JAKARTA - Rabu (21/05), suasana di KPPN Jakarta I terasa berbeda. Di Ruang Middle Office, para pegawai, PPNPN, serta siswi magang dan PKL berkumpul untuk sebuah kegiatan yang tidak biasa: sesi Morning Call yang dirangkai dengan Psikoedukasi bertema “The Power of Motivation.” Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda rutin bertajuk Kopi Daring, Morning Call, Kamis Optimis dan Olahraga Bersama yang berlangsung selama bulan Mei.
Pukul delapan tepat, kegiatan dibuka oleh Bapak Nanda Kurnia sebagai MC. Disusul pembacaan doa pagi oleh Bapak Fitriyanto, lalu yel-yel penuh semangat yang dipandu oleh Indra Timbul Tua Mangunsong. Teriakan yel-yel menggema, menghidupkan ruang dan menyatukan semangat semua yang hadir.
Namun, puncak dari seluruh rangkaian pagi itu adalah ketika Bapak Jamaluddin Ambo Dai, Kepala KPPN Jakarta I, maju menyampaikan materi utama. Dengan penuh semangat dan gaya bicara yang membumi, beliau mengajak peserta untuk kembali memaknai apa arti motivasi dan kesuksesan dalam hidup.
“Motivasi itu arahnya selalu tentang kesuksesan,” ujar Pak Jamal membuka materinya.
“Tapi, kesuksesan tidak selalu soal harta atau jabatan. Bisa jadi tentang cinta dan kontribusi.”
Beliau kemudian melemparkan pertanyaan reflektif: "Apa arti sukses menurut Anda?"
Sdr. Fitriyanto menjawab bahwa kesuksesan baginya adalah saat ia melihat anak-anaknya berhasil. Sedangkan Maulana Akbar menambahkan, sukses adalah ketika anak-anak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Suasana jadi hangat—penuh makna.
![]() |
Pak Jamal lalu menjelaskan bahwa menurut para ahli, kesuksesan bisa dilihat dari beberapa indikator:
|
Lalu, apa sebenarnya motivasi itu?
Pak Jamal menjelaskan bahwa kata motivation berasal dari kata motion—yang berarti bergerak. “Motivasi adalah alasan yang membuat kita bergerak,” katanya. Mengutip Anthony Robbins, beliau menyampaikan:
“Emotion creates motion, and motion creates emotion.”
“Artinya, rasa bisa membangkitkan gerak. Tapi bahkan jika belum punya semangat, tetaplah bergerak — karena gerak bisa menumbuhkan semangat.”
Salah satu poin penting yang disampaikan adalah kecenderungan orang untuk menunggu semangat datang dulu, baru mulai bergerak. Padahal, menurutnya, gerak dulu baru semangat muncul. Itulah kenapa self-motivation sangat penting—karena kita tidak bisa selalu berharap ada motivator setiap hari.
Pak Jamal pun menjelaskan bahwa motivasi datang dari dua hal:
-
Keinginan untuk mendapatkan kesenangan (pleasure), dan
-
Usaha untuk menghindari penderitaan (pain).
Untuk memperjelas, peserta diajak bermain sebuah game sederhana berjudul “Rana dan Rani”. Game ini menggambarkan bagaimana keputusan dan tindakan kita selalu berpijak pada dua motivasi dasar tersebut.
![]() |
![]() |
Motivasi, lanjut beliau, bisa naik, turun, bahkan hilang. Oleh karena itu, penting untuk menjaga dan membangun motivasi setiap hari, salah satunya dengan self-motivation. Berikut adalah 7 strategi yang bisa diterapkan:
-
Lakukan positive affirmation (afirmasi positif),
-
Ubah kata-kata negatif jadi positif,
-
Ambil risiko dalam hidup,
-
Visualisasikan apa yang ingin dicapai secara detail,
-
Berpikir besar (think big),
-
Buat target yang menantang, dan
-
Ambil tindakan setiap hari, sekecil apapun.
Untuk menekankan pentingnya keberanian mengambil risiko, Pak Jamal bahkan memperagakan sebuah sulap menggunakan kartu—sebuah metafora yang menggambarkan bahwa dalam setiap usaha, selalu ada ketidakpastian yang harus dihadapi dengan keyakinan.
Peserta juga diajak menonton video reflektif. Isinya menyentuh: tentang seseorang yang tidak menyerah dalam kesulitan, justru menjadikan itu sebagai batu loncatan untuk sukses. Di akhir sesi, beliau menekankan pentingnya menghargai setiap langkah kecil dan memberikan apresiasi atas proses, bukan hanya hasil.
Sebagai penutup yang menyegarkan, seluruh peserta bersama-sama melakukan “Tos Semangat” — simbol dari energi positif dan komitmen bersama untuk terus bergerak maju.
Kegiatan pagi itu bukan sekadar rutinitas, tetapi menjadi pengingat bahwa dalam upaya mewujudkan Zona Integritas menuju WBK/WBBM, setiap individu di KPPN Jakarta I perlu menjaga semangat, integritas, dan pelayanan berkualitas tanpa biaya. Karena sukses, pada akhirnya, adalah milik mereka yang tetap memilih untuk terus bergerak — bahkan saat semangat itu belum datang.
***
KPPN Jakarta I, IHSAN !!!
Inovatif, Harmonis, Sigap, Akuntabel, Nyaman