JAKARTA - KPPN Jakarta I kembali menggelar Dialog Kinerja dan Risiko Organisasi (DKRO) pada Senin (10/03). Acara yang berlangsung secara daring melalui Microsoft Teams ini menjadi wadah penting dalam mengevaluasi capaian kinerja hingga Februari 2025, pembaruan manual Indikator Kinerja Utama (IKU), serta strategi mitigasi risiko ke depan.
Pembaruan IKU 2025: Adaptasi untuk Kinerja Optimal
Salah satu fokus utama dalam DKRO kali ini adalah pembahasan manual IKU 2025 yang mengalami beberapa perubahan signifikan dibanding tahun sebelumnya. Kepala Subbagian Umum menguraikan adanya penyesuaian dalam sasaran strategis, formula perhitungan, serta target kinerja. Beberapa indikator mengalami pembaruan, seperti Indeks Kualitas Nilai IKPA K/L yang kini memasukkan tambahan komponen perhitungan untuk menyesuaikan dengan kondisi terkini.
Selain itu, Indeks Kepuasan Layanan KPPN kini lebih komprehensif dengan tiga elemen utama: Indeks Kepuasan Layanan, Indeks Edukasi dan Komunikasi (Edukkom), serta Indeks Layanan Hai CSO. Perubahan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih akurat terkait kualitas layanan KPPN serta meningkatkan transparansi dalam evaluasi kinerja.
![]() |
![]() |
Evaluasi Kinerja: Pencapaian dan Tantangan
Dalam sesi evaluasi kinerja hingga Februari 2025, berbagai indikator menunjukkan hasil positif. Indeks Kualitas Nilai IKPA K/L bahkan melampaui target dengan nilai sempurna 100. Begitu pula dengan Tingkat Implementasi Penajaman Tugas Financial Advisory yang berhasil mencapai 100%. Namun, masih ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan, seperti Indeks Kepuasan Layanan KPPN yang baru mencapai 3,33 dari target 4. Hal ini disebabkan oleh masih tertundanya pelaksanaan Indeks Efektivitas Edukasi dan Komunikasi yang rencananya baru akan terealisasi melalui ajang IKPA Awards pada 19 Maret 2025.
Sementara itu, pemantauan terhadap penyaluran Dana Transfer ke Daerah masih menunggu data final dari kantor pusat. KPPN Jakarta I memastikan bahwa proses ini akan terus dikawal agar tidak menghambat efektivitas pelaksanaan anggaran.
Manajemen Risiko: Mengantisipasi Tantangan ke Depan
Manajemen risiko juga menjadi perhatian utama dalam DKRO kali ini. KPPN Jakarta I telah mengidentifikasi 12 risiko utama, dengan enam di antaranya sudah dalam tahap mitigasi. Kepala Seksi MSKI menyampaikan bahwa secara keseluruhan, tren risiko hingga Februari masih stabil, meskipun terdapat beberapa risiko dengan kemungkinan dampak tinggi yang perlu diawasi secara ketat.
Kepala KPPN Jakarta I, Jamaluddin, menegaskan pentingnya disiplin dalam menyampaikan laporan dan komitmen untuk terus meningkatkan kinerja di atas target yang telah ditetapkan. Ia juga mengingatkan agar setiap kendala, seperti keterlambatan penerbitan SP2D akibat gangguan aplikasi, didokumentasikan dengan baik sebagai bahan evaluasi dan peningkatan layanan ke depan.
DKRO Maret 2025 berjalan dengan lancar dan menghasilkan sejumlah tindak lanjut strategis yang akan segera diterapkan. Dengan semangat transformasi dan mitigasi risiko yang lebih kuat, KPPN Jakarta I siap menghadapi tantangan ke depan dan terus berinovasi dalam pengelolaan keuangan negara. Karena di era digital ini, adaptasi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan!
***
KPPN Jakarta I, IHSAN !!!
Inovatif, Harmonis, Sigap, Akuntabel, Nyaman