Jakarta, perbendaharaan.go.id &ndash Menjawab spekulasi yang beredar selama ini, Presiden SBY menunjuk Agus Dermawan Wintarto Martowardojo sebagai Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu II menggantikan Sri Mulyani Indrawati, dan Anny Ratnawati sebagai Wakil Menteri Keuangan. Hal tersebut disampaikan dalam jumpa pers di kediaman pribadi Presiden, Puri Cikeas Bogor, Rabu malam (19/5).
Mengenal Agus Lebih Jauh
Agus Dermawan Wintarto Martowardojo adalah pria kelahiran Amsterdam, Belanda, 24 Januari 1956. Agus adalah seorang bankir yang sejak Mei 2005 menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri. Sebelumnya menjabat di bank negara, Agus bertugas sebagai Direktur Utama Bank Permata selama tiga tahun. Selain Bank Mandiri dan Bank Permata, ia pernah bekerja di Bank of America (1984) melalui Officer Development Program dan sebagai International Loan Officer, lalu Bank Niaga (1986-1994) sebagai Vice President, Corporate Banking Group di Jakarta dan Surabaya.
Selanjutnya, Agus menjabat Deputy Chief Executive Officer di Maharani Holding (1994), Bank Bumiputera (Direktur Utama, 1995-1998), Bank Exim (Direktur Utama, 1998). Agus lalu dipercaya menjabat Managing Director Risk Management and Credit Restructuring di Bank Mandiri (1999), Managing Director Retail Banking and Operation Coordinator (2000), dan Managing Director Human Resources and Support Services (2001).
Agus juga sempat memegang jabatan sebagai Advisor bagi Ketua dan Wakil Ketua BPPN untuk bidang Perbankan (2002) sebelum diangkat menjadi Direktur Utama Bank Permata di bulan Oktober 2002.
Agus merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1984 dan telah mengikuti berbagai Banking & Management Courses termasuk di State University of New York, Buffalo, USA, Stanford University, Palo Alto, USA dan Institute of Banking & Finance, Singapore.
Anny, Wakil Menteri Keuangan Pertama RI
Sementara itu, Anny Ratnawati yang menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan merupakan wanita kelahiran Yogyakarta pada 24 Februari 1962. Ia mendapat gelar Doktor di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan memulai kariernya sebagai dosen dan peneliti di tempat yang sama.
Saat ini Anny menjabat sebagai Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. Anny menggantikan Achmad Rochjadi yang meninggal dunia pada Juni 2008. Awal Mei lalu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah mengangkat Anny sebagai komisaris PT Pertamina (Persero).
Duet atas terpilihnya Agus dan Anny sebagai pucuk pimpinan di Kementerian Keuangan merupakan perpaduan professional dan birokrat. Sejauh ini mereka mendapat respon positif dari seluruh pihak. &ldquoKedua tokoh tersebut saya pandang cakap untuk mengemban tugas menteri keuangan dan wakill menteri keuangan. Keduanya memiliki kapasitas dan integritas yang baik dan juga memiliki pengalaman, keahlian, dan penugasan, baik di dalam maupun luar negeri," Ujar Presiden saat umumkan Menkeu dan Wamenkeu baru, yang disiarkan secara lansung oleh berbagai media.
Sebagaimana dilansir detikFinance.com, Agus Martowardojo sendiri menyatakan kesiapannya dalam melanjutkan program reformasi birokrasi yang dicanangkan oleh pendahulunya, Sri Mulyani.
"Tentu saja kami akan melanjutkan program reformasi birokrasi," ujar Agus di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (19/5/2010).
Menurut Agus, program reformasi birokrasi yang dicanangkan oleh pendahulunya Sri Mulyani telah berjalan dengan baik. Oleh sebab itu, dirinya sebagai Menteri Keuangan yang baru akan melanjutkan program tersebut, terutama dengan fokus mengembangkan sumber daya manusianya.
"Selama ini reformasi birokrasi telah berjalan dengan baik. Kami akan terus mengembangkan program ini, terutama membangun SDM yang lebih baik lagi untuk melanjutkan reformasi birokrasi," ujarnya.
Selamat atas terpilihnya Agus Dermawan Wintarto Martowardojo sebagai Menteri Keuangan dan Anny Ratnawati sebagai Wakil Menteri Keuangan yang baru, dengan harapan kepemimpinan mereka memberikan dampak positif bagi negara dan bangsa.
Profil singkat Menteri Keuangan dan Wakil Menteri Keuangan silahkan download di sini
Disarikan dari berbagai sumber, oleh : Novri H.S Tanjung &ndash Media Center Ditjen Perbendaharaan
