JAKARTA - Dalam rangka memperkuat sinergi, evaluasi kinerja, serta pengelolaan risiko organisasi, KPPN Jakarta I menggelar Dialog Kinerja dan Risiko Organisasi (DKRO) bulan Mei 2025 secara daring melalui Microsoft Teams pada Kamis (22/05). Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pejabat dan pegawai KPPN Jakarta I, dengan agenda utama mencakup pembahasan capaian kinerja Kemenkeu Three Triwulan II 2025 (s.d. April), usulan dan refinement IKU/IKI 2025–2026, pemantauan manajemen risiko, serta isu strategis lainnya.
Acara dimoderatori oleh Kepala Subbagian Umum, Bapak Suwardi, yang membuka rapat dengan menegaskan pentingnya DKRO sebagai forum konsolidasi internal yang berkelanjutan. Dalam paparannya, beliau menyampaikan bahwa 11 IKU telah mencapai target, 2 IKU masih dalam proses pelaksanaan hingga Juni, dan 2 lainnya belum dapat dinilai karena menunggu hasil dari kantor pusat dan kanwil.
Satu per satu Kepala Seksi menyampaikan capaian IKU cascading masing-masing. Seksi MSKI melaporkan pencapaian yang bervariasi, antara lain IKU Indeks Kualitas Nilai IKPA K/L sebesar 92,05 dengan tantangan pada komponen penyerapan anggaran oleh satker, serta keberhasilan layanan HAICSO dan digitalisasi keuangan yang sudah mencapai indeks maksimal. Di sisi lain, realisasi tugas Financial Advisory masih perlu ditingkatkan karena dua kegiatan (Local Government dan Special Mission) belum terlaksana. Beberapa indikator lainnya, seperti akurasi perencanaan kas dan pengelolaan keuangan digital, menunjukkan hasil menggembirakan.
Seksi Vera turut menyampaikan pencapaian maksimal untuk Indeks Kualitas LKK Kuasa BUN dan LPJ Bendahara K/L, meskipun tantangan baru muncul dalam implementasi LPJ untuk satker perwakilan luar negeri. Sementara itu, Seksi Pencairan Dana berhasil mencatat capaian optimal dalam penyelesaian SP2D, begitu pula Seksi Bank dalam menangani retur SP2D dan penyaluran dana transfer ke daerah. Seksi ini juga bersiap untuk alih tugas pengelolaan retur SP2D ke Seksi Vera di bulan berikutnya. Pada pembahasan capaian IKU dari Subbag Umum, disampaikan bahwa capaian pengelolaan SDM, pengelolaan BMN dan pengadaan, serta kinerja TIK sudah mencapai atau bahkan melampaui target. Namun, capaian pada dokumen SFO masih terkendala teknis pada aplikasi dan menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan. |
![]() |
Diskusi berlanjut ke penyusunan dan refinement IKU/IKI untuk tahun 2026 dan sisa tahun 2025. Beberapa pekerjaan penting yang belum terwadahi dalam IKU saat ini menjadi perhatian, seperti penguatan pelaporan keberlanjutan program WBK/WBBM, pengelolaan mutu ISO 9001:2015, dan penanganan MPHL-BJS serta keterlanjuran setoran.
Pemantauan manajemen risiko menjadi bagian penting dalam agenda. Berdasarkan pemaparan oleh Sdr. Canggih, seluruh rencana mitigasi dan sistem pengendalian telah berjalan sesuai rencana. Salah satu risiko strategis, yaitu risiko peretasan aplikasi KKP, telah berhasil diturunkan levelnya dari 24 menjadi 19. Peningkatan kesadaran keamanan data, termasuk penggantian password berkala dan kepatuhan terhadap kode etik presensi, ditekankan kepada seluruh pegawai.
Menutup DKRO, Kepala KPPN Jakarta I, Bapak Dona Junianto, menyampaikan arahan strategis. Beliau menyoroti pentingnya optimalisasi capaian IKPA, khususnya pada bulan Juni sebagai periode krusial untuk pengisian capaian output satker. Beliau juga meminta agar pencapaian SP2D yang masih ditemukan melebihi 1 jam dapat segera dievaluasi secara menyeluruh dengan dokumentasi yang kuat, mengingat proses ini akan segera dialihkan ke Direktorat PKN. Arahan lainnya meliputi percepatan pelaksanaan kegiatan Financial Advisory dan peningkatan konsistensi pengawalan capaian seluruh IKU.
Kegiatan DKRO kali ini tidak hanya menjadi sarana monitoring dan evaluasi semata, melainkan juga merupakan momen reflektif dalam memperkuat integritas, akuntabilitas, serta budaya kerja unggul di lingkungan KPPN Jakarta I. Hal ini sejalan dengan semangat pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) yang terus digaungkan di setiap lini kerja.
Karena capaian bukan sekadar angka—ia adalah bukti nyata kerja keras, kolaborasi, dan integritas. Menuju KPPN yang semakin profesional, berintegritas, dan melayani!
***
KPPN Jakarta I, IHSAN !!!
Inovatif, Harmonis, Sigap, Akuntabel, Nyaman