bersama untuk berantas korupsi. Momen Hakordia 2024 ini dengan memulai dari hal yang kecil, memulai dari diri kita dan mulai saat ini untuk bersama berantas korupsi dengan Tolak dan Laporkan semua gratifikasi illegal;
- Kepala KPPN Jakarta IV, Bapak Made Cana Armaya menyampaikan bahwa bersyukur dengan apa yang dimiliki dan hidup dengan sederhana sebagai ihktiar untuk terhindar dari korupsi. Karena gaya hidup konsumtif dapat memicu sikap koruptif. Mari kita semua dapat menjaga diri dan keluarga kita dari perilaku konsumtif dan bermewah mewah serta menjaga aktifitas pada sosial media yang dapat mempengaruhi image masyarakat kepada Pegawai Kemenkeu khususnya seperti Gaji besar, Kementerian Sultan, dan image negatif lainnya;
- Kepala KPPN Jakarta VI, Bapak Bayu Aji Nugraha berpesan bahwa keluarga dan lingkungan sosial memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak. Dukungan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan transparansi sangatlah krusial. Kita harus dapat memberi contoh yang baik dan lingkungan tumbuh kembang anak yang menjunjung tinggi nilai integritas agar nilai integritas tertanam sejak dini. Berani Jujur itu HEBAT;
- Kepala KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah, Bapak Suharno berpesan bahwa Integritas merupakan salah satu nilai-nilai dasar pribadi yang harus dimiliki masyarakat. Nilai-nilai ini dapat berasal dari nilai kode etik di tempat dia bekerja, nilai masyarakat atau nilai moral pribadi. KPK merilis sembilan nilai integritas yang bisa mencegah terjadinya tindak korupsi. Kesembilan nilai itu adalah (Jumat Bersepeda Kk) Jujur, Mandiri, Adil, Tanggung jawab, Berani,Sederhana, Peduli, Disiplin dan Kerja keras. Jangan pernah lelah untuk menjaga integritas menuju Indonesia Emas 2045.
***
KPPN Jakarta I, IHSAN !!!
Inovatif, Harmonis, Sigap, Akuntabel, Nyaman
