Jakarta, djpb.kemenkeu.go.id. Perbendaharaan bukan sekadar tentang pengelolaan kas baik di pusat maupun di daerah, apalagi dalam situasi di mana dunia bergerak dan bergejolak dengan kenaikan inflasi yang diikuti kenaikan suku bunga dan penguatan kurs dolar AS. Dalam pelantikan para pejabat Kementerian Keuangan di Aula Mezzanine, Gedung Djuanda I Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (1/11), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berpesan untuk merespons situasi yang dinamis tersebut dengan baik, sekaligus pada saat yang sama menjaga pelaksanaan APBN agar tetap sehat.
"DJPb juga memiliki fungsi sebagai manajer keuangan di daerah yang tidak saja menghitung cash in cash out, tetapi melalui forum Assets and Liabilities Committee (ALCo) kita terus melakukan penelitian dan kajian dampak dari operasi APBN terhadap perekonomian nasional maupun daerah. Oleh karena itu pelaksanaan ALCo terutama di daerah perlu terus didorong dan ditingkatkan kualitasnya. Pengalaman Pak Prima sebagai Dirjen Perimbangan Keuangan menjadi sangat tepat untuk bisa melihat dari sisi dimensi daerah dan dimensi instrumen keuangan transfer ke daerah, dikombinasikan dengan fungsi Treasury," jelas Menkeu.
Realisasi belanja APBN Tahun 2022 yang baru mencapai 61,6 persen pada akhir bulan September 2022 juga mendapatkan perhatian dari Menkeu. "Dalam waktu 3 bulan ini, belanja negara harus segera terealisasi dengan optimal dan pelaksanaan anggaran harus tetap berjalan tanpa menimbulkan ketidakefisienan atau kualitas belanja yang menurun. Kita fokus menggunakan keuangan negara, APBN dan APBD, agar makin teliti dan efektif dalam mencapai prioritas pembangunan nasional," tegasnya dalam kegiatan yang juga diikuti secara daring oleh sejumlah pejabat yang dilantik ini.
"Saya harap DJPb tidak berhenti belajar, tidak berhenti dalam peningkatan kualitas dan kemampuan untuk berinovasi serta berkreasi. DJPb termasuk unit Eselon 1 yang telah dan terus melakukan banyak reformasi yang mendapatkan pujian, jadi saya harap estafet kepemimpinan ini akan terus meningkatkan mutu dan reputasi DJPb."
Adapun kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan masa jabatan sebelumnya Hadiyanto yang memasuki masa pensiun, Menkeu atas nama jajaran Kementerian Keuangan menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih.
"Ini adalah sebuah perjalanan karier yang luar biasa dan sangat impresif. Pak Hadiyanto menggambarkan sebuah tour of duty yang lengkap dan mengakhiri kinerja dan karier di Kementerian Keuangan sebagai Direktur Jenderal Perbendaharaan," sebutnya. [LRN/DK]
